Selamatkan Generasi Muda, Tgk Ahmada MZ Dukung Pembatasan Media Sosial untuk Anak
Banda Aceh, 5 Februari 2025 – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Tgk Ahmada MZ, menyatakan dukungan penuh terhadap rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang tengah merancang aturan pembatasan penggunaan media sosial (medsos) berdasarkan usia. Aturan ini juga mencakup sanksi bagi platform digital yang tidak mematuhi pembatasan akses bagi anak di bawah umur.
Menurut Tgk Ahmada, kebijakan ini merupakan langkah maju dalam melindungi generasi muda Indonesia, khususnya di Aceh, dari dampak negatif penggunaan media sosial yang tidak terkontrol. “Ini sebuah terobosan yang bagus dan jelas dalam menyelamatkan generasi emas Indonesia dari bahaya HP dan media sosial,” ujarnya, Rabu (5/2/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Indonesia saat ini menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna media sosial tertinggi di dunia. Namun, kesadaran masyarakat dalam menggunakan media sosial secara bijak masih tergolong rendah. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama bagi anak-anak yang dibiarkan mengakses media sosial tanpa pengawasan orang tua.
“Saat ini kita lihat banyak orang tua yang memberikan kebebasan penuh kepada anak-anaknya dalam menggunakan media sosial tanpa mempertimbangkan dampak yang ditimbulkan,” kata Tgk Ahmada.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penggunaan gadget secara berlebihan bukan hanya berpengaruh terhadap mental anak, tetapi juga berdampak pada kesehatan fisik mereka. Salah satu ancaman serius adalah kecanduan judi online, yang semakin marak di kalangan remaja.
“Kita bisa melihat langsung dampaknya. Anak-anak lebih suka menyendiri, mudah tantrum jika tidak diberikan HP, dan bahkan kehilangan rasa empati serta kepedulian terhadap lingkungan sekitarnya,” tambahnya.
Tgk Ahmada menegaskan bahwa pembatasan akses media sosial bagi anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga orang tua dan masyarakat secara luas. Kesadaran kolektif dalam mengontrol penggunaan gadget di kalangan anak-anak menjadi kunci utama dalam menyelamatkan masa depan mereka.
Ia juga mencontohkan bahwa sejumlah negara maju telah menerapkan kebijakan ketat terkait penggunaan gadget bagi anak-anak usia produktif. Menurutnya, Indonesia harus mengikuti langkah tersebut guna menciptakan generasi yang lebih sehat dan berdaya saing.
“Ini adalah langkah nyata yang membutuhkan dukungan dari semua pihak. Jika kita tidak segera bertindak, generasi mendatang akan semakin terperangkap dalam dampak buruk teknologi tanpa kontrol,” pungkasnya.[heri]