Tanah Karo || Waspada Indonesia
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Silegin Ukur Desa Martelu Kecamatan Lau Baleng Kabupaten Karo, Sumatera Utara, menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan peternakan bebek petelur untuk mendukung ketahanan pangan desa. BUMDES ternak bebek merupakan salah satu program strategis pengembangan ekonomi masyarakat dan peningkatan pendapatan desa.
Pangarapenta Sembiring Ketua BUMDES Silegin Ukur Desa Martelu , Kamis (18/12/25) mengungkapkan dengan perencanaan matang, usaha ini menjanjikan keuntungan dengan manajemen risiko yang baik dan komitmen kuat para pengurus. Meluncurkan program pengembangan peternakan bebek petelur dengan bibit bebek berkualitas sebanyak 1.350 ekor yang ditargetkan 2 – 2,5 bulan kedepan akan mulai berproduksi.
“Sesuai ketentuan Anggaran Dana Desa modal usaha BUMDES, kita membeli bibit unggulan bebek petelur umur 2 bulan sebanyak 1.350 ekor, selain itu pakan, kandang, lampu dan lainnya” tutur Pengarapenta
“Selain keuntungan dari telur, kedepannya juga dapat dijual menjadi bebek pedaging”, tambahnya
Bumdes ternak Bebek Silegin Ukur Melibatkan warga dalam pengelolaan, perawatan, hingga pemasaran, pakan mengandalkan bahan lokal murah seperti sayuran dan dicampur pakan konsentran untuk memenuhi nutrisinya
Ternak bebek petelur menawarkan potensi keuntungan, namun keberhasilannya bergantung pada pengelolaan dan penerapan praktik peternakan yang benar,maka pengurus BUMDES Silegi Nukur Desa Martelu terus belajar dan beradaptasi terhadap tantangan kesehatan ternak dan pasar.
“Kita terus belajar merawat bebek yang benar serta meminimalisir risiko penyakit terutama musim hujan saat ini agar peternakan bebek petelur ini dapat berhasil maksimal”, kata Pengarepenta.
“Ternak bebek menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan produksi dan kualitas pangan lokal, khususnya penyediaan telur bebek yang bernilai gizi tinggi, dan kita berencana memperluas skala usaha dengan menambah jumlah populasi ternak dengan kandang dan peralatan yang lebih baik sehingga produksinya mampu menjangkau pasar yang lebih luas”, tutup Pengarepenta.
Sementara itu kepala Desa Martelu Retina Ginting menyampaikan bahwa selaku mediator memberi kepercayaan dan ruang bagi pengelola bumdes untuk berkreativitas namun tetap dalam koridor pengawasan. Diharapkan dapat menciptakan kemandirian mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha yang berkelanjutan.
“Usaha ini upaya mendukung ketahanan pangan desa sekaligus memberikan peluang peningkatan perekonomian bagi masyarakat,harapan program ini dapat menciptakan pendapatan dan kemadirian desa sekaligus mendorong meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui usaha yang berkelanjutan,” kata Retina Ginting.
( Nathan 366 )







































