Kutacane, Waspada Indonesia|
Seorang oknum PJ Kepala Desa Tenembak Juhar inisial JS, dengan sengaja hindari bertemu dengan rekan Wartawan Kupas Tuntas 86, pasalnya beberapa hari yang lalu, Rabu (22/11) terkait perihal Pembangunan Saluran Irigasi Desa Tenembak Juhar yang diduga terkesan asal jadi dan tanpa pengawasan.
Pada saat itu, Wartawan Kupas Tuntas 86 bergerak cepat mencoba menemui PJ Kepala Desa Tenembak Juhar dengan sambangi kerumah oknum PJ Kepala Desa untuk dapatkan konfirmasi langsung.
” PJ Kepala Desa sedang tidak ada dirumah, tadi beliau keluar..” ujar salah satu warga Desa Tenembak Juhar.
Rekan Wartawan Kupas Tuntas 86 mencoba menunggu di Pos Desa Tenembak Juhar yang ada didepan rumahnya PJ Kepala Desa, setelah menunggu hampir 2 (dua) jam lamanya yang ditunggu tak juga datang.
Diduga oknum PJ Kepala Desa telah mengetahui keberadaan Wartawan dari laporan warganya yang ada sekitar lokasi, agar tidak bertemu Wartawan Kupas Tuntas 86, oknum PJ Kepala Desa Tenembak Juhar sengaja tidak kembali kerumahnya pada waktu sore hari tersebut.
Wartawan Kupas Tuntas mencoba menghubungi PJ Kepala Desa via Whatsapp dengan melakukan chat yang sopan terhadap seorang narasumber.
” Tadi istri yang pegang HP, besok saja kita ketemu ” isi balasan Whatsapp PJ Kepala Desa Tenembak Juhar singkat kepada Wartawan Kupas Tuntas 86.
Hingga berita ini dimuat, Senin (27/11) oknum PJ Kepala Desa Tenembak Juhar tetap menunjukan sikap yang dingin tak bersahabat terhadap rekan Wartawan Kupas Tuntas 86.
Oknum PJ Kepala Desa Tenembak Juhar ini sepertinya kurang memahami tugas Wartawan, yang tengah diberikan surat tugas oleh Pimpinan mereka untuk sebuah berita yang baik dan berimbang tanpa ada itikad buruk.
Tugas Wartawan tentunya penuh tantangan, agar dapat memberikan informasi yang baik dan benar kepada masyarakat luas.
” Seharusnya PJ Kepala Desa Tenembak Juhar dapat menganggap rekan Wartawan sebagai mitra kerjanya, karena sudah diatur dalam Undang-Undang Pers sebagai kontrol sosial untuk mengawasi kinerja Pemerintah ” tutur Dewan Redaksi Waspada Indonesia.
” Mungkin anggapan PJ Kepala Desa Tenembak Juhar, Wartawan adalah preman yang kerjanya hanya bisa mengemis sehingga terkesan tidak mengharapkan kehadiran kami di desanya..” ungkap HS menambahkan, salah satu Wartawan Kupas Tuntas 86 kepada Waspada Indonesia.
— RE —