Kanal Marannu: Upaya Solusi Krisis Air di Jeneponto

Waspada Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 22 Juni 2024 - 08:57 WIB

50254 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jeneponto – Air adalah kebutuhan paling utama kehidupan manusia. Di Jeneponto, persoalan pengadaan air menjadi masalah berkepanjangan, 30 tahun terakhir nyaris tanpa solusi yang berarti.

Jeneponto menghadapi masalah serius soal air: kemarau relatif lebih panjang, curah hujan rendah dan kandungan air tanah yang tidak merata. Potensi lahan sawah irigasi hanya 23.408 Ha dan lahan tadah hujan sebesar 2.862 Ha. Sementara potensi lahan kering mengambil porsi besar yakni 40.701 Ha (data BPS). Seiring waktu, lahan kering berpotensi semakin bertambah.

Kekeringan dan ketiadaan sumber air menimbulkan kekhawatiran: para petani membiarkan lahannya tidak produktif, bahkan cenderung menjualnya (beralih profesi). Sesuai data Sensus Pertanian 2023, di Jeneponto didominasi petani berusia 45 tahun ke atas. Para petani lainnya cenderung menua. Pertanyaan gentingnya: apakah generasi muda masih berminat terjun ke sektor pertanian? Ini tantangan besar untuk pemerintahan Jeneponto.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Baca Juga :  Pj Gubernur Salurkan Beras Cadangan Pangan Pemerintah, "Pastikan Sampai Pada Warga Yang Berhak"

Jika kekeringan dan ketersediaan air di Jeneponto tidak juga kunjung ditangani secara maksimal dan sungguh-sungguh, maka Jeneponto tidak saja krisis air, tapi juga KRISIS PETANI. Jeneponto akan ditinggalkan penduduknya, mengais rezeki di negeri orang.

Tantangan dan kenyataan ini “memaksa” calon bupati Jeneponto Maysir Yulanwar untuk membuat Program Jangka Panjang dan Jangka Pendek di bidang pertanian, khusus menjamin penyediaan air (irigasi).

Program jangka panjangnya adalah akan membangun KANAL MARANNU; sungai buatan yang membelah Jeneponto dari Barat ke Timur sepanjang kurang lebih 100 km, dengan lebar 10-15 meter. Kanal ini akan melintasi dan menghubungkan 3 sungai besar (Sungai Kelara, Sungai Pokobulo, dan sungai Tamanroya) serta 35 anak sungai lainnya.

Program ini berat, tapi bukan berarti tidak mungkin. Kanal ini tentu saja diharapkan menjadi proyek nasional yang diperuntukkan di Jeneponto; yang harus diselesaikan meski berganti bupati.

Baca Juga :  Biosolar 6.800 Naik Menjadi 8000 Per Liter Di SPBU 73 92 40 3 Marina Kabupaten Bantaeng Milik Hj.Rahmat

Fungsi utama kanal ini adalah menjamin ketersediaan air (baik berupa air tanah, tadah hujan dan aliran sungai), untuk kemudian didistribukan lewat dam parit, pompanisasi dan irigasi modern lainnya ke lahan-lahan kering petani.

Adapun untuk program jangka pendek, Maysir Yulanwar akan membangun waduk-waduk mikro, danau buatan atau biasa disebut EMBUNG di setiap desa. Akan disesuaikan jumlahnya pada desa dengan tingkat paling parah krisis airnya.

Pompanisasi (membangun gardu pompa) dan sumur bor di daerah-daerah lahan kering juga menjadi program utama irigasinya. Setelah memastikan sumber air tersedia, selanjutnya akan diterapkan teknologi irigasi modern (irigasi tetes dan splinter).

Upaya yang tak kalah pentingnya sebagai upaya berkelanjutan, Maysir Yulanwar juga memprogramkan penanaman sejuta pohon (dan terus bertambah) di area-area kering, di sepanjang masa pemerintahannya, InsyaAllah.

Semua ini memang mimpi. Tugas kitalah membantu beliau mewujudkannya.

(TIM INTI MY)

Berita Terkait

SWI Dorong Wartawan kembangkan Kompetensi Jadi Paralegal, Siap Advokasi Masyarakat Hukum Dan Kebijakan Publik
Iip Haryadi Soroti Kerja Sama Publikasi Media Desa: Harus Ada Kontrak Jelas dan Syarat Legal
Sorotan atas Aksi Keluarga Bupati di Polsek: Bukti Lemahnya Komitmen Terhadap UU Pers dan Transparansi Pemerintahan
Gebyar Job Fair KBB 2025: 4.171 Lowongan Kerja Dibuka, Peluang Juga untuk Disabilitas
KPK Didesak Tuntaskan Kasus Suap Anggota DPRD Sumut Periode 2009-2014
Desa Pataruman Rayakan Milangkala ke-41: Meriah dengan Semangat “Pataruman Sehate”
Resmi Menjabat Ketua DPD Bara JP Kalbar, Sarmianus Senky Bawa Harapan Baru untuk 2025–2030
Solidaritas Pers: Enam Organisasi Media Resmi Lapor Dugaan Pelecehan Profesi Jurnalis

Berita Terkait

Jumat, 4 Juli 2025 - 22:35 WIB

Jumat Berkah, Sat Reskrim Polres Batu Bara Berbagi Sembako Untuk Masyarakat Kurang Mampu

Kamis, 3 Juli 2025 - 23:57 WIB

Proyek Drainase Di Jalinsum Kecamatan Lima Puluh Kota Dinilai Tidak Sesuai Spesifikasi

Selasa, 1 Juli 2025 - 20:34 WIB

PD IWO Kabupaten Batu Bara Gelar Rapat Kerja Daerah Rakerda 2025, Komitmen Bangun Jurnalisme Berkualitas

Minggu, 29 Juni 2025 - 00:09 WIB

Jelang Dirgahayu Bhayangkara Ke-79, Kanit Reskrim Polsek Indrapura Ipda Efan Hatabarat Berikan Bantuan Sembako Kepada Jamaat Gereja HKBP Indrapura

Sabtu, 28 Juni 2025 - 23:29 WIB

Ketua DPC Pejuang Bravo 5 Batu Bara Berharap Rumah Sakit Tipe D Yang Dapat Layani BPJS Kesehatan Semakin Banyak

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:08 WIB

Menjalin Kebersamaan Di Hari Raya Idul Adha 1446 H, Inalum Salurkan 47 Hewan Kurban Untuk Masyarakat

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:55 WIB

Inalum Kembali Raih Dua Penghargaan Bergengsi Di Ajang Top CSR Awards 2025

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:34 WIB

Inalum Catat Kinerja Cemerlang Sepanjang 2024, Siap Perkuat Hilirisasi Aluminium Nasional

Berita Terbaru