Suka Makmue : Ferry Suherman.ST. Dengan sapaan Abu Brewok Seorang Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI ) Nagan Raya dan juga Maneger PT Pegadaian UPS Simpang Peut Kecamatan Kuala Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh. Sangat kagum disaat ketemu dengan Andika Juanda Seorang Stabilitas.
Ferry Suherman.ST. dengan sapaan Abu Brewok mendengar curhatan Andika Juanda dengan sapaan DI di seputaran Desa Cot Manyang Kecamatan Seunagan Timur Kabupaten Nagan Raya pada malam Sabtu. Sabtu, 12 Juli 2025.
Andika Juanda yang selama ini tingal bersama ibunda tercinta di Desa Kuta Jumpa Kecamatan Beutong Kabupaten Nagan Raya.
Namanya Adi. Tapi ia lebih senang dipanggil “Di”—sapaan sederhana, sehangat senyumnya yang tak pernah absen meski hidup tak memberinya banyak kemudahan.
Di adalah kawan baru saya. Seorang penyintas Cerebral Palsy yang justru jauh dari citra kasihan. Sebaliknya, ia adalah teladan tentang harga diri, kerja keras, dan cinta yang begitu dalam kepada ibu dan tanah airnya. Kata Abu Brewok.
Setiap hari, Andika Juanda dengan sapaan Di menyusuri jalanan dengan kendaraan roda tiga miliknya. Bukan untuk mengemis, bukan juga untuk minta belas kasih. Di menawarkan jasa yang ia kelola sendiri: Jual Beli Pulsa, Paket data, token listrik, dan kebutuhan digital lainnya. Di dunia yang makin serba daring, Di justru menunjukkan betapa “berdiri di kaki sendiri” bukan sekadar idiom indah, tapi prinsip hidup. Ucapnya Abu Brewok.
“Aku nggak mau menerima uang kalau bukan hasil kerja,” katanya pelan namun tegas pada saya. Ucapannya membungkam banyak keluhan saya sendiri tentang hidup.
Tapi yang membuat saya paling terhenyak bukan sekadar usahanya yang gigih, melainkan cita-cita mulianya. Di sedang menabung, sedikit demi sedikit, demi satu impian yang besar: memberangkatkan ibunya ke tanah suci untuk Umrah.
Ibunya adalah satu-satunya pelabuhan harapan yang tersisa. Sang ayah, dulu seorang kombatan GAM, telah lama syahid di medan tempur. Sejak itu, hanya doa dan pelukan ibunda yang menegakkan semangat Di dalam setiap liku kehidupan. Maka tak heran, jika impian terbesarnya adalah menghadiahkan ibunya perjalanan spiritual yang suci.
Tak jarang saya berpikir: dalam dunia yang penuh tipu daya, masih ada orang seperti Di—yang memilih berdiri tegak di atas keterbatasan, bukan rebah dalam keluhan. Ia tidak sempurna secara fisik, tapi hatinya jauh lebih utuh dari banyak di antara kita.
Di bukan hanya inspirasi. Ia adalah pelajaran hidup berjalan. Dan saya bersyukur, telah mengenalnya. Ungkap Ferry Suherman.ST. Dengan sapaan Abu Brewok Seorang Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI ) Nagan Raya dan juga Maneger PT Pegadaian UPS Simpang Peut Kecamatan Kuala.
Andika Juanda seorang Disabilitas kondisi dia yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, atau sensorik yang menyebabkan kesulitan dalam berinteraksi dan berpartisipasi penuh dalam kehidupan bermasyarakat
Dalam konteks yang lebih luas, “orang stabilitas” juga bisa merujuk pada seseorang yang memiliki rekam jejak yang baik, dapat diandalkan, dan memiliki integritas dalam berbagai aspek kehidupan.
Mampu mengelola keuangan dengan baik, memiliki pendapatan yang stabil, dan mampu menghadapi tantangan finansial.
Perlu diingat bahwa “stabilitas” bukanlah tujuan akhir, tetapi lebih merupakan kondisi yang memungkinkan seseorang untuk menjalani hidup dengan lebih baik dan menghadapi tantangan dengan lebih siap.
Penting untuk diingat bahwa disabilitas bukan hanya tentang keterbatasan fisik, tetapi juga mencakup berbagai aspek kehidupan sosial dan emosional. Setiap individu dengan disabilitas mungkin memiliki pengalaman dan kebutuhan yang berbeda, oleh karena itu, pemahaman dan dukungan dari masyarakat sangat penting. Tutupnya.
Sementara itu. Andika Juanda ( DI ) mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas silaturahmi dengan terbatas bersama Abu Brewok. dan DI juga senang bisa bergabung dengan Kawan kawan Relawan Radio Antar Penduduk Indonesia ( RAPI ). Kata Andika Juanda. ( red )