Diduga Ada Kepentingan Pribadi, PT. Global Pinang Indonesia Didemo

Waspada Indonesia

- Redaksi

Jumat, 8 November 2024 - 10:29 WIB

50323 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KUTACANE |   Aksi demo mengatas namakan masyarakat kepada PT. Global Pinang Indonesia yang berada di Desa Puwor Dadi Kecamatan Badar Kabupaten Aceh Tenggara kini mulai terkuak, pasalnya, aksi demo beberapa waktu lalu ditunggangi oleh oknum yang diduga ada unsur kepentingan pribadi dan golongan.

Padahal keberadaan pabrik PT. Global Pinang Indonesia sangat besar mamfaatnya untuk masyarakat sekitar khusus di Kabupaten Aceh Tenggara, selain itu, kehadirannya juga akan ikut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran kata Humas PT. Global Pinang Indonesia. Ari Kusanto dan sekaligus Kepala Desa setempat kepada media pada Jumat (08/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Ari, semenjak berdirinya pabrik pinang selama dua tahun lebih, ini dapat membantu angka pengangguran di wilayah kabupaten Aceh Tenggara. Bahkan, pabrik itu dapat membantu ekonomi di daerah Aceh Tenggara, mulai dari pembelian kayu dan anggota karyawan untuk mencari buah pinang.

“Kami menduga kuat dalam aksi demo yang dilakukan beberapa waktu lalu, itu adalah kepentingan pribadi dan terkesan seolah menimbulkan opini semata.

Baca Juga :  Proyek 14 Miliyar Reservasi Jalan Simpang Semadam Lawe Alas Diduga Tak Memakai Sertu

Dijelaskan Ari, terkait dengan izin operasional dan izin UPL serta UKL-nya itu, biarlah pihak PT. Global Pinang Indonesia yang mengurus. Jangan menyebar opini seolah pabrik pinang menimbulkan limbah dan polusi. Karna semenjak dua tahun lebih, pabrik beroperasi tidak ada menimbulkan masalah terutama dampak terkena pencemaran lingkungan katanya.

Sebut Ari, dalam aksi beberapa hari lalu, pabrik pinang tersebut telah banyak menimbulkan kekhawatiran dari warga. Selain dari persoalan limbah dan polusi, suara kebisingan dari aktivitas pabrik itu juga sangat menganggu kenyamanan warga katanya.

“Itu adalah tidak benar, karna suara bisingan itu hanya suara mesin sedikit berbunyi. Karna mengingat juga dari perkampungan warga tidak terdengar sama sekali jelasnya. Keberadaan pabrik pinang ini kita seharusnya bangga. Dimana semenjak berdirinya pabrik ini dapat menciptakan lapangan pekerjaan di wilayah kabupaten Aceh Tenggara.

Baca Juga :  Satu Unit Rumah Warga Ludes Terbakar Di Aceh Tenggara

Seperti diketahui, saat ini banyak masyarakat kita untuk pemanjat pinang dibawa luar itu mencapai 700 orang.” Alhamdulillah mereka sudah bisa mendapat peluang pekerjaan, bahkan gaji mereka bisa Rp 200-300 ribu perharinya siap singkatnya.

“Jangan gara-gara ada unsur kepentingan pribadi banyak orang yang harus dikorbankan dalam hal ini, pabrik ini sangat berpeluang untuk menumbuhkan perekonomi di Aceh Tenggara kata YN salah seorang pekerja di PT. Global Pinang Indonesia.

Karena tidak di indahkan oleh pihak PT. Global Pinang Indonesia keinginannya, kami masyarakat yang menjadi korban, kalau ini ditutup kemana lagi kami bekerja, kami berharap kepada pemerintah daerah agar secepatnya mencari solusi agar pertikaian ini diselesaikan, karena cuman PT. Global Pinang Indonesia yang ada perusahaan di Aceh Tenggara.

PT. Global Pinang Indonesia ini sangat membantu ekonomi kami untuk melanjutkan sekolah singkatnya (RED).

Berita Terkait

Kucuran Dana Rp1,5 Miliar dari Baitul Mal Guncang Agara! Ribuan Santri hingga Guru Honorer Terima Rezeki ZIS Tahap II
Bupati Aceh Tenggara Beri Apresiasi Guru: “Pengabdianmu Luar Biasa”
Proyek Jembatan Mbarung-Lamban, Warga Aceh Tenggara Desak Rekanan dan PUPR Tanggap Selesaikan Pekerjaan
Pemusnahan Barang Bukti Narkoba Diduga Tertutup, GMNI Aceh Tenggara Pertanyakan Transparansi Kejaksaan
dr Irawati Heri Al Hilal Ajak Masyarakat Aceh Tenggara Jaga Kesehatan Lewat Senam Jantung Sehat
Penyaluran Dana ZIS Aceh Tenggara Dimulai, Bupati Imbau Penerima Manfaatkan Bantuan dengan Bijak
Skandal Bantuan Disabilitas Guncang Agara: Kursi Roda Diduga Jadi Alat Korupsi, Dana Rp 1,3 Miliar untuk Kaum Rentan Menguap!
Biaya Pengambilan Ijazah di STIKES Nurul Hasanah Timbulkan Pertanyaan, Pihak Kampus Belum Beri Penjelasan Resmi

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 16:15 WIB

Kapolsek Bilah Hilir Bersama JABIR Bagi Sembako Kepada Warga Tidak Mampu di Desa Sei Tarolat dan Sei Kasih.

Senin, 24 November 2025 - 14:16 WIB

Pemilik PT Natana Marine Corp Diduga Melakukan Penipuan Import Mangga

Senin, 24 November 2025 - 00:28 WIB

Pai dan 1,85 Gram Serbuk Putih Diamankan Tim Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir di Pangkatan.

Selasa, 18 November 2025 - 22:35 WIB

Polsek Bilah Hilir Kembali Gerebek Sarang Narkoba, 3 Orang Pria di Pangkatan Diduga Lakukan Tindak Pidana Narkotika.

Jumat, 14 November 2025 - 21:48 WIB

Masyarakat Merasa Puas Kinerja Polsek Bilah Hilir Ungkap Kasus di Desa Sei Tampang.

Kamis, 13 November 2025 - 20:38 WIB

Laporan Warga Berujung Penangkapan Rian Warga Sei Tampang Oleh Personil Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir, 2, 74 Gram Sabu Turut Diamankan.

Selasa, 11 November 2025 - 19:40 WIB

Kepala Desa Sei Kasih dan Warga Apresiasi Polsek Bilah Hilir Gerebek Sarang Narkoba di Dusun Kampung Nilon.

Rabu, 5 November 2025 - 14:36 WIB

Gerebek Sarang Narkoba, Kepala Dusun Sei Tampang Apresiasi Langkah Cepat Polsek Bilah Hilir Tindak Lanjuti Keresahan Masyarakat.

Berita Terbaru

PRINGSEWU

Guru di Kabupaten Pringsewu Belajar Kecerdasan Artifisial

Kamis, 27 Nov 2025 - 19:38 WIB