Forum Doen Mempertanyakan Netralitas Pimpinan GLC Sekaligus Caleg DPRK Terhadap Kasus yang Terjadi di UGP

Waspada Indonesia

- Redaksi

Minggu, 4 Februari 2024 - 17:05 WIB

50153 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Syahidin, S.E., M.Si., C.SLHF., C.LMA., C.BPA. Ketua Forum Dosen UGP

Salah besar penilaian salah satu pimpinan LSM sekaligus CALEG DPRK Aceh Tengah terhadap kondisi UGP saat ini, kami FD UGP menilai pimpinan LSM dan sekaligus menganggap dirinya sebagai tokoh muda ini tidak memahami tentang permasalahan yang terjadi di UGP, serta kami menganggap bahwa pimpinan LSM ini menginginkan ijazah yang ditandatangani oleh Rektor illegal itu. Sebagai seorang dosen kami tidak menginginkan jerih payah yang selama ini dikorbankan, mahasiswa dijadikan bahan permainan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab berkaitan dengan legalitas ijazah, tentu kami akan mengawal itu. Sebelum adanya keputusan dari pengurus yayasan yang sah, serta nantinya pengurus yayasan akan menunjuk Rektor yang sah pula selanjutnya baru dilaksanakan wisuda sehingga tidak ada lagi keraguan tentang ijazah nantinya. Untuk apa kalian ngotot sekali harus tanggal 4 ini dilaksanakan Wisuda, sabar saja kenapa, wisuda tetap dilaksanakan dibulan 2 ini setelah kita tunggu hasil rapat Pembina untuk memilih Ketua Pengurus, Pengawas dan Rektor baru.

Tuduhan yang dilayangkan kepada kami merupakan tuduhan yang tidak mendasar bahkan cenderung memfitnah, tuduhan yang dilakukan GL yang katanya seorang aktivis ini adalah tentang penggagalan wisuda di UGP. Kami jelaskan bahwa seruan-seruan yang dikeluarkan oleh mantan Rektor tersebut tidak perlu ditanggapi disebabkan tidak ada hak lagi untuk mengajak bekerja sesuai tupoksi. Saat ini kami Dosen dan Mahasiswa menganggap saudara Eliyin, S.Hut. MP bukan Rektor UGP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hemat kami, kita tunggu saja keputusan badan penyelenggara tentang keabsahan pimpinan di UGP, sembari kita menunggu laporan pengurus yayasan ke LLDIKTI 13 Aceh tentang UGP dan menentukan Rektor yang sah. Selanjutnya kita bisa menilai bahwa sikap yang di tunjukan oleh Presiden Mahasiswa dan 4 Badan Eksekutif Mahasiswa yang mengeluarkan himbauan untuk tidak mendaftar wisuda dulu hingga UGP menyelesaikan permasalahannya, ini menggambarkan bahwa kekhawatiran kami dari FD UGP adalah benar berkaitan dengan legalitas ijazah yang ditanda tangani oleh Rektor ilegal nantinya.

Baca Juga :  Akademi Gayo di Malaysia dan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Gajah Putih Bahas "Kuliah ke Malaysia" yang Digelar World Gayonese Community

Kami menilai, kegiatan wisuda ini merupakan kegiatan yang menarik dikarenakan dana yang terkumpul nantinya berkisar Rp. 700 juta lebih yang merupakan dana yang dikumpulkan dari wisudawan, wisudawati namun kami dari FD harus tetap mengawal terhadap legalitas ijazah yang diterima oleh wisudawan/i nantinya, sehingga dana yang dikeluarkan wisudawan/i selama ini tidak sia-sia.

Kami menilai sangat banyak LSM yang ada di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Namun yang menjadi pertanyaan kami mengapa hanya LSM GLC yang berkoar-koar dimedia seolah-olah GL mengetahui tentang permasalahan di UGP. Kami berpendapat bahwa pimpinan LSM ini hanya ingin mempertahankan keluarganya yang baru-baru ini dilantik secara ilegal menjadi pengurus yayasan Gajah Putih. Langsung ditunjuk dan dilantik tanpa ada rapat pembina terlebih dahulu. (Ketua Pengurus orang tuanya, Ketua Pengawas ngahnya, Anggota Pengawas cucunya dan yang berkoar-koar anaknya). Lengkap sudah Yayasan milik keluarga. Wajarlah GL membelanya karena memang didalam organ Yayasan itu keluarganya.

Kami berpendapat bahwa pimpinan yang sah di UGP pada tanggal 11 Februari 2024 nanti. sesuai hasil rapat antara LLDIKTI 13 Aceh dan organ Yayasan Gajah Putih di Hotel Grand Bayu Hill Takengon Tanggal 10 Januari 2024. Kami dosen dididik untuk berfikir secara mendalam dan objektif. “Seharusnya yang menilai dosen itu memiliki kompetensi yang baik” bukan asal-asalan. Jika mau berfikir secara dewasa, kami FD sudah menawarkan solusi atas permasalahan UGP namun mantan rektor saudara Eliyin. S.Hut. MP tidak menanggapinya bahkan cendrung bersikap arogan dengan dibuktikannya memecat sebanyak 41 Dosen dan Staf.

Baca Juga :  Kunjungan Kerja Danrem 011/ Lilawangsa Ke Kodim 0106/ Aceh Tengah

Sangat miris melihatnya ketika mantan rektor mengajak bekerja sesuai tupoksinya, padahal dia sudah tidak diakui sebagai Rektor UGP lagi”jangankan Dosen, Mahasiswa saja tidak mengap Eliyin, S.Hut. MP sebagai rektor, kami pastikan tidak akan mengikuti himbauan mantan rektor tersebut. Menurut kami pergantian kepengurusan di pembina Yayasan Gajah Putih sangatlah wajar, namun ada yang menganggap bahwa proses pergantian itu seolah-olah seperti perampasan. Menurut FD pergantian itu dilakukan sesuai dengan peraturan perundang undangan, namun menurut kami saudara GL menggiring opini seolah-olah proses tersebut sebagai perampasan dari saudara Drs. Mustafa Ali (80 tahun).

Yang menghancurkan UGP itu bukanlah kami tapi kalian, bermacam cara kalian lakukan supaya UGP tetap menjadi milik kalian. Mulai bermain media, melaporkan ke pusat, menyurati Notaris, tidak mengindahkan hasil Rapat para pembina, memutar balikkan fakta yang sebenarnya. Dalam berita sebelumnya sudah kami sampaikan semakin saudara berkoar-koar dimedia maka semakin kami buka semua yang kalian putar balikkan faktanya. Dan ada satu rahasia lagi yang kami miliki kalau kalian terus memutar yang sebenarnya terjadi, itu nanti kami sampaikan disaat Rektor baru sudah ada kalau sekarang nanti bahan kami tidak ada lagi. Sudahlah saya tidak ada kepentingan dengan saudara dan saya malas melayani saudara karena Pemda saja saudara bilang bodoh apa lagi kami selaku Dosen, tambah bodoh kami melayani orang seperti saudara.

Tidak ada yang salah dengan pernyataan Ketua Pembina Yayasan Gajah Putih yang baru tentang penyusunan Pengurus Yayasan serta nantinya Pengurus Yayasan akan menujuk Rektor UGP yang sah, sehingga UGP dapat berjalan sebagaimana biasanya dan tidak ada lagi yang dirugikan.

Berita Terkait

Penuh Doa dan Haru, Bupati Aceh Tengah Lepas Jamaah Umrah Azzikra Langsung ke Jeddah Tanpa Transit
Bupati Aceh Tengah Haili Yoga Sosok Pemimpin Mengikuti Jejak Rasulullah
Pangdam IM : Sinergi TNI, Polri dan masyarakat Kunci Pemberantasan Narkoba di Aceh.
Apakah Kami Orang Gayo “Ditinggalkan”
Seru, SMP IT Cendekia Takengon peringati Isra’ Mi’raj dengan kegiatan Outbound di Danau Lut Tawar
Tiga Tauke Kirim Belasan Eskavator untuk Menambang Emas Ilegal di Linge
AMG Akan Demo Mabes Polri Terkait Tambang Ilegal di Linge
Rizky Hafizh Ajak Mahasiswa IAIN Takengon Kawal PEMIRA Dengan Jujur Dan Adil

Berita Terkait

Senin, 28 Juli 2025 - 15:25 WIB

MTQ 2025 Subulussalam Hadirkan Ruang Syiar, Prestasi, dan Penguatan Nilai Keislaman

Minggu, 27 Juli 2025 - 14:13 WIB

Mantan Pj Suka Makmur Klarifikasi Proyek Dana Desa, Pertanyakan Etika Pemberitaan

Senin, 7 Juli 2025 - 04:33 WIB

Perubahan Signifikan Bagi Warga Subulussalam Berkat Program Bedah Rumah Dandim Letkol Inf Un Wahyu Nugroho

Kamis, 26 Juni 2025 - 03:02 WIB

Ketua BPG Teladan Baru Beberkan Kejanggalan: Dana Direhab Mushalla Tanpa Rapat, Transparansi Dipertanyakan

Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:13 WIB

Kades Bukit Alim di Ujung Tanduk: Kejaksaan Mengendus Aroma Korupsi Vs Program Titipan Berjamaah

Rabu, 11 Juni 2025 - 22:17 WIB

Dugaan Penyalahgunaan Jabatan Kasi PMD Longkib, Terima Uang dari Dana Desa Lewat Proyek APBDes Buatan Mantan Pendamping

Minggu, 1 Juni 2025 - 01:59 WIB

Wartawan SPJ Tuding Ketua AWNI Subulussalam ‘Sok Berpihak’ pada Pemerintah Desa, Fungsi Pengawasan Pers Diragukan

Sabtu, 31 Mei 2025 - 01:31 WIB

Isu Mendilam Memanas: Klarifikasi Pj Kades Dinilai Menyesatkan

Berita Terbaru

NAGAN RAYA

Kapolsek Seunagan Timur Terima Penghargaan Dari RAPI Nagan Raya

Sabtu, 23 Agu 2025 - 13:54 WIB