Banyak Perempuan Korban Pelecehan Seksual, Cindy Indira Bilang Begini

Waspada Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 23 November 2024 - 09:36 WIB

5077 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Founder Terselimuti Cindy Indira mengemukakan perlunya peningkatan pelayanan kesehatan mental atau pelindungan bagi perempuan korban kekerasan.

“Para korban kekerasan seksual berhak atas pelindungan dan pemulihan, namun seringkali hak tersebut tidak terpenuhi dengan baik, yang selanjutnya berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan mental yang semakin berat, ungkap Cindy Indira di acara Shelebrate, ArtSpace 02, Jakarta Pusat, Jumat (22/11/2024).

“Fakta di lapangan, banyak perempuan korban kekerasan seksual yang belum mendapatkan layanan psikolog untuk pemulihan trauma psikologis yang mereka alami,” sambungnya.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Cindy, layanan psikolog baru tersedia di lembaga pendamping perempuan korban kekerasan di daerah-daerah tertentu.

Baca Juga :  Ketum PRABU FOUNDATION Dukung Kapolri: Dukungan Ke Palestina Wajib di Gelorakan Secara Baik

Perempuan korban kekerasan seksual yang tinggal di daerah pinggiran atau pedalaman, ia melanjutkan, umumnya masih kesulitan untuk mengakses layanan psikolog maupun dokter spesialis kejiwaan.

Cindy mengemukakan bahwa hal itu antara lain terjadi karena jumlah psikolog dan psikiater masih terbatas dan belum tersebar merata.

Dia menjelaskan bahwa Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual memberikan jaminan pemenuhan hak korban untuk mengakses layanan pemulihan, termasuk layanan pemulihan psikologis.

Selain itu, Cindy menyatakan anak-anak dan remaja termasuk dalam kelompok yang rentan terserang gangguan mental.

Hal itu tersebut dikarenakan kecemasan, depresi, dan gangguan mental menjadi sejumlah contoh bentuk gangguan mental yang rentan diderita anak-anak dan remaja.

Baca Juga :  Alumni Unhas Gelar Deklarasi Relawan Demokrasi, Siap Menangkan Ganjar - Mahfud MD

“Perubahan fisik dan hormon, tekanan akademis, serta masalah sosial dan identitas itu bisa mempengaruhi terhadap gangguan kesehatan mental mereka,” tuturnya.

Menrutnya, keluarga berperan penting dalam pencegahan maupun pemulihan penderita gangguan mental.

Pasalnya dukungan emosional menjadi aspek penting lain dalam proses tersebut, terutama guna mengurangi stigma negatif bagi si penderita gangguan mental.

​​​​​​”Keluarga harus memberikan dukungan emosional, itu aspek terpenting dalam pemulihan. Itu mencakup bisa dengan bersabar, memberikan cinta kasih, dan menunjukkan kepedulian terhadap penderita,” tuturnya.

Berita Terkait

Efisiansi RI menutup satu celah KORUPSI tetapi membuka ratusan pintu TIKUS KORUPTOR baru
Launching Buku  “7 SUNNAH SEHAT JALAN NINJA KU”
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
PW GPA DKI JAKARTA Menilai Kapolda Metro Jaya Tidak Tauh Menahu Soal BBM Seperri Yang Di Tudingkan Di Medsos
Sederat Dugaan Pelanggaran dan Potensi Konfik Kepentingan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono
Ramadhan Penuh Berkah, Smartrie Group Ekspansi Pasar Buka Cabang di Kepulauan Riau dan Jawa Timur
Rawmpas menjaga Silaturahmi Mempererat Persaudaraan dan Memperkuat Persatuan Bangsa
Roadshow Sewindu Qudsiyyah Putri Jabodetabek : Merawawat Taji Ulama Putri untuk Kokohnya Negeri

Berita Terkait

Kamis, 13 Maret 2025 - 02:19 WIB

Kolaborasi Petugas, Warga Binaan, dan TNI-Polri dalam Memperbaiki Fasilitas yang Rusak di Lapas Kutacane

Kamis, 13 Maret 2025 - 01:55 WIB

Disela Silahturhami Bupati Dan Wakil Bupati Bersama Kepala Desa, Dirjen PAS : Napi Yang Meyerahkan Diri Tidak Akan Dikenakan Sangsi Hukum

Kamis, 13 Maret 2025 - 01:12 WIB

Bupati Agara Sidak Ke RSUD Sahudin Kutacane

Rabu, 12 Maret 2025 - 02:10 WIB

Buntut Penyebab Larinya 52 Napi Lapas Kelas IIB Kutacane, Ditjen PAS dan Bupati Langsung Datangi Lapas Kelas IIB Kutacane

Rabu, 12 Maret 2025 - 00:30 WIB

Puluhan Napi Kabur, Ditjenpas Tinjau Lapas Kelas IIB Kutacane

Selasa, 11 Maret 2025 - 23:34 WIB

Polisi Berhasil Menangkap 16 Napi yang Kabur dari Lapas Kutacane

Selasa, 11 Maret 2025 - 21:46 WIB

H.M.Salim Fakhry Bupati Aceh Tengara Sambut Kedatangan Anggota DPR RI Ke Lapas.

Senin, 10 Maret 2025 - 23:08 WIB

Berhasil Jebol Atap Lapas Kelas II B Kutacane, Diperkirakan Puluhan Tahanan Melarikan Diri

Berita Terbaru