Kutacane – Waspada Indonesia | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Tenggara, Yusrizal, secara resmi membuka Dialog Konsultatif Akreditasi Perguruan Tinggi (APT) dan Proses Persiapan Penegerian Universitas Gunung Leuser (UGL) yang berlangsung di Aula Serbaguna kampus UGL pada Sabtu (11/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam rangkaian ikhtiar Universitas Gunung Leuser untuk meningkatkan status kelembagaan dan mutu pendidikan melalui peningkatan akreditasi serta langkah strategis menuju perguruan tinggi negeri.
Dalam sambutannya pada acara yang dihadiri oleh civitas akademika, pejabat daerah, serta narasumber dari institusi perguruan tinggi lain, Yusrizal menyampaikan penghargaan atas dedikasi UGL dalam membenahi kualitas pendidikan dan tata kelola institusi. Ia menekankan bahwa proses penegerian bukan sekadar pencapaian status formal, melainkan upaya strategis untuk memajukan pendidikan tinggi, memperluas akses masyarakat terhadap pendidikan berkualitas, serta mendorong pembangunan daerah berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. Yusrizal juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara siap melakukan sinergi dan kolaborasi aktif dengan Universitas Gunung Leuser serta kementerian terkait untuk mempercepat seluruh proses administratif, teknis, dan substansi yang dibutuhkan dalam penugerahan status perguruan tinggi negeri kepada UGL.
Dialog ini sekaligus menjadi platform untuk menyamakan persepsi dan mendapatkan masukan konstruktif dari para pakar pendidikan tinggi terkait standar-standar akreditasi institusi serta sejumlah prasyarat administratif dan kapabilitas yang harus dipenuhi demi menuju transformasi kelembagaan menjadi universitas negeri. Menurut Sekda Yusrizal, keterlibatan aktif seluruh elemen, mulai dari akademisi, dosen, mahasiswa, hingga pemerintah daerah merupakan kunci utama untuk mewujudkan impian bersama tersebut. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus bekerja dalam semangat gotong royong demi kemajuan pendidikan yang berkesinambungan di Aceh Tenggara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketua Yayasan Pendidikan Gunung Leuser, Drs. H. Jamanudin, M.AP, menyampaikan bahwa forum dialog ini memiliki nilai strategis guna mempertegas posisi UGL dalam peta pendidikan tinggi nasional, terlebih dalam hal penguatan akreditasi. Ia menyebutkan bahwa pihak yayasan bersama manajemen kampus akan berupaya seoptimal mungkin untuk melengkapi seluruh dokumen, laporan, dan data yang disyaratkan guna mendukung proses penegerian. Ia menargetkan bahwa semua berkas administrasi dan persyaratan substansi akan rampung sebelum akhir tahun 2025, sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh Kemendikbudristek.
Sementara itu, Rektor Universitas Gunung Leuser, Dr. Indra Utama, M.Pd, menyampaikan bahwa transformasi UGL dari perguruan tinggi swasta menjadi negeri merupakan harapan lama masyarakat Aceh Tenggara yang kini semakin dekat dengan kenyataan. Menurutnya, selama ini UGL telah menunjukkan komitmen tinggi dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif dan bermutu, serta terus berupaya memberi kontribusi nyata bagi kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan yang telah dan terus diberikan oleh pemerintah daerah, serta berharap bahwa sinergi ini akan semakin diperkuat dalam menghadapi tahap-tahap selanjutnya.
Dialog konsultatif tersebut menghadirkan para narasumber dari Universitas Teuku Umar, yakni Prof. Dr. M. Aman Yaman, M.Agric.Sc, serta Ir. Agam Rizky, S.Pt., M.Si., yang masing-masing memberikan paparan dan analisis seputar strategi peningkatan akreditasi institusi dan peluang penegerian perguruan tinggi. Dalam sesi pemaparan, Prof. Aman Yaman menyampaikan bahwa UGL memiliki kapasitas dan peluang besar untuk menyandang status perguruan tinggi negeri, asalkan mampu memenuhi seluruh aspek yang diwajibkan, baik dari sisi sarana-prasarana, kurikulum, jumlah dosen tetap, tata kelola, serta angka partisipasi mahasiswa. Ia juga menekankan pentingnya kerja kolaboratif antar pemangku kepentingan dalam merealisasikan tujuan tersebut.
Dialog yang berlangsung dalam tiga sesi ini disambut antusias oleh seluruh peserta, termasuk mahasiswa, dosen, tokoh masyarakat, serta unsur pemerintahan daerah. Universitas Gunung Leuser saat ini memiliki sekitar 3.600 mahasiswa aktif yang tersebar di sembilan program studi dari lima fakultas, dengan status akreditasi institusi saat ini adalah “Baik”. Dengan kondisi ini, UGL dinilai telah memiliki fondasi yang cukup kuat untuk berkembang lebih lanjut dan memenuhi sejumlah persyaratan menuju penegerian.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat strategis daerah, antara lain Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Kominfo Aceh Tenggara, serta tokoh-tokoh masyarakat dan alumni UGL yang selama ini aktif mendukung transformasi kampus. Kehadiran langsung para pemimpin daerah dalam forum ini menjadi sinyal positif terhadap pentingnya pengembangan sumber daya manusia lokal melalui institusi pendidikan tinggi yang kuat dan relevan dengan kebutuhan zaman.
Dengan terselenggaranya Dialog Konsultatif ini, Universitas Gunung Leuser telah mengambil langkah nyata dalam mengakselerasi proses penegerian yang selama ini menjadi harapan masyarakat luas di Aceh Tenggara. Diharapkan, hasil dari dialog ini tidak hanya memperkuat dokumen dan administrasi, tetapi juga membangun komitmen kolektif dari semua pihak dalam mendukung peningkatan kualitas UGL secara menyeluruh menuju status sebagai Perguruan Tinggi Negeri di masa yang akan datang.
Laporan: Salihan Beruh