Anggota Komisi C DPRK Agara Gabe M.Tambunan Minta BPJN III Aceh Secepatnya Mencopot Korlap dan Penilik

Waspada Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 16 Desember 2023 - 08:35 WIB

50173 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kutacane, 16 Desember 2024 | Terkait banyaknya keluhan masyarakat kabupaten Aceh Tenggara atas lambannya kinerja pihak personil Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Aceh (BPJN) wilayah III Kutacane batas Sumatra Utara (Sumut) untuk itu kita meminta melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 35 BPJN Aceh, Teuku Munawar, secepatnya mencopot Korlap dan Penilik. Kuat dugaan Karena sebagai personil lapangan mereka dalam menjalankan tugasnya dianggap tidak profesional dan responsif atas banyaknya kondisi jalan nasional Kutacane batas sumut yang semeraut. Padahal itu merupakan kewajiban korlap dan penilik setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan membuat laporan secara berkala kepada pihak PPK 35 BPJN Aceh.

Demikian disebutkan oleh anggota Komisi C DPRK Aceh Tenggara, Gabe Maratua Tambunan SE kepada Media Sabtu 16 Desember 2023 di Kutacane.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Gabe Maratua Tambunan SE memaparkan bahwa saat ini banyaknya keluhan masyarakat kita terhadap kondisi Jalan Nasional Kutacane batas Sumatra Utara. Karena beberapa ruas jalan nasional tidak ada derainase. mengakibat air menggenangi badan jalan . Kemudian selain adanya genangan air. kondisi lainnya juga ada beberapa ruas-ruas jalan nasional masih tertimbun lumpur. Hal ini sangat menganggu aktivitas masyarakat. Karna debu bertembaran dimana mana, Apalagi sebagian masyarakat kita ada yang berprofesi pedagang. Ujarnya

Baca Juga :  K2M MTs Aceh Tenggara Mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2024

Sehingga mereka sebagai Korlap dan tidak layak lagi di pertahankan di PPK 35 BPJN III Aceh. Seharusnya mereka selaku petugas lapangan harus sering terjun ke lapangan untuk melihat kondisi jalan nasional. Namun sayangnya mereka malahan saya dengar khabar sering kali tidak berada di Aceh Tenggara sebagai tempat wilayah kerja mereka.

Gabe Maratua Tambunan, menambahkan padahal setiap tahun biaya perawatan Jalan Nasional Kutacane batas Sumatra Utara nominalnya mencapai puluhan milyar rupiah. Akan tetapi kita melihat masih terdapat banyaknya ruas jalan Nasional di Kabupaten Aceh Tenggara yang lubang dan tidak mempunyai pembuangan air (derainase). Artinya pihak Korlap dan Penilik tidak bekerja profesional dalam merencanakan pembuatan derainase jalan yang dibutuhkan.

“Akibat kurangnya pengawasan dari tenaga Korlap dan Penilik BPJN III Aceh. Sehingga saat musim hujan tiba sejumlah ruas-ruas jalan tergenang air. Ironisnya beberapa ruas jalan nasional yang digenangi air. Pihak Korlap BPJN tidak memasang rambu rambu lalulintas untuk menghindari terjadinya angka kecelakaan pengendara.

Baca Juga :  5 Orang pelaku Penggelapan Pupuk Bersubsidi Diringkus Tim Gabungan Polres Aceh Tenggara

Sebab jika musim penghujan tiba, sebagian kondisi jalan nasional licin dan pengendara gampang terjatuh. Kemudian jika kondisi cuaca siang hari panas. Maka debu dari badan jalan berterbangan. Seharusnya mereka selaku petugas lapangan seharusnya respek dan fokus.

Sekali lagi kita minta kepada pihak BPJN Aceh, untuk secepatnya bisa mengevaluasi kinerja Korlapnya khususnya di Aceh Tenggara. Dan bila perlu copot saja. Harap Gabe.

Sedangkan berdasarkan laporan dari masyarakat desa Purwodadi kecamatan Badar kabupaten Aceh Tenggara, terkait adanya guyuran hujan deras semalam, membuat ruas jalan nasional di penuhi lumpur dan material kerikil. Namun dalam pembersihan material kerikil dan lumpur ini, terpaksa kami sendiri yang membersihkan nya. Karena jika kita harapkan pihak personil BPJN III Aceh mungkin sampai saat ini mereka tidak muncul-muncul. Karena daerah tempat jualan kami ini merupakan langganan banjir.

Sebab gorong -gorong yang ada di badan jalan tersumbat sudah lama sekali. Akan tetapi pihak BPJN tidak pernah memperbaikinya. Bahkan setiap hujan kami harus punya inisiatif sendiri. Karena lokasi ini adalah lahan berjualan untuk mencari nafkah kami. Keluhannya. [Hidayat]

Berita Terkait

Sekda Aceh Tenggara Buka Dialog Konsultatif Akreditasi dan Penegerian Universitas Gunung Leuser
Skandal Tebing Lawe Alas: LIRA Bongkar Dugaan Korupsi Proyek Rp6,9 Miliar di Aceh Tenggara
PWI Aceh Tenggara Dukung Penuh Pembangunan Infrastruktur Gagasan Forbes DPRA
Polres Aceh Tenggara Tangkap Tiga Pemuda Pengguna Sabu di Sekolah Dasar
Oknum Kepala Desa di Aceh Tenggara Ditahan dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Rp 476 Juta
Tanpa Ampun, LSM Tipikor Desak Kejari Usut Dugaan Penyelewengan Dana Kesehatan Aceh Tenggara
SMA Negeri 1 Tebing Tinggi Terbakar, DPRD Riau Dorong Percepatan Pembangunan Ulang
Pemerintah Aceh Tenggara Sosialisasikan Penguatan Koperasi Merah Putih Syariah sebagai Motor Ekonomi Desa

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Jaya Sakti Sehat, Satgas Yonif 113/JS Bangun Kedekatan Lewat Layanan Kesehatan di Kampung Bilai

Minggu, 12 Oktober 2025 - 05:35 WIB

Kegiatan Dibiayai Dana Desa, Tapi Laporan Dibuat Puskesmas: Desa Bingung, Masyarakat Curiga

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:29 WIB

TNI Jaya Sakti Bantu Warga, Pos Engganengga Bagikan Bahan Makanan Door-to-Door ke Rumah Penduduk

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:26 WIB

Satgas Yonif 113/JS Menyapa dan Dengarkan Keluhan Warga di Pedalaman Intan Jaya

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:35 WIB

Jaya Sakti Menyapa, Satgas Yonif 113/JS Bangun Silaturahmi Melalui Komunikasi dari Rumah ke Rumah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:29 WIB

Jaya Sakti Berbagi, Satgas Yonif 113/JS Eratkan Hubungan dengan Anak-anak Kampung Bilai

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Tanpa Paksaan, Peserta Isbat Nikah di Sukamaju Dukung Penuh Kelanjutan Program Legalitas Pernikahan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Satgas Yonif 113/JS Berikan Layanan Kesehatan dari Rumah ke Rumah di Intan Jaya

Berita Terbaru