SUBULUSSALAM – Sebagian masyarakat di wilayah Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, mengeluh terkait Air bersih. Dikarenakan, Pengelolaan Air Minum (PAM), disana hampir 2 (Dua) Bulan tidak beroperasi.
Seperti yang disampaikan Mahdalena Damanik Amd. Kep, yang merupakan salah satu Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Kota Subulussalam, ia mengatakan sebagian masyarakat Kecamatan Penanggalan, saat ini sangat membutuhkan pengaliran air Pengelolaan Air Minum (PAM) dalam 2 bulan terakhir tidak beroperasi lagi.
“Air itu merupakan kebutuhan primer masyarakat, ia berharap agar PAM di Penanggalan dapat segera di perbaiki oleh Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam,” sampai, Mahdalena, Senin, (20/11/23).
Melihat keadaan di Penanggalan saat ini, dilanjutkannya, ia merasa sangat Iba dikarenakan sebagian masyarakat kekurangan Air bersih, dikarenakan PAM tersebut tidak berjalan.
Ditambahkannya, Seperti pembangunan pendestrian Jalan Teuku Umar tersebut, tidak terlalu di butuhkan Masyarakat, terlebih lagi Masyarakat Kecamatan Penanggalan, PAM di Penanggalan lah yang harus di perbaiki.
“Pembangunan tersebut, menelan anggaran hampir mencapai 2,4 Miliar, terlihat dalam papan informasi. Harusnya, anggaran sebesar itu dapat di pergunakan untuk perbaikan PAM di Penanggalan,” ujar, Mahdalena.
Mahdalena pun berharap agar perbaikan PAM di Penanggalan dapat segera dilakukan, agar air bersih tersebut, dapat mengalir ke rumah Masyarakat.
“Kasihan kita melihat sebagian masyarakat Kecamatan Penanggalan saat ini, sangat sulit untuk mendapatkan Air bersih karena PAM mati total,” pungkasnya.
Ia pun mengaku, banyak keluhan yang ia terima dari masyarata terkait PDAM, lebih lama mati dari pada hidup di Penanggalan.
“Kami sendiri sudah pernah merasakan, tapi kami ada solusi menemukan sumber air dengan cara menggali Sumur. Sementara, ada di pemukiman masyarakat sedalam apa pun di gali tidak juga menemukan sumber mata air, imbuhnya.
Disamping itu, Anton Berutu, Warga Kampong Baru, mengaku selama 2 bulan terakhir PDAM tidak beroperasi
“dan malahan saya lihat pemerintah lebih baik hambur-hamburkan uang miliyaran rupiah untuk proyek pembangunan pedestrian yang di jalan Teuku Umar depan lapangan Beringin itu di banding uang tersebut di gunakan untuk perbaikan mesin pompa PAM yang rusak ungkapnya dengan rasa kecewa
“Saya dan beberapa bahagian masyarakat yang terkena imbas matinya air PAM sangat berharap keseriusan Pemerintah Subulussalam agar segeralah mencarikan solusi untuk mengatasi keluhan masyarakat terkait PAM di Penanggalan ini tambahnya lagi
Dalam keterangannya, Pemerintah Subulussalam dinilai tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat khususnya Kecamatan Penanggalan dan pemerintah di anggap hanya fokus untuk
proyek yang tidak ada manfaat buat kebutuhan primer masyarakat.(*)
[ImranCIBRO]