Aceh Jaya: Tim Dosen Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Universitas Teuku Umar (UTU) berhasil melaksanakan kegiatan melalui program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM-PPM) yang mendapat dukungan dana dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Republik Indonesia tahun 2025.
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Sabet, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya, dengan tema “Pemberdayaan KTH Jekoni dalam Pengembangan Agroforestri Kopi Robusta Berbasis Perhutanan Sosial melalui Peningkatan Kualitas dan Pemasaran Digital.”
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan tersebut, tim PKM UTU mengadakan Pelatihan Good Agricultural Practices (GAP) atau pelatihan praktik pertanian yang baik, yang bertujuan untuk menghasilkan kualitas kopi robusta premium sekaligus menjaga kelestarian lingkungan di kawasan perhutanan sosial.
Pelatihan dilaksanakan pada 24–26 Oktober 2025 dan diikuti oleh para petani dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Jekoni. Menariknya, kegiatan ini dilakukan langsung di kebun kopi milik petani, sehingga peserta dapat mempraktikkan ilmu yang disampaikan secara langsung di lapangan.
Ketua Tim PKM, Ir. Rusdi Faidzin, M.Si, yang juga Dekan Fakultas Pertanian UTU, mengatakan bahwa kegiatan ini membawa banyak manfaat bagi petani kopi di Aceh Jaya.
“Kami senang melihat semangat para petani yang belajar langsung di kebun. Mereka sekarang lebih paham cara menanam dan merawat kopi dengan baik, efisien, dan ramah lingkungan,” ujar Rusdi saat dikonfirmasi pada Rabu, 12 November 2025.
Sementara itu, Maulidil Fajri, S.P, M.Si, selaku pemateri pelatihan, menyampaikan bahwa penerapan Good Agricultural Practices (GAP) menjadi langkah penting dalam meningkatkan mutu dan nilai jual kopi robusta. Melalui pelatihan ini, para petani diajarkan cara memilih buah kopi merah matang, melakukan penyortiran, fermentasi, penjemuran, hingga penyimpanan biji kopi yang benar, agar cita rasa kopi tetap terjaga dan tidak mudah rusak.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin petani tidak hanya paham cara menanam, tetapi juga bagaimana menjaga kualitas hasil panen agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi,” jelas Maulidil.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya membantu meningkatkan kemampuan teknis para petani, tetapi juga memperkuat peran perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat berbasis potensi lokal.
“Sektor kopi robusta menjadi fokus utama karena merupakan kebanggaan dan komoditas unggulan Kabupaten Aceh Jaya yang memiliki cita rasa khas dan berpotensi menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujar Maulidil Fajri.
“Kegiatan PKM ini diharapkan menjadi langkah awal bagi petani Aceh Jaya untuk menerapkan budidaya kopi berstandar tinggi, sehingga mampu menghasilkan kopi robusta premium dan memperkuat posisi Aceh Jaya sebagai salah satu daerah penghasil kopi terbaik di Aceh,” tambahnya.
Sementara itu, Chairil, Ketua KTH Jekoni, menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan dan pelatihan yang diberikan oleh tim dosen UTU.
“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini. Dulu kami menanam kopi seadanya, tapi sekarang kami tahu cara merawat tanaman agar hasilnya lebih bagus. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut,” kata Chairil saat dikonfirmasi media ini.
Selain melibatkan Maulidil Fajri, S.P., M.Si dari Fakultas Pertanian UTU sebagai anggota tim, PKM ini juga melibatkan anggota tim Banta Diman, S.Sos.I., M.Si dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Pelita Nusantara (STIAPEN) Nagan Raya Provinsi Aceh. ( Red )






































