Intan Jaya — Senyum ceria kembali menghiasi wajah anak-anak Kampung Bilai, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Kehadiran personel Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti dari Pos TK Bilai membawa angin segar dan semangat baru melalui kegiatan sederhana namun sarat makna—pembagian makanan ringan bagi anak-anak kampung. Suasana penuh kehangatan itu berlangsung pada Rabu, 22 Oktober 2025, dan menjadi momen kebersamaan yang tak hanya menyentuh hati anak-anak, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Di tengah keterbatasan dan medan yang tidak mudah, aksi berbagi Satgas membawa harapan dan menunjukkan wajah lain dari peran TNI di wilayah perbatasan. Anak-anak yang biasanya terbiasa dengan aktivitas harian yang keras, tampak begitu riang menyambut pemberian yang mungkin terlihat kecil, namun memberi dampak besar dalam menumbuhkan rasa bahagia. Canda dan tawa pun mengisi sore hari di Kampung Bilai ketika personel Satgas membagikan jajanan kepada anak-anak sambil berbincang dan menghibur mereka dengan penuh kehangatan.
Menurut warga setempat, momen seperti ini menjadi pemandangan yang langka. Kepala Suku Kampung Bilai, Beni Kobogau, menyampaikan apresiasi tulusnya atas inisiatif Satgas Yonif 113/JS. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut bukan hanya memberi kebahagiaan sesaat, tetapi juga menjadi simbol kepedulian terhadap tumbuh kembang anak-anak yang hidup dalam tantangan keterbatasan. Harapan pun terlontar agar kegiatan seperti ini tidak sekadar berhenti di satu kesempatan, melainkan dapat terus berlanjut, memberikan energi positif bagi generasi muda Kampung Bilai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kegiatan yang berlangsung tanpa kemegahan ini justru menyiratkan keikhlasan dan cita-cita luhur dalam membangun hubungan emosional antara aparat dan rakyat. Komandan Pos TK Bilai, Kapten Inf Rustamiadi, yang turut mendampingi pelaksanaan kegiatan, menyebut bahwa apa yang dilakukan bukan semata untuk memberi, tetapi juga untuk hadir secara nyata di tengah masyarakat. Ia menekankan bahwa perhatian kepada anak-anak adalah investasi masa depan, karena merekalah yang suatu saat akan menjadi penopang bangsa. Menurutnya, tindakan kecil yang dilakukan dengan ketulusan bisa menumbuhkan jembatan kepercayaan yang kuat.
Kehadiran Satgas Jaya Sakti di Kampung Bilai sendiri selama ini diakui warga telah membawa banyak perubahan positif, bukan hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga mempererat hubungan sosial. Aksi pembagian makanan ringan ini menjadi satu dari sekian banyak bentuk pendekatan humanis yang diterapkan oleh Satgas dalam menjalankan tugasnya di wilayah operasi. Nilai-nilai kebersamaan yang tercipta memberi warna baru dalam dinamika kehidupan masyarakat pedalaman, yang sebelumnya sering merasa terpinggirkan dalam arus pembangunan.
Tak ada selebrasi besar atau sambutan megah. Yang ada hanyalah tawa anak-anak, genggaman tangan hangat antara prajurit dan warga, serta pesan sederhana tentang cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk nyata: hadir, peduli, dan berbagi. Melalui langkah-langkah seperti inilah, kekuatan negara tidak hanya diukur dari kekuatan senjata, tapi juga dari ketulusan hati mereka yang berdiri menjaga perbatasan. Di Kampung Bilai, Papua, secercah harapan terus menyala dari jalinan kasih dan kerja nyata mereka yang tak kenal lelah membangun bangsa dari pinggiran.