Kutacane waspada Indonesia.com | Sejumlah kalangan masyarakat wilayah kecamatan Darul Hasanah kabupaten Aceh Tenggara mempertanyakan sistem pengerjaan proyek Rehabilitasi Rekonstruksi (RR) penguatan tebing sungai Lawe Alas desa Penyeberangan Cingkam Jongar kecamatan Ketambe Aceh Tenggara.
Proyek tersebut memang sudah selesai dikerjakan oleh pihak rekanan (kontraktor). Akan tetapi kini meninggalkan beberapa pokok persoalan yang berdampak terhadap lahan pertanian masyarakat setempat.
Pasalnya memang proyek fisik penguatan tebing untuk penahan air akibat luapan sungai Alas di sepanjang bantaran sungai Alas itu menurut mereka, diduga hanya untuk meraup keuntungan secara pribadi maupun kelompok dan golongan tertentu oleh pihak rekanan saja. Sedangkan masyarakat khususnya desa Rambung Jaya, Tanjung Lama dan desa Tanjung Aman hanya mendapat petaka saja. Karena pengerjaan proyek itu sampai saat ini tanggul sungai yang dibangun rekanan tidak diratakan lagi dengan alat berat.. alhasil ketika intensitas hujan deras maka hantaman air beralih ke lahan pertanian masyarakat lima desa.
Ya’ kami hanya mendapat mudaratnya saja, atas pengerjaan proyek ini. Sedangkan manfaatnya kepada kami tidak ada. Akibat material tanggul yang ada di depan bangunan tembok proyek RR BPBD Agara itu dibiarkan begitu saja oleh pihak rekanan. Ujar Eneh yang mewakili beberapa tokoh masyarakat setempat kepada waspada Indonesia.com Minggu (9/19/23).
Seharusnya mereka selaku rekanan atau kontaktor dan pihak pejabat BPBD kabupaten Aceh Tenggara, memikirkan dampak material tanggul yang ada di depan bangunan tembok proyek RR itu. Bukan malahan hanya untuk memikirkan keuntungan pribadi maupun golongan tertentu saja. Karena jika muslim hujan nantinya sudah pasti lahan pertanian sawah maupun kebun kami yang menjadi sasaran hantaman air sungai Alas itu.
“Untuk itu kami mewakili masyarakat beberapa desa ini, berharap kepada pihak rekanan atau kontaktor dan pihak BPBD setempat untuk secepatnya meratakan kembali seperti semula timbunan galian material yang berada di depan bangunan tembok tersebut. Sehingga jika pun hujan deras nanti tidak berdampak pada lahan pertanian kami. Harap warga setempat.
Pada sisi lain, tambah warga, bahwa pihak pengawas proyek sangat jarang ditemui dilokasi. Pantaslah pihak rekanan atau kontaktor dalam mengerjakan proyek ini SE enaknya nya saja tanpa mempedulikan warga sekitarnya. Kemudian menurut pengamatan warga, bahwa kualitas pengerjaan proyek RR BPBD tersebut, diragukan seperti kedalaman galian pondasi dasar dan ikatan pemandangan besi beton untuk pondasi. Sehingga untuk menjaga ketahanan proyek fisik tembok tersebut pihak rekanan atau kontaktor diduga dengan sengaja membiarkan untuk tidak meratakan kembali tumpukan material galian yang ada di depan bangunan tembok.. ini untuk mengelabuhi pihak publik. Jelas warga.
Diketahui dalam papan informasi bahwa proyek fisik tebing penahan sungai Alas tersebut dikerjakan oleh CV AIRA Amora. Sedangkan besarnya anggaran pengerjaan proyek ini, sebesar Rp 2.968.477.000.[Hidayat]