Idi Rayeuk — Organisasi Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT) menyatakan dukungan penuh terhadap pernyataan Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Peureulak, Muntasir Age atau yang dikenal sebagai Panglima Age, yang meminta Bupati Aceh Timur mencopot Bustami dari jabatan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Aceh Timur. Dukungan ini disampaikan langsung oleh pendiri PESAWAT, Hasballah Kadimin, pada Selasa (5/8/2025).
Menurut Hasballah, sikap tersebut bukanlah bentuk reaksi instan semata, melainkan lahir dari pemahaman mendalam terhadap sistem dan pola pemerintahan yang seharusnya dijalankan untuk menjaga stabilitas daerah, khususnya dalam sektor pendidikan. Sebagai wadah yang beranggotakan wartawan senior di Aceh Timur, PESAWAT menilai penting untuk bersuara ketika melihat adanya potensi masalah yang dapat menghambat pelayanan publik. “Sosok Bustami kami nilai tidak layak memimpin dinas sebesar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, meskipun hanya berstatus Plt.,” kata Hasballah.
Ia menambahkan, sejak awal menjabat beberapa bulan lalu, Bustami telah memicu pro dan kontra di tengah masyarakat. Menurut Hasballah, hal ini disebabkan gaya kepemimpinan yang dinilai egois dan menutup diri terhadap kritik. Sikap tersebut, tegasnya, merupakan salah satu karakter yang dapat merugikan iklim kerja birokrasi. “Pejabat yang bersikap egois, anti kritik, dan menggunakan kewenangan secara sewenang-wenang demi mempertahankan jabatan adalah watak diktator,” ujarnya.
Hasballah menilai pernyataan Muntasir Age mewakili keresahan publik terhadap tata kelola pendidikan di Aceh Timur. Ia menggarisbawahi bahwa kritik dari Jubir KPA Peureulak bukan semata serangan personal, melainkan dorongan agar pemerintah daerah melakukan pembenahan serius di sektor pendidikan. “Pernyataan tersebut sangat tepat dan patut diapresiasi. Tujuannya jelas, yaitu menginginkan pendidikan Aceh Timur menjadi lebih baik dan maju demi mencetak generasi cerdas di masa depan,” katanya.
Lebih jauh, Hasballah mendesak Bupati Aceh Timur untuk segera mengambil langkah tegas terhadap situasi di Disdikbud Aceh Timur. Ia mengingatkan bahwa tanpa tindakan cepat, kualitas tata kelola dinas tersebut dikhawatirkan akan terus menurun. “Jangan biarkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini semakin bobrok di bawah kepemimpinan Bustami,” ujarnya.
Pernyataan ini menambah sorotan publik terhadap kinerja Plt. Kadisdikbud Aceh Timur yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi bahan perbincangan di kalangan masyarakat dan pemangku kepentingan daerah. Dukungan PESAWAT terhadap kritik KPA Peureulak mempertegas adanya tekanan dari berbagai elemen agar Bupati Aceh Timur melakukan evaluasi menyeluruh di sektor pendidikan. .(Haskad)