Blangkejeren – Aiptu Joko Ansari, S.H., personel Polres Gayo Lues yang kini menjabat sebagai Kapospampol Blangpegayon Polsek Blangkejeren, meraih Piagam Penghargaan Bupati Gayo Lues pada acara resepsi peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia, Minggu (17/8/2025) malam.
Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Bupati Gayo Lues, Suhaidi, S.Pd., M.Si., tersebut diberikan atas kiprah Aiptu Joko dalam menggerakkan ekonomi rakyat melalui pengembangan pertanian tembakau varietas unggul asli Gayo Lues.
Lahan Tandus Jadi Produktif
Dedikasi Aiptu Joko dinilai luar biasa karena mampu menyulap lahan tandus yang sebelumnya tidak termanfaatkan menjadi lahan subur dan produktif. Di atas lahan pinjam pakai milik Dinas Pertanian Gayo Lues, ia menanam tembakau Gayo varietas Tapak Burik, salah satu dari sembilan varietas tembakau asli Gayo yang sedang diajukan hak patennya oleh Prof. Abu Bakar Karim.
Saat ini, Aiptu Joko telah menanam tembakau di lahan seluas hampir satu hektar atau sekitar 14 rantai, dengan jumlah tanaman diperkirakan mencapai 15.000 batang. Upaya tersebut dijalankan bersama Kelompok Tani BMB (Bhayangkara Mitra Bersama) yang diketuai Ipda Irwansyah, Kasat Sabhara Polres Gayo Lues. Anggotanya terdiri dari personel kepolisian yang serius mengembangkan pertanian.
Inspirasi Bagi Petani Lokal
Pemerintah Kabupaten Gayo Lues menilai langkah Aiptu Joko tidak hanya sebatas menjalankan tugas sebagai aparat keamanan, tetapi juga hadir sebagai motor penggerak dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi kami kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi nyata untuk Gayo Lues, baik dalam bidang keamanan maupun pengembangan ekonomi rakyat,” ujar perwakilan pemerintah daerah dalam acara tersebut.
Menurut Aiptu Joko, semangatnya menanam tembakau berangkat dari keyakinan bahwa tembakau Gayo merupakan komoditas unggulan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Sejarah mencatat, sebagian besar masyarakat Gayo Lues dahulu bisa membiayai kuliah anak-anaknya dari hasil bertani tembakau. Dengan luas lahan 4 rantai saja, sudah cukup untuk menyekolahkan anak hingga tamat kuliah. Saya berharap kejayaan itu bisa kita bangkitkan kembali,” ungkapnya.
Harapan ke Depan
Aiptu Joko berharap kiprahnya dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk kembali bersemangat menanam tembakau asli Gayo. Ia meyakini, bila petani di Gayo Lues sejahtera dari hasil pertaniannya, maka ekonomi daerah bahkan nasional akan semakin kuat.
Penghargaan ini menjadi bukti bahwa peran aparat negara tidak hanya terbatas pada keamanan, tetapi juga bisa hadir nyata dalam pembangunan ekonomi rakyat, sejalan dengan semangat kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.