Ketua Presidium FPII:Jualan SARA Jelang Pemilu 2024,Copot AWK

Waspada Indonesia

- Redaksi

Rabu, 3 Januari 2024 - 03:00 WIB

50170 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA | Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Dra.Kasihhati mengecam terkait pernyataan Anggota DPD-RI Arya Weda Karna (AWK) yang viral dimedia sosial dan sangat rasis.

“Saya tidak menemukan adanya aturan pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melarang tentang penggunaan jilbab pada saat bekerja.” kata Kasihhati saat dikonfirmasi awak media pada Senin, (2/1/2024) di Jakarta.

Kasihhati memaparkan tidak ada aturan pegawai BUMN di Bea Cukai atau di Angkasa Pura yang melarang tentang adanya pengunaan jilbab / hijab bagi umat muslim! Apakah AWK berstarment mewakili masyarakat Bali, budaya atau agama Hindu Bali?.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi, kalau AWK melarang penggunaan jilbab menurut saya itu sangat rasis dan tak layak menjadi seorang anggota DPD-RI Provinsi Bali tentu Dewan Etik DPD-RI harus mengambil sikap tegas.” imbuh Kasihhati.

“Pernyataan yang dilakukan oleh Arya Wedakarna adalah perilaku rasis,dan bisa memecah belah Persatuan umat beragama,apakah cukup hanya dengan minta maaf dan klarifikasi! ujar Kasihhati.

Baca Juga :  Ketua Dewan Pembina INSWA Ajak Pemerintah Daerah Dan Dunia Usaha Untuk Update Isu Terkini Dalam Pengelolaan Sampah

“Apapun ceritanya, kalau saya baca rangkaian dari video yang viral itu, saya menduga memang ada perilaku rasis dan AWK sudah patut, layak dan pantas untuk dicopot dari Anggota DPD-RI.” ujarnya.

Seharusnya sikap seorang anggota DPD-RI,yang notabene seorang Pejabat Publik,tidak seperti itu. Ia menilai yang dilakukan oleh AWK adalah mengganggu keharmonisan umat beragama di Pulau Bali dan umat muslim dan umat Hindu telah hidup harmonis dan berdampingan sejak abad- 13 yang lalu dan itu bisa dilihat dengan berdirinya kampung-kampung Islam di Bali.

Apa motif AWK berstatmen rasis seperti itu ini perlu ditindaklanjuti oleh Mabes Polri ? Apakah dia ini mau jualan politik dengan isu rasis, untuk meningkatkan elektoral dia dalam pencalonannya lagi di pemilu 2024 atau apa motifnya.Apa merasa punya hak imunitas sehingga merasa jumawa dan seolah kebal hukum?.

Terang benderang dalam video AWK melontarkan kata-kata yang dianggap rasis tersebut.

“Saya nggak mau yang frontline-frontline itu, saya mau gadis Bali kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka. Jangan kasih yang penutup-penutup nggak jelas. This is not Middle East (Ini bukan Timur Tengah). Enak saja di Bali, pakai bunga kek, apa kek, pakai bije di sini. Kalau bisa, sebelum tugas, suruh sembahyang di pure, bije pakai,” kata Arya, dikutip dari video yang beredar, Selasa (2/12/2023).

Baca Juga :  DPC Projo Menggelar Silaturahmi Sekaligus Rapat Terbuka Pengurus DPC, PAC, Kordes dan Sayap Organ (Srikandi Projo dan Projo Millenial)

“Apa AWK tidak punya isi yang bersifat lebih elegan dan lebih intelektual untuk memperkuat elektoralnya di 2024. Sehingga, dia harus menjual isu yang seolah-olah dia adalah menjadi pahlawan Bali yang paling berjasa di Bali ini,” jelasnya.

” Kami berharap kepada umat Islam khususnya di Bali, agar tidak terpancing dan tidak terprovokasi untuk melakukan hal-hal yang kontraproduktif.

“Saya sebagai Ketua Presidium Forum Pers Independent Indonesia (FPII) akan menunjuk Penasehat Hukum untuk melaporkan AWK ke Badan Kehormatan DPD RI,dan Mabes Polri'” pungkas Kasihhati.

Sumber:
(Eric_Presidium FPII)

Berita Terkait

Investigasi Mafia Tanah di Sukabumi: Keterlibatan Oknum Kepala Desa dan Warga Terungkap, AKPERSI Turun Tangan
BRI KC Jakarta Tanjung Duren Gelar Briefing Guest Manager Bersama Polda Metro Jaya
Langkah Konkret BGN Wujudkan Asta Cita Presiden, Pesantren Siap Miliki Dapur Bergizi Gratis
Pemerhati Kejaksaan Barita Simanjuntak: KUHAP baru Berlaku, Saatnya Menyalakan Lilin di Tengah Kegelapan 
BRISPORTARTCULAR: Ajang Sport & Art untuk Memperkuat Semangat Kebersamaan Insan Brilian
BGN Wujudkan Asta Cita Presiden, Program BGN untuk MBG Dapat Tingkatkan Kualitas Generasi Muda
Camat dan Sekcam Tugala Oyo Terancam PTDH, Bupati Nias Utara Dikecam Tunjuk Plt Kades Bermasalah
Bangkitkan Nilai-nilai Luhur, LEMTARI Usulkan ke Pemerintah Prabowo: Hari Adat Istiadat Nasional

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 14:37 WIB

Personel Satintelkam Polres Gayo Lues Terobos Jalan Longsor Lakukan Pengecekan Kondisi Ruas Jalan dari Desa Ketukah menuju Tiga Desa Terdampak

Selasa, 2 Desember 2025 - 10:33 WIB

Catatan Kaban Aceh Tenggara Saat Melintas: Fakta Lapangan Mengkhawatirkan di Kecamatan Putri Betung, Gayo Lues

Rabu, 26 November 2025 - 23:04 WIB

Jembatan Putus di Tripe Jaya, Gayo Lues, Ganggu Distribusi Logistik dan Mobilitas Warga Antarwilayah

Kamis, 6 November 2025 - 23:54 WIB

Kapolres Gayo Lues Harap Yasinan Bersama Jadi Momentum Tahanan untuk Memperbaiki Diri

Senin, 3 November 2025 - 16:57 WIB

Kapolres Gayo Lues Paparkan Rangkaian Operasi Satresnarkoba yang Bongkar Sindikat Ganja Libatkan Ibu dan Anak di Kecamatan Pining

Jumat, 31 Oktober 2025 - 16:06 WIB

Dedikasi dan Inovasi, AKBP Hyrowo Dianugerahi Penghargaan Pemimpin Inspiratif Nasional

Kamis, 30 Oktober 2025 - 17:05 WIB

Hamdani Hamid, Mantan DPRA Dua Periode, Menjadi Motor Desentralisasi Gema Bangsa di Aceh

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:56 WIB

Andi Saragih Terima Penghargaan Gemar Membaca dari Pemkab Gayo Lues atas Dedikasi Literasi

Berita Terbaru