Proyek Jembatan Asal Jadi di Payaraman, Akhirnya Belum Genap 1 Tahun Sudah Mau Ambruk

Waspada Indonesia

- Redaksi

Kamis, 16 Januari 2025 - 13:43 WIB

50336 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ogan Ilir – , Inilah dampaknya kalau proyek dikerjakan asal jadi atau dikerjakan asal-asalan, seperti jembatan penghubung ini. Padahal pembangunan proyek jembatan ini belum genap 1 tahun digunakan oleh masyarakat sudah rapuh dan keropos hingga bolong-bolong serta akhirnya kini benar-benar tak bisa lagi dapat digunakan atau dilintasi oleh masyarakat.

Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan kondisi memprihatinkan dari sebuah jembatan yang menghubungkan Kecamatan Payaraman dan Kecamatan Muara Kuang, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Video tersebut menunjukkan bahwa jembatan tersebut sudah bolong dan keropos, sehingga sangat membahayakan keselamatan warga yang melintas.

“Jembatan ini merupakan akses utama bagi warga yang ingin bepergian antara dua kecamatan tersebut. Dengan kondisi yang sangat parah, jembatan tersebut menjadi salah satu titik rawan yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan, baik itu kendaraan roda dua, roda empat, ataupun pejalan kaki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Warga yang sering melintasi jembatan ini sangat kecewa dengan kondisi yang semakin memburuk. Beberapa warga mengungkapkan bahwa mereka sudah sering kali melaporkan kerusakan ini ke pihak berwenang, namun hingga kini belum ada perbaikan yang dilakukan. Mereka menganggap pemerintah setempat tidak cukup responsif terhadap masalah infrastruktur yang sangat vital bagi kehidupan sehari-hari mereka.

Baca Juga :  Jalin Silahturahmi, Kapolresta Pati Ingatkan Pembentukan Karakter Kaum Muda

“Jembatan ini sangat membahayakan, apalagi kalau hujan deras, kerusakan makin parah. Kami sudah sering melaporkan, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata. Kami harap pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki jembatan ini sebelum ada yang menjadi korban,” ujar salah satu warga yang tidak ingin disebutkan namanya.

Jembatan ini bukan hanya menghubungkan dua kecamatan, namun juga merupakan jalur utama bagi transportasi barang dan kebutuhan pokok masyarakat. Jika jembatan ini terus dibiarkan rusak tanpa perbaikan, maka warga akan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan mengakses layanan penting.

Bagi warga yang menggunakan kendaraan, terutama sepeda motor dan mobil, kondisi jembatan yang bolong dan keropos membuat perjalanan menjadi sangat berbahaya. Bahkan, tidak jarang kendaraan terperosok atau hampir jatuh akibat kerusakan yang semakin parah.

Baca Juga :  Cerita dibalik Kebahagiaan Pemenang Grand Prize Panen Hadiah Simpedes BRI BO Ketapang

“Warga mengharapkan agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan tersebut demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Mereka berharap agar instansi terkait, seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Ogan Ilir dan PUPR Provinsi karena jembatan pembangunan jembatan ini tanggungjawab Pemerintah Provinsi, segera turun tangan melakukan perbaikan sebelum kondisi jembatan semakin memburuk.

Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dan Provinsi diharapkan dapat segera memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini dan memastikan infrastruktur yang aman dan layak bagi warganya.

“Kondisi jembatan yang viral ini menjadi peringatan bagi pihak berwenang untuk lebih memperhatikan infrastruktur vital yang menjadi akses utama bagi masyarakat. Pemerintah daerah maupun provinsi diharapkan lebih responsif dalam menangani masalah kerusakan infrastruktur demi menjaga keselamatan warganya. Keamanan dan kenyamanan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan pembangunan dan perawatan infrastruktur daerah.

Semoga segera ada langkah nyata untuk memperbaiki jembatan tersebut, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Temfc

Berita Terkait

Honorarium Pengurus BAZNAS Ogan Ilir Melebihi Batas Perpres, BPK Temukan Kelebihan Bayar Ratusan Juta Rupiah
Baznas Dinilai Kian Menyulitkan Rakyat Miskin: Syarat Aneh, Birokrasi Berbelit, & Seruan Mendesak Kepada Pemerintah RI
Terkait Kasus ITE Kepada Seorang Ibu, Keluarga Korban Sesalkan Sikap Penyidik Polda Riau yang Diduga Meminta Sejumlah Uang dan Paksakan P21 Terhadap M
Birokrasi Kian Ruwet di Ogan Ilir: Rakyat Miskin Dipaksa “Ngadap Raja” Demi Sekedar Bantuan Mendesak
Dugaan Pencemaran Sungai Citarum, Limbah MBG SPPG Sumur Bandung Diduga Dibuang Tanpa Pengolahan
Lapas Narkoba Kelas IIA Muara Beliti Berkunjung, Gandeng DPC Akpersi Musi Rawas 
Dugaan Skandal Gaji PNS Terpidana di Ogan Ilir: Aktivis Sumsel Desak Inspektorat & APH Bongkar Mafia Administrasi di BKPSDM
Gubernur NTB Didesak Diperiksa, FPNM Nilai Dana BTT Tak Transparan

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 21:57 WIB

Ketum DPH LAMR Sebut Green Policing Laksana Setitik Cahaya pada Kegelapan yang Panjang

Rabu, 19 November 2025 - 09:53 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Apresiasi Kapolda Riau Tanam 21 Ribu Pohon

Sabtu, 15 November 2025 - 23:49 WIB

LAMR dan Dinas Perkim LH Kepulauan Meranti Sepakati Desain Tugu Selamat Datang

Jumat, 14 November 2025 - 10:26 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Terima Bantuan Peralatan Kesenian dari PT Pelindo

Sabtu, 8 November 2025 - 23:59 WIB

Gebyar Bulan Bahasa di SD Negeri 16 Desa Banglas Barat: Meriah dan Inspiratif

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:46 WIB

Semarak Bulan Bahasa dan Sastra di SD N 9 Selatpanjang Timur, Meriah

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:15 WIB

Wakapolda Riau Bersama Polres Meranti, Gagalkan Peredaran Narkotika Internasional dalam Press Conference 

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Bupati Kepulauan Meranti Resmikan Pelabuhan dan Tinjau RS Pratama

Berita Terbaru

PRINGSEWU

Guru di Kabupaten Pringsewu Belajar Kecerdasan Artifisial

Kamis, 27 Nov 2025 - 19:38 WIB