Aceh Berpeluang Dapat Rp704 Miliar Jika 32 Proposal Kampung Nelayan Merah Putih Lolos

REDAKSI BANDA ACEH

- Redaksi

Kamis, 23 Oktober 2025 - 20:54 WIB

5068 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh mendorong seluruh kabupaten/kota yang memiliki wilayah pesisir untuk segera menyiapkan dan mengajukan proposal Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) 2026, yang merupakan program strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia. Program ini memberikan pagu anggaran sebesar Rp22 miliar per desa, dengan tujuan memperkuat ekonomi masyarakat pesisir serta menciptakan lapangan kerja baru di sektor kelautan dan perikanan.

Plh. Kepala DKP Aceh, Kariamansyah, S.Hut., MP, bersama Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Samsul Bahri, menghadiri secara daring Sosialisasi dan Konfirmasi Penerimaan Usulan Proposal KNMP yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Dalam forum tersebut, Kariamansyah menegaskan pentingnya peran aktif pemerintah kabupaten/kota dalam memanfaatkan peluang besar ini. “Kita minta daerah jangan pasif, harus jemput bola. Ini kesempatan besar bagi Aceh untuk menggerakkan ekonomi pesisir,” ujarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada tahun 2026, Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan pembangunan 1.000 Kampung Nelayan Merah Putih di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, Provinsi Aceh sejauh ini telah mengajukan 32 proposal dari total 464 proposal nasional yang telah diterima KKP. Meski demikian, dari 18 kabupaten/kota yang memiliki wilayah laut di Aceh, baru 14 daerah yang mengirimkan usulan, sementara 4 kabupaten/kota lainnya masih belum mengajukan.

Baca Juga :  Penunjukan Abdullah Hasbullah Sebagai Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe Dipertanyakan, Sesuai Qanun atau Tidak?

Kariamansyah mengingatkan bahwa batas akhir pengajuan proposal KNMP ditetapkan hingga 31 Oktober 2025. Ia berharap seluruh kabupaten/kota segera melengkapi berkas agar tidak kehilangan peluang mendapatkan dukungan dana besar dari pemerintah pusat. “Kalau 32 proposal ini diterima seluruhnya, maka total anggaran yang masuk ke Aceh bisa mencapai Rp704 miliar dari APBN tahun 2026,” jelasnya optimis.

Program Kampung Nelayan Merah Putih ini dirancang bukan hanya untuk memperkuat infrastruktur perikanan, tetapi juga untuk memberdayakan masyarakat pesisir, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan nelayan. “Setiap kampung nelayan merah putih akan menjadi pusat kegiatan ekonomi, pelatihan, dan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan,” tambah Kabid Perikanan Tangkap DKP Aceh, Samsul Bahri.

Baca Juga :  Brigjen Armia Fahmi Ajak semua Pihak Harumkan Nama Aceh pada Momen PON Aceh-Sumut

Pada tahun 2025, Aceh hanya mendapatkan empat kabupaten/kota penerima program ini, yakni Kota Langsa, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya). Keempat daerah tersebut menerima alokasi anggaran Rp22 miliar per kabupaten/kota, yang kini sedang dalam tahap implementasi awal. DKP Aceh berharap, dengan percepatan dan keseriusan pemerintah daerah, jumlah penerima manfaat di tahun 2026 bisa meningkat signifikan.

Di akhir pertemuan, DKP Aceh kembali menegaskan komitmennya untuk membuka ruang dan peluang tambahan bagi daerah yang ingin menambah usulan proposal hingga batas waktu 30 Oktober 2025.

“Semakin besar APBN yang bisa kita tarik ke Aceh, semakin besar pula manfaat yang dirasakan rakyat, terutama dalam mendukung visi Gubernur Aceh terpilih, Muallem dan Dek Fat, untuk menekan angka pengangguran dan memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat pesisir,” tutup Kariamansyah.[]

Berita Terkait

Bea Cukai Tegaskan Komitmen Lindungi Masyarakat Lewat Penindakan dan Pemusnahan Barang Ilegal di Banda Aceh
Kontribusi untuk Profesi dan Daerah, Nurdiansyah Alasta Dianugerahi Penghargaan oleh Fakultas Kedokteran Hewan USK
Konferensi Pers Bea Cukai di Banda Aceh Ungkap Peningkatan Nilai Penindakan 24 Persen di Tengah Penurunan Jumlah Kasus
Lewat AMEH, Bea Cukai Aceh Jadi Rujukan Pengelolaan Media Bagi Bea Cukai Tanjung Pinang
Pernyataan Bupati Aceh Besar Tuai Kritik, SMPA: Pemimpin Tak Boleh Arogan
Kanwil Bea Cukai Aceh Berbagi Wawasan Ekspor-Impor kepada Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNSYIAH
Bea Cukai Banda Aceh Tumbuhkan Harmoni Kolaborasi melalui Kegiatan SEUDATI di Samahani
Kepemimpinan Berintegritas dari Tanah Pidie: Sarjani Abdullah Hadirkan Standar Baru Pemerintahan yang Bersih dan Tegas.

Berita Terkait

Jumat, 24 Oktober 2025 - 20:53 WIB

DPSMAI Ajak Masyarakat Aceh dan Pelaku Usaha Meriahkan Selera Serumpun di TBG Kuala Lumpur

Jumat, 24 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Desta Ketua ASWIN Nagan Raya Bantah Isu Ancaman terhadap Wartawan Nagan Raya

Jumat, 24 Oktober 2025 - 16:55 WIB

Bupati TRK Apresiasi Kejati Aceh atas Dukungan Program Adhyaksa Peduli Stunting

Kamis, 23 Oktober 2025 - 21:57 WIB

Pemkab Nagan Raya Terima Ribuan Paket Bantuan Untuk Penanggulangan Bencana

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:11 WIB

MIN 3 Nagan Raya Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447.H. Ustadz Masyuri Sebagai Penceramah

Rabu, 22 Oktober 2025 - 14:10 WIB

Ketahanan Pangan 20% Desa Babah Rout Sebesar Rp. 160,568,000 Dana Desa Tahun 2025.

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:46 WIB

Hujan Tak Terhinti Sejumlah Relawan RAPI Nagan Raya Patroli Di Tempat Rawan Banjir

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:32 WIB

Pengurus RAPI Nagan Raya Apresiasi RSUD SIM Nagan Raya Atas Pelayanan Kebersihan 24 Jam.

Berita Terbaru

DAERAH

Bupati Pringsewu Lantik 19 Pejabat Daerah

Jumat, 24 Okt 2025 - 18:36 WIB