KUTACANE WASPADA INDONESIA | -Salah satu Masyarakat Aceh Tenggara jambret di Medan, korban meminta kepada Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri melalui Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada untuk perintahkan jajaran Poldasu menyikat komplotan jambret yang telah meresahkan masyarakat Aceh dan Kota Medan.
Kriminalitas seperti jambret di Medan warga Aceh diharapkan diback Up Komisi 3 DPR RI asal Aceh M Nasir Djamil dan Nazaruddin alias Dekgam.
“Aksi jambret sudah cukup meresahkan masyarakat Aceh. Kami merasa was-was karena tidak tahu daerah-daerah yang rawan kriminalitas di Kota Medan.
Kami ke Medan rutinitas untuk berbelanja maupun kunjungan ke sekolah maupun pondok pesantren untuk melihat anak-anaknya menimpa ilmu serta berobat. Kita yakin, kalau serius sendikat jambret yang bereaksi di Kota Medan ini bisa diberantas. Apalagi, jambret yang menimpa dirinya ada pantauan CCTV di atas traffic light dan CCTV di lokasi itu. Ini sebenarnya memudahkan penyelidikan untuk melihat aksi jambret menggunakan sepeda motor yang membawa kabur tas wanita warna cream merek Bonia,”kata Lisnawati, korban Jambret, warga Aceh Tenggara.
Menurutnya, kejadian yang menimpanya membuat dirinya trauma, apalagi jambret bereaksi di pusat keramaian pada siang hari. Ini artinya, mereka sudah cukup bebas bereaksi.
Kondisi Medan saat ini rawan aksi jambret. Polisi perlu memetakan daerah-daerah rawan kriminalitas dengan memasang camera, meningkat patroli dan memanjang spanduk nomor call center atau imbauan kepada masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati,”katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aksi kejahatan semakin meresahkan masyarakat di Sumatera Utara (Medan). Sasaran kawanan jambret menelan korban warga Aceh Tenggara.
Aksi pelaku penjabretan mengendarai sepeda motor bebek berboncengan ini terjadi di Jalan Gatot Subroto persisnya dekat Jembatan Universitas Panca Budi Medan, Minggu 13 April 2025 sekira pukul 15.00 WIB.
“Tas saya jepit di paha ketika naik becak mesin bersama keluarga menuju penginapan di Jalan Sei Batang Hari. Awalnya kami dari Pasar Sentral Medan Mall berbelanja. Setiba di Toko Mawar, kami yang naik becak mesin singgah membeli kue tak jauh dari lokasi itu langsung datang jambret berboncengan.
Akibatnya tas merek Bonia, handphone dan uang ratusan ribu dan KTP raib dilarikan maling. “Saya yakin Polisi Sat Reskrim Poltabes Medan bisa membuka CCTV di persimpangan Seikambing. Kami minta Kabareskrim Mabes Polri berantas jambret di Medan, karena meresahkan masyarakat,”pinta Lisnawati, Warga Lawe Loning Aman Aceh Tenggara asal Montasik Aceh Besar yang didampingi suaminya ASNAWI
(Laporan Salihan Beruh)