KUTACANE — Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-51 Kabupaten Aceh Tenggara, Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan Pekan Kebudayaan Sekolah (PKS) tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta pembukaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), yang digelar di aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (18/6).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Aceh Tenggara, H. M. Salim Fakhry, dan dihadiri sejumlah pejabat daerah, termasuk Sekretaris Daerah Yusrizal, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Julkifli, Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kabupaten Talib Akbar, para asisten, staf ahli, serta ratusan peserta didik dan guru pendamping dari berbagai sekolah di Aceh Tenggara.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan bahwa PKS dan O2SN merupakan bagian dari rangkaian kegiatan peringatan hari jadi Kabupaten Aceh Tenggara yang puncaknya akan berlangsung pada 26 Juni 2025. Selain PKS, pemerintah daerah juga telah menggelar sejumlah kegiatan lainnya, seperti “Agara Mencari Bakat” (AMB), deklarasi perang terhadap narkoba dan penyakit masyarakat, kampanye keselamatan berlalu lintas, serta perlombaan desa binaan Gammawar di Desa Lawe Sagu Hulu, Kecamatan Lawe Bulan.
“Pekan Kebudayaan Sekolah sekaligus perlombaan O2SN yang kita laksanakan hari ini, merupakan bagian dari komitmen kita dalam menanamkan nilai-nilai kebudayaan dan semangat berolahraga kepada generasi muda,” ujar Bupati.
Ia menekankan pentingnya pelajar mengenal dan mencintai budaya daerah sebagai bagian dari identitas dan warisan luhur bangsa. “Budaya adalah cerminan jati diri, yang menghubungkan kita dengan sejarah. Menjaga dan melestarikannya adalah tugas kita bersama, terutama bagi generasi muda,” jelasnya.
Bupati juga mengingatkan pentingnya peran kebudayaan dalam memperkuat persatuan di tengah keberagaman masyarakat Aceh Tenggara. Ia berharap kegiatan PKS ini dapat menjadi wadah aktualisasi serta edukasi bagi pelajar untuk lebih memahami makna budaya dan nilai-nilai moral di baliknya.
Terkait kenakalan remaja dan pergaulan bebas, Bupati turut menghimbau para siswa agar tidak keluar rumah melewati pukul 21.00 WIB. Hal ini merupakan bentuk pencegahan agar generasi muda tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba dan perilaku menyimpang lainnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Julkifli, menjelaskan bahwa O2SN merupakan ajang berjenjang yang dimulai dari tingkat kabupaten, lalu ke provinsi, hingga nasional. Para pemenang O2SN tingkat kabupaten nantinya akan dibina secara khusus untuk menjadi duta Aceh Tenggara di tingkat provinsi di Banda Aceh.
“Pekan Kebudayaan dan Olimpiade ini bukan hanya sekadar kegiatan rutin, melainkan ruang ekspresi bagi pelajar untuk menunjukkan kemampuan, karakter, minat dan bakat di bidang seni dan olahraga. Ini juga sarana membangun relasi dan memperkuat rasa kebangsaan melalui pelestarian budaya,” papar Julkifli.
Ia berharap pelaksanaan kegiatan ini mampu menumbuhkan rasa percaya diri siswa, membentuk karakter sportif, kerja sama tim, serta meningkatkan apresiasi terhadap keberagaman budaya lokal.
Adapun jumlah peserta PKS mencapai 300 pelajar yang berasal dari 52 SD dan 50 SMP. Sedangkan peserta O2SN sebanyak 300 siswa dari 65 SMP se-Aceh Tenggara. Penilaian dalam PKS meliputi unsur wiraga (gerakan), wirasa (penghayatan), wirama (irama), serta keseluruhan penampilan seni.
Acara pembukaan ditutup dengan penampilan Tarian Belo Mesusun—tarian khas Suku Alas yang merupakan suku asli di Aceh Tenggara—yang dibawakan oleh pelajar dari SMP Negeri Perisai. Penampilan tersebut mendapat apresiasi dan tepuk tangan meriah dari seluruh hadirin.
Dengan terlaksananya PKS dan O2SN ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara berharap terciptanya sinergi antara pendidikan, budaya, dan pembinaan generasi muda secara menyeluruh demi mewujudkan daerah yang berkarakter, berbudaya, dan sehat secara jasmani serta rohani.
(Laporan: Salihan Beruh)