Analis Pertahanan Nilai Keterbukaan Data Pertahanan Bukan Hal Tabu

Waspada Indonesia

- Redaksi

Senin, 8 Januari 2024 - 16:42 WIB

50287 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Debat Capres pada isu pertahanan masih menyisakan polemik keterbukaan data. Analis intelijen, pertahanan dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro menanggapi bahwa data pertahanan Indonesia tersedia dalam sejumlah indeks internasional.

Beberapa lembaga indeks internasional menempatkan Indonesia di ranking yang berbeda. Seperti Global Fire Power Index menempatkan Indonesia pada posisi 13 dari 145 negara pada 2023. Ada Lowy Institute Asia Power Index menempatkan Indonesia pada posisi 9 dari 26 negara di Asia pada 2023.

“Jadi perbedaan data skor tergantung pada lembaga dan indikator yang digunakan pada setiap index yang diselenggarakan. Saya yakin masing-masing Capres mengutip sumber rujukan yang jelas,” kata pria yang akrab dipanggil Simon itu.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Simon menyayangkan sejumlah data tersebut justeru diperoleh dari lembaga luar negeri. “Ini menunjukkan transparansi data pertahanan kita lemah” kata Rektor Institut Sains dan Teknologi al-Kamal ini.

“Dalam dunia pertahanan keterbukaan data bukan hal tabu. Bahkan transparansi data pertahanan dapat dijadikan strategi untuk menimbulkan detterence effect kepada lawan,” katanya. Lawan akan berpikir dua kali jika mengetahui senjata apa yang kita miliki. Seperti negara-negara Adidaya yang memiliki senjata nuklir, bahkan mengumumkan hulu ledak mereka.

Baca Juga :  Berbagai Kasus Yang Terjadi di Rutan Ruteng Kelas ll-B

“Sementara dari sudut pandang masyarakat, transparansi data pertahanan akan menimbulkan kepercayaan yang tinggi terhadap pemerintah dan dapat mencegah terjadinya korupsi,” kata Simon.

Merujuk pada UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik bahwa semua informasi publik dinyatakan terbuka dan dapat diakses. Informasi yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas dan melalui mekanisme uji konsekuensi. Penentuan informasi dikecualikan harus dilandasi analisis perlindungan kepentingan publik atau kepentingan nasional dan berdasarkan undang-undang.

“Dalam negara demokrasi data pertahanan tidak bisa kemudian dinyatakan rahasia secara sembarangan sehingga publik tidak bisa mengakses. Ada data-data tertentu yang di dalamnya terkandung kepentingan publik yang besar, maka data tersebut harus disampaikan kepada masyarakat,” kata Simon.

“Saya kira, permintaan pembukaan data terkait capaian Minimum Essential Force bukanlah hal yang berlebihan dan melanggar UU KIP. Termasuk, data anggaran dan alutsista yang kita miliki. Toh, lembaga-lembaga pemeringkat internasional bisa dengan mudah memperoleh data-data tersebut seperti dua lembaga pengindeks yang saya sebut di atas,” kata Simon.

Simon memberikan contoh sejumlah data strategi terbaru Amerika Serikat dipublikasikan oleh Angkatan Darat mereka. Termasuk anggaran, jumlah alutsista, doktrin militer, fasilitas militer mereka, dan pengembangan pengetahuan kemiliteran AS. “Istilah Multi Domain Operation yang membagi matra peperangan dalam lima matra (darat, laut, udara, siber, dan luar angkasa) itu munculnya dari AD AS. Memang ada sejumlah fasilitas yang dirahasiakan, tapi itu sifatnya terbatas, tidak semuanya,” kata Simon.

Baca Juga :  Bustan Presiden Partai UKM: Nana Sudjana dan Andap Budi Jadi Pj Gubernur yang tepat

Di Indonesia, informasi strategi pertahanan kita itu dapat diakses, contohnya buku putih pertahanan, doktrin pertahanan, doktrin operasi setiap matra. “Anggaran semua kementerian itu dapat diakses pengadaan barang dan jasa mereka. Kenapa kementerian pertahanan tidak bisa diakses pengadaan persenjataan mereka? Ini kan tidak seimbang dalam menerapkan undang-undang. Makanya perlu diuji konsekuensi apa saja yang boleh diumumkan dan mana yang tidak boleh. Misalnya diumumkan nama dan jenis pesawat, berapa jumlahnya?, mengapa butuh pesawat itu?, mengapa membeli yang bekas?” jelas Simon

“Lalu apa yang rahasia? Yang rahasia adalah data dan informasi terkait strategi operasi, strategi peperangan, penempatan senjata strategis, dan hal teknis lain yang jika diketahui oleh musuh akan memudahkan untuk melakukan penyerangan dan pelemahan,” kata Simon.

“Kenegarawanan Capres-capres kita diuji dengan sikap proporsional dalam menerapkan undang-undang. Tidak bisa kerahasiaan ditetapkan secara subjektif, meskipun subjektivitas kolektif. Ketaatan terhadap konstitusi dan hukum adalah sikap negarawan sejati,” pungkas Simon. (EL)

Berita Terkait

Dari Nol ke 80 Ribu, Menkop Budi Arie Cetak Sejarah Koperasi Merah Putih di Seluruh Indonesia
LSM Triga Nusantara Desak Penindakan Dugaan Korupsi Rp18,9 Miliar di Tubuh BPKH: “Ini Pengkhianatan terhadap Dana Umat!”
PW GPA DKI Jakarta Ajak Masyarakat Bersama-sama Melawan Hoaks dan Menjaga Kepercayaan terhadap Aparat Negara
Dewi R Latar Dituding Buat Gaduh, PT. Begawan Nusantara Akan Laporkan ke Polisi
Resmi Dilantik, Ketua PW GPA DKI Jakarta Dedi Siregar Siap Sinergi dengan semua elemen
Pancasila-Trisakti Bukan Hiasan Dinding: Arah Juang Pemuda Menurut Kang Dandi
Undian Simpedes BRI: Hadiah Utama Motor dan Android TV Diserahkan ke Nasabah
Sosialisasi DiBukittinggi, Wamen ATR/Waka BPN: Sertipikat Tanah Ulayat Hak Masyarakat Hukum Adat

Berita Terkait

Selasa, 17 Juni 2025 - 23:08 WIB

Menjalin Kebersamaan Di Hari Raya Idul Adha 1446 H, Inalum Salurkan 47 Hewan Kurban Untuk Masyarakat

Selasa, 17 Juni 2025 - 22:34 WIB

Inalum Catat Kinerja Cemerlang Sepanjang 2024, Siap Perkuat Hilirisasi Aluminium Nasional

Selasa, 17 Juni 2025 - 20:28 WIB

Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Batu Bara Sudarman, Berikan Apresiasi Kepada Polres Batu Bara di Hari Bhayangkara Ke-79

Selasa, 17 Juni 2025 - 11:10 WIB

Tragis! Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta Api KA Sei Bejangkar

Senin, 16 Juni 2025 - 23:46 WIB

Satres Narkoba Polres Batu Bara Gerebek Sarang Narkoba, Sejumlah Barang Bukti Ditemukan, Pelaku Nihil

Senin, 16 Juni 2025 - 22:16 WIB

Sambut Hari Bhayangkara, Kapolres Batu Bara Salurkan Bantuan Soaial Ke Purnawirawan Polri, Warakauri, Kaum Duafa, Anak Yatim dan Petugas Kebersihan

Jumat, 13 Juni 2025 - 20:55 WIB

Kapolres Batu Bara AKBP Doly Neslson Nainggolan Gelar Bakti Religi, Dalam Rangka HUT Bhayangkara Ke 79 di Masjid Jamik Al Rida

Jumat, 13 Juni 2025 - 19:25 WIB

Ini Tampang Dua Tersangka Pengedar Sabu Yang Diamankan Satres Narkoba Polres Batu Bara

Berita Terbaru