INTAN JAYA – Ketulusan dan kepedulian menjadi fondasi utama dalam pendekatan yang dilakukan oleh Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti TK Engganengga kepada masyarakat di pedalaman Papua Tengah. Melalui program andalan bertajuk Borong Hasil Tani atau disingkat Bohati, prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas tersebut terus berupaya menumbuhkan kedekatan dan kepercayaan masyarakat terhadap kehadiran negara.
Di Kampung Engganengga, Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, program ini disambut penuh antusias. Program Bohati menjadi angin segar bagi para petani lokal, yang selama ini bergumul dengan terbatasnya akses dan sarana untuk memasarkan hasil bumi mereka. Inisiatif dari Satgas ini membantu secara langsung dengan membeli hasil tani warga, mulai dari ubi, sayur mayur, hingga komoditas lain yang ditanam secara sederhana. Tak hanya sekadar membantu secara ekonomi, Satgas juga menyemai kehangatan dan semangat dalam kehidupan sosial masyarakat kampung setempat.
Masyarakat menyambut kehadiran pasukan penjaga perbatasan ini bukan lagi dengan rasa curiga, tetapi dengan senyum yang tulus dan kepedulian yang tumbuh dalam hubungan sosial yang lebih erat. Para “mama-mama” – sebutan akrab untuk ibu-ibu Papua – yang menjadi tulang punggung keluarga dalam sektor pertanian, merasa dihargai dan diperhatikan. Melalui tangan mereka, hasil bumi yang dulunya hanya cukup untuk konsumsi sehari-hari kini dapat menambah pendapatan keluarga, sekaligus memberi harapan baru akan masa depan yang lebih layak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ucapan terima kasih pun datang dari berbagai pihak. Salah satunya disampaikan oleh Kepala Suku Kampung Engganengga, Apenil Bagau, yang menyatakan rasa syukurnya atas kepedulian Satgas. Baginya, kontribusi yang diberikan bukan hanya berdampak pada ekonomi semata, tetapi juga telah menjadi simbol perhatian dan cinta dari negara kepada warga kampungnya. Ia menegaskan bahwa kehadiran Satgas membawa perubahan nyata, menjembatani kedekatan antara TNI dan masyarakat, serta mempererat rasa persatuan dalam bingkai kebangsaan.
Komandan Pos TK Engganengga, Letda Inf. Santuso, menyebutkan bahwa program Bohati adalah bagian dari komitmen Satgas untuk tidak hanya hadir sebagai pelindung negara, tetapi juga sebagai sahabat rakyat di wilayah penugasan. Menurutnya, pendekatan humanis dan pemberdayaan seperti ini adalah bagian dari strategi jangka panjang yang memberi dampak positif bagi situasi keamanan dan pembangunan sosial di wilayah pedalaman Papua. Ia meyakini bahwa penguatan ketahanan masyarakat dari sektor dasar, seperti pertanian, adalah pondasi penting bagi kemajuan daerah tertinggal seperti Intan Jaya.
Langkah ini sekaligus menjadi bukti nyata bagaimana kesejahteraan adalah tanggung jawab bersama yang tidak hanya menjadi dominasi pemerintah pusat, namun dapat dijalankan secara kolaboratif antara institusi negara dan masyarakat lokal. Keceriaan yang tampak di wajah para mama-mama Kampung Engganengga adalah cerminan kebahagiaan yang lahir dari uluran tangan kasih dan perhatian yang tulus.
Dari pelosok terpencil ini, semangat gotong royong dan kepedulian sosial terus dijaga dan dipupuk. Satgas yang bertugas di ujung negeri tidak hanya berdiri gagah memegang senjata, tetapi juga hadir dengan hati yang terbuka, membawa cinta dan harapan di tengah keterbatasan. Program Bohati telah menjadi pengikat batin antara rakyat dan prajurit, memperkuat jalinan solidaritas yang memperkokoh keutuhan bangsa di tanah Papua tercinta.
Laporan : Salihan Beruh