TTI Nilai Sekda Aceh tidak punya Rasa Malu terkait polemik Dugaan Pengadaan Fiktif Bantuan Korban Konflik BRA Aceh

Waspada Indonesia

- Redaksi

Kamis, 16 Mei 2024 - 19:06 WIB

50163 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Transaparansi Tender Indonesia (TTI) menilai adanya sikap ngotot dari Sekda Aceh yang berniat melanjutkan program dan kegiatan bantuan pada Badan Reintegrasi Aceh (BRA) tahun 2024. Padahal sudah sangat terang benderang kasus dugaan pengadaan bibit ikan kakap kepada 9 Kelompok di Aceh Timur senilai Rp.15 Milyar sedang disidik Kejaksaan Tinggi.

“Sikap ngotot dan memaksakan diri dari seorang Sekda Aceh yang sekaligus sebagai Ketua Tim Anggaran APBA 2024 menjadi pertanyaan besar, seolah olah kasus 15 Milyar tersebut dianggap kecil bahkan beliau tidak segan segan menyampaikan dimedia kasus Pengadaan fiktif itu baru dugaan belum tentu benar padahl semua pihak terkait sudah memberilan pernyataan bahwa pengadaan bibit ikan kakap itu tidak ada alias Fiktif,” ungkap koordinator TTI, Nasruddin Bahar Kamis 16 Mei 2024.

Baca Juga :  YRHN Nagan Raya Gelar MOU Dengan BNN Provinsi Aceh. Ini Kata Kepala BNN

Menurut Narsuddin, selaku pejabat yang bertanggung jawab dengan anggaran seharusnya Sekda Aceh memberikan pernyataan yang menyejukkan dimana pada saat ini masyarakat mendesak Pemerintah Aceh mengevaluasi kembali program yang sudah dianggarkan pada Badan tersebut. “Bukan mustahil kejadian yang sama akan terulang kelompok-kelompok penerima bantuan dibuat fiktif hanya diatas kertas belaka,” ujarnya.

Baca Juga :  Satlantas Polresta Banda Aceh Laksanakan Operasi Zebra Seulawah 2023 Patroli Hunting System

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kelompok masyarakat yang mendesak Pemerintah menunda program bantuan di BRA bukan serta merta membatalkan, jika perlu Pemerintah Aceh membentuk tim untuk meneliti apakah kelompok kelompok yang namanya tercantum dalm program bantuan tahun 2024 benar benar ada. “Hanya dibutuhkan niat baik semua pihak sehingga tujuan pemerintah membantu masyarakat korban konflik benar benar tepat sasaran,” katanya.

(DL)

Berita Terkait

Penerimaan Bea Cukai Aceh Tumbuh 60 Persen, Bukti Kinerja Positif Triwulan III Tahun 2025
CV. AYBI Catat Sejarah Ekspor Perdana Komoditas Perikanan Melalui Sistem NLE di Bandara SIM
Dukung Pertumbuhan Industri Aceh, Bea Cukai dan Disperindag Mulai Sinkronisasi Layanan Ekspor-Impo
Video Pria Asal Aceh Diduga Hina Nabi Muhammad Viral, GP Ansor: Ini Cermin Krisis Moral dan Pemahaman Agama
Sinergi DJBC dan DJP, Bea Cukai Aceh Laksanakan PROKSI Bertema Digitalisasi Pelaporan Pajak Melalui Coretax
Bea Cukai Aceh Hadirkan Narasumber Inspiratif dalam Webinar UMKM Siap Go Global
Norazmi Bin Kamaruzaman DPSMAI Akan Gelar Pesta Kuliner Malaysia & Aceh
Pemadaman Listrik Simbol Pembangunan Tak Merata dan Bentuk Kekuasaan yang Bekerja dalam Diam

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Jaya Sakti Sehat, Satgas Yonif 113/JS Bangun Kedekatan Lewat Layanan Kesehatan di Kampung Bilai

Minggu, 12 Oktober 2025 - 05:35 WIB

Kegiatan Dibiayai Dana Desa, Tapi Laporan Dibuat Puskesmas: Desa Bingung, Masyarakat Curiga

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:29 WIB

TNI Jaya Sakti Bantu Warga, Pos Engganengga Bagikan Bahan Makanan Door-to-Door ke Rumah Penduduk

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:26 WIB

Satgas Yonif 113/JS Menyapa dan Dengarkan Keluhan Warga di Pedalaman Intan Jaya

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:35 WIB

Jaya Sakti Menyapa, Satgas Yonif 113/JS Bangun Silaturahmi Melalui Komunikasi dari Rumah ke Rumah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:29 WIB

Jaya Sakti Berbagi, Satgas Yonif 113/JS Eratkan Hubungan dengan Anak-anak Kampung Bilai

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Tanpa Paksaan, Peserta Isbat Nikah di Sukamaju Dukung Penuh Kelanjutan Program Legalitas Pernikahan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Satgas Yonif 113/JS Berikan Layanan Kesehatan dari Rumah ke Rumah di Intan Jaya

Berita Terbaru