Sehari Bersama Mualem

Waspada Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 30 Maret 2024 - 17:12 WIB

50188 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penulis : Sri Rajasa Chandra, M.BA

Sore itu semilir angin sejuk menerpa daun-daun pinang dipelataran taman rekreasi Kebun Wisata Permai di Nisam Antara Aceh Utara milik Gumarni Affan SH MH, seorang pemuda kreatif yang saat ini menjadi Ketua Persatuan Pemuda Nisam Antara. Setelah menunggu beberapa saat, terlihat seseorang dari kejauhan menggunakan celana jeans dan kaos biru, berjalan agak bergegas menuju ke lobby Kebun Wisata Permai, tempat kami duduk. Assalamualaikum Bang, sudah lama nunggu ya..? suara Mualem menyapa kami dengan wajah yang menyiratkan persaudaraan. Sekalipun sudah cukup lama tidak jumpa Mualem, tapi ada hal yang tidak pernah berubah dari sosok mualem, adalah kesederhanaan dalam penampilan dan tutur kata.

Pertemuan dengan Mualem yang didampingi Gumarni (Ketua Sahabat Mualem) kali ini, dikemas dalam format wawancara ekslusif dalam rangka memperkaya wawasan rakyat Aceh yang diserap dari pemikiran dan pernyataan para tokoh Aceh, tentang kompleksitas problematik yang sedang dihadapi rakyat Aceh. Kita ketahui bahwa realitas yang dihadapi rakyat Aceh hari ini adalah persoalan kemiskinan dan pemenuhan lapangan kerja. Fenomena ironi social ekonomi yang tak kunjung selesai, walaupun kita tahu suntikan dana otsus yang begitu fantastis untuk Aceh, namun tidak didukung oleh profesionalitas tata kelola pemerintahan dan keuangan Aceh, berakibat arah pembangunan tidak tepat sasaran dan kebocoran keuangan Aceh tak terbendung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada bincang-bincang sore dengan Mualem, terlontar pertanyaan apa yang sesungguhnya sedang dihadapi rakyat Aceh. Sambil menikmati minuman Jahe khas Kebun Wisata Permai, Mualem membuka pembicaraan dengan kalimat “ sedih melihat orang Aceh”, mereka selalu tersisih dan hanya menjadi objek dari pembangunan Aceh. Sektor pertanian, perikanan dan perkebunan yang menjadi tumpuan sebagian besar rakyat Aceh, masih sedikit sekali mendapat sentuhan anggaran yang digelontorkan melalui APBA. Tidak berlebihan jika saya katakan bahwa sasaran pembangunan di Aceh belum merefleksikan rasa keadilan dan pemerataan, bahkan pos-pos anggaran pembangunan di titik beratkan pada proyek-proyek yang dapat memberi rente kepada pemangku kebijakan. Persoalan ini perlu mendapat penanganan secara terukur dan segera, karena menyangkut hajat hidup rakyat.

Baca Juga :  Jum'at Berkah Puluhan Warga Terima Bantuan Sembako Dari Polres Nagan Raya.

Lagi-lagi kami menyerutup minuman jahe yang segar, disela-sela perbincangan yang agak serius. Lantas apa yang melatarbelakangi carut marut persoalan pembangunan di Aceh yang memberi dampak sangat luas terhadap kesejahteraan rakyat Aceh, menjadi pertanyaan berikutnya kepada Mualem. Dengan mencoba keterbukaan, Mualem dengan tegas mengatakan “ini menyangkut moral pemimpin di Aceh”. Kita harus berani mencanangkan gerakan “revolusi moral” dilingkungan eksekutif, legislative dan yudikatif Aceh, jika ingin cita-cita damai yang mulia dapat kita raih. Mualem dengan jujur mengakui bahwa dirinya ikut bertanggung jawab atas carut marut persoalan Aceh di era damai, walaupun saat ini Mualem tidak berada di dalam inner circle kekuasaan.

Ketika ditanya soal kriteria pemimpin Aceh yang ideal dihadapkan oleh kompleksitas problematic Aceh, Mualem tanpa keraguan mengatakan, kedepan dibutuhkan pemimpin yang keberpihakannya hanya pada kepentingan kemaslahatan rakyat Aceh. Mualem juga menegaskan, tidak boleh lagi pemimpin membangun kroni-kroni untuk menguasai sector-sektor ekonomi strategis yang akhirnya hanya menciptakan kecemburuan social. Pemimpin harus berani mengambil inisiatif strategis disektor pemberdayaan ekonomi rakyat, dalam rangka membangkitkan sector ekonomi riil, agar rakyat tidak selalu bergantung pada proyek-proyek APBA. Disisi lain menurut Mualem, pemimpin harus memiliki pilihan strategis dalam membangun sentra-sentra industri, seperti misalnya Aceh tidak mungkin focus untuk membangun industry berat saat ini, pasti akan tidak mampu mengejar Sumut, tapi Aceh sangat berpeluang untuk membangun sentra industri pertanian atau perikanan/kelautan yang memiliki daya dorong bagi pertumbuhan ekonomi rakyat.

Baca Juga :  Satuan Brimob Polda Aceh Batalyon C Pelopor Gelar Syukuran HUT Pelopor ke-65

Waktu terus beranjak malam, rasanya waktu berjalan sangat cepat sehingga pertemuan kali ini belum mampu mengusir rasa kangen kami. Diujung pertemuan ini, sempat terlontar pertanyaan apakah mulaem akan kembali bertarung pada Pilkada 2024..? dengan wajah yang tidak berubah ekspresi, secara diplomatis Mualem menjawab “jika rakyat menghendaki dan saya diberi kesehatan”, tidak ada alasan untuk saya menolak, karena saya harus menunai kewajiban damai Aceh.

Diakhir wawancara ekslusif ini, patut disampaikan ungkapan seorang kesatria “ Kami tidak akan bertanya berapa jumlah musuh, tapi kami akan tanya dimana mereka”.

Penulis adalah Pemerhati Aceh.

Berita Terkait

Tumpah Ruah Pembukaan HUT Ke 437 Aceh Barat Raja Sayang Wabup Nagan Raya Menghadiri
Raudhatul Jannah Anggota DPRK Nagan Raya Buka Secara Resmi Muscab II PC APRI
PT Socfindo Seumayam Turunkan Satu Unit Alat Excavator Bersihkan Selokan Desa Simpang Deli Gampong 
PT Socfindo Seumayam Turunkan Satu Unit Alat Escalator Bersihkan Solokan Desa Simpang Deli Kilang
SWI Ingatkan Pemerintah: Jangan Jadikan PWI Satu-satunya Mitra, Pers Harus Merdeka dan Berdaulat
Mantan Aktivis Aceh : Neldi Isnayanto Angkat Bicara Terkait Pertambangan Emas
Mantan Aktivis Aceh : Neldi Isnayanto Angkat Bicara Terkait Pertandingan Emas
Wadanyon Infanteri Teritorial Pembangunan 856/Satria Bumi Sakti Sambut Danyon C Pelopor, Kompol Usman, S.E., M.M

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 05:45 WIB

Warga Hidup dalam Ketakutan, Dua Bandar Deli Serdang Diduga Jalankan Bisnis Sabu di Depan Mata Aparat

Kamis, 9 Oktober 2025 - 19:27 WIB

Dilaporkan Warga Lagi, Seorang Pria Diamankan Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir di Desa Sei Tampang.

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:37 WIB

Karutan Kelas I Medan Hadiri Kunjungan Reses Komisi XIII DPR RI di Sumut

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 21:50 WIB

Proyek Rp14,4 Miliar di Ruas Banjaran–Pangalengan Sarat Masalah, Bina Marga Jabar Bungkam

Jumat, 3 Oktober 2025 - 12:37 WIB

Respon Cepat Laporan Warga, Polsek Bilah Hilir Gerebek Sarang Narkoba di Desa Sei Tampang.

Rabu, 1 Oktober 2025 - 18:28 WIB

Rutan Kelas I Medan Gelar Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Senin, 29 September 2025 - 20:32 WIB

Dukung Program Tebus Ijazah, Ketua PJS: Solusi Konkret Siswa Bisa Lanjut Sekolah Tanpa Halangan Biaya

Sabtu, 27 September 2025 - 20:29 WIB

Deteksi Dini, Tim Pengamanan Rutan Kelas I Medan Laksanakan Pemeliharaan dan Rolling Gembok

Berita Terbaru