Jakarta – Keketuaan Indonesia dalam ASEAN memberikan peluang dan menunjukkan peran strategis Indonesia memperkuat kapasitas dan kapabilitas kelembagaan ASEAN utamanya dalam membentuk tatanan kawasan yang mendasarkan pada multilateralisme dan nilai-nilai inklusivitas.
Dendi Ramdani, Pengamat Ekonomi/ Head of Industry Regional Research Bank Mandiri mengatakan bahwa, Asean memiliki nilai strategis bagi bangsa Indonesia. Pertama, sisi sosial budaya, kesamaan aspek dan nasib negara-negara Asean yang menjadi latar belakang pembentukan ASEAN pada 8 Agustus 1967. Kedua, dari sisi ekonomi mangsa pasar perdagangan antar Asean adalah sebesar 20%.
“Besar nilai ini menjadi penting bagi kemajuan ekonomi negara-negara Asean. Kerjasama, perdagangan, investasi, dan ekonomi sangat strategis untuk mendorong perkembangan ekonomi kedepannya,” ujar Dendi melalui keterangannya di Jakarta, Jum’at (1/09/2023).
Menurutnya, saat ini, Indonesia bertekad mengarahkan kerja sama ASEAN tahun 2023 untuk melanjutkan dan memperkuat relevansi ASEAN dalam merespon tantangan kawasan dan global, serta memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan, untuk kemakmuran rakyat di Asia Tenggara.
“Momentum pelaksanaan KTT Asean ke-43 menjadi penting untuk menegaskan kembali kerjasama dan mempererat solidaritas anggota Asean yang diharapkan dapat memberikan manfaat lebih bagi kemajuan ekonomi dan kehidupan sosial budaya bangsa,” ujar ekonom Bank Mandiri ini.
Terlebih saat ini dunia sedang mengalami polarisasi geo ekonomi dan geo politik. Kondisi ekonomi global yang belum sepenuhnya pulih, rivalitas yang semakin tajam dan berbagai tantangan dinamika global yang semakin tidak terprediksi, mewarnai perhelatan Keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 ini. Untuk menghadapi kondisi ini, ASEAN harus mampu menjadi motor perdamaian dan pertumbuhan dunia.
“Demi suksesnya penyelenggaraan KTT Asean, masyarakat diharapkan dapat memberikan dukungan sesuai dengan peran dan tugas masing-masing,” pungkas Dendi. (Red).