KUTACANE | Suasana khidmat menyelimuti lapangan Jenderal Ahmad Yani, Kota Kutacane, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara, saat pelaksanaan Upacara Peringatan Hari Pahlawan Nasional, Senin (10/11). Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, SE, MM bertindak selaku Inspektur Upacara dalam peringatan yang berlangsung penuh makna tersebut. Dalam amanatnya, Bupati mengajak seluruh peserta upacara untuk meneladani nilai-nilai kepahlawanan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud penghormatan kepada para pendahulu bangsa yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Indonesia.
Upacara dimulai dengan pembunyian sirine selama 60 detik, sebuah simbol penghormatan dan momen pengheningan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan. Berdiri tegak dan menundukkan kepala, seluruh peserta upacara larut dalam keheningan, menyatu dalam semangat nasionalisme. Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara secara resmi yang melibatkan berbagai unsur TNI, Polri, pemerintah daerah, pelajar, tokoh masyarakat, serta organisasi sosial kemasyarakatan. Perwira Upacara dijabat oleh Pasipers Kodim 0108/Agara, Kapten Inf Raswan, dan Komandan Upacara oleh Danramil 02/Bambel, Kapten Inf Jujur Lubis. Bertindak sebagai Pembaca Doa, Babinsa Koramil 04/Babussalam, Serda Daman Huri, serta Pembaca Teks Pembukaan UUD 1945 oleh Babinsa Posramil Ketambe, Serda Alfirasat.
Dalam amanat yang dibacakannya, Bupati menyampaikan sambutan resmi Menteri Sosial Republik Indonesia. Ia menegaskan bahwa Hari Pahlawan bukan semata agenda seremonial, namun momen penting untuk merefleksikan kembali arti perjuangan dan pengorbanan. Ia menyebutkan bahwa para pahlawan bukan hanya nama dalam buku sejarah atau batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kehidupan bangsa hingga hari ini. Mereka telah mewariskan semangat juang, ketangguhan, dan keberanian yang seharusnya menjadi contoh dan inspirasi bagi generasi kini. Bupati mengingatkan bahwa semangat tersebut tidak pernah lekang oleh waktu dan harus terus mengalir dalam urat nadi kehidupan berbangsa dan bernegara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam konteks kekinian, perjuangan generasi muda tidak lagi diwarnai oleh pertempuran fisik atau senjata, melainkan lewat penguasaan ilmu pengetahuan, pengabdian kepada masyarakat, serta pembangunan karakter bangsa yang beretika dan berempati. Ia mengajak masyarakat untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang diwarisi para pahlawan dengan kerja keras, dedikasi, dan komitmen tinggi untuk melayani dan membangun bangsa. Melalui perjuangan tanpa kekerasan, Bupati menekankan pentingnya pembelaan terhadap masyarakat yang lemah, memperjuangkan nilai keadilan, serta mengupayakan agar tak satu pun anak bangsa tertinggal dari arus perubahan dan kemajuan global.

Bupati turut menegaskan bahwa semangat kepahlawanan yang diperjuangkan hari ini harus selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan penguatan ketahanan nasional, pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang cerdas dan sehat, keadilan sosial, serta transformasi ekonomi bangsa. Hal tersebut, menurutnya, membutuhkan kontribusi nyata dari seluruh elemen masyarakat melalui sinergi dan kolaborasi dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Ia pun mengajak seluruh peserta upacara agar menjadikan Hari Pahlawan sebagai tonggak perubahan dalam bersikap, bertindak, dan berpikir demi kemajuan bangsa Indonesia di masa mendatang.
Mengakhiri sambutannya, Salim Fakhry mendorong seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjaga nyala api perjuangan para pahlawan dengan terus bekerja sepenuh hati dan bergerak memberikan dampak, sekecil apa pun. Dalam semangat Hari Pahlawan, ia berharap akan tumbuh lebih banyak teladan yang tidak hanya menghargai sejarah, tetapi juga menjadikannya kompas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari. Warga negara, menurutnya, memiliki tanggung jawab untuk terus merawat pembangunan, memperkuat rasa persatuan, serta menjaga integritas dan kedaulatan bangsa di tengah dinamika zaman.
Upacara tersebut turut dihadiri oleh berbagai tokoh pimpinan daerah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda). Di antaranya, Dandim 0108/Agara yang diwakili oleh Kasdim, Mayor Inf Ronny Mahendra, Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Yulhendri S.H, S.I.K, M.I.K, Ketua DPRK Aceh Tenggara, Denny Febrian Roza, S.STP, M.Si, Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Tenggara, Yusrizal, ST, serta perwakilan dari Kejaksaan Negeri dan Mahkamah Syariah. Kehadiran para tokoh ini menjadi simbol sinergi antar lembaga dalam menjaga nilai kebangsaan dan memperkuat semangat kolektif di daerah.
Turut hadir juga Ketua Pengadilan Negeri Kutacane, Ketua MPU Aceh Tenggara, Ketua Majelis Adat Aceh Aceh Tenggara, jajaran perwira TNI/Polri dari satuan Kodim 0108/Agara dan Polres Agara, kepala organisasi perangkat daerah Kabupaten Aceh Tenggara, serta para camat se-Kabupaten, selain itu barisan upacara juga diisi oleh personel Kodim, Polres, Satpol PP, Basarnas, Damkar, pramuka, para veteran, insan pers, lembaga swadaya masyarakat, dan pelajar. Momentum tersebut menjadi bukti keterlibatan lintas sektor dalam memperingati Hari Pahlawan secara menyeluruh dan bermakna, di mana semangat juang para pahlawan coba dihidupkan kembali dalam bentuk pengabdian nyata kepada bangsa dan negara.
Laporan : Salihan Beruh






































