Ekowisata Mangrove Wonorejo Hadapi Tantangan Besar Akibat Sampah

Waspada Indonesia

- Redaksi

Rabu, 4 September 2024 - 19:01 WIB

50138 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya menghadapi tantangan besar terkait dengan sampah yang menumpuk di kawasan pesisirnya. Menurut Abdul Devid Fatah Mubarok, Humas di Ekowisata Mangrove Wonorejo, sampah yang terbawa dari hulu sungai menuju hilir ini menjadi permasalahan utama yang harus dihadapi setiap harinya.

“Sampah-sampah dari hulu masuk ke sini, menyebabkan kawasan hilir ini dipenuhi oleh berbagai macam jenis sampah,” ujar Devid dalam wawancara bersama tim LindungiHutan. 

Kondisi ini membuat sampah yang telah mencapai daratan/pesisir tidak bisa kembali ke laut, meskipun lautnya terlihat lebih bersih. Ini menjadi alasan penting kenapa pinggiran pantai perlu ditanami mangrove.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam upaya menjaga kebersihan kawasan, tim dari Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo melakukan pembersihan sampah hampir setiap hari. Kegiatan pembersihan sampah dilakukan sekitar 7-8 orang di setiap kegiatannya. Beberapa kali juga bekerja sama dengan beberapa kampus di sekitar Kota Surabaya.

“Kami melakukan pembersihan 3-4 kali di hari aktif oleh tim internal kami sendiri. Kelompok kami terdiri dari sekitar 7-8 orang yang terlibat dalam setiap kegiatan ini, bersama-sama dengan komunitas pecinta lingkungan serta mahasiswa dari berbagai kampus di Surabaya seperti Unair, ITS, dan UPN Surabaya, melalui kerjasama MoU yang telah kami lakukan.”

Baca Juga :  Harga ETH to IDR Turun, CandleStick Justru Cerminkan Kondisi Bullish 2016?

Kondisi sampah di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dari ITS, sampah yang terkumpul di kawasan pesisir Ekowisata Mangrove Wonorejo mencapai angka yang mengejutkan. 

“Pada posisi ketinggian air 2,7 meter, jumlah sampah yang terkumpul mencapai 1,2 ton. Jika dikonversi, jumlah ini setara dengan 60-70 karung sampah yang terkumpul setiap harinya,” ujar Devid.

Namun, permasalahan sampah tidak hanya berdampak pada estetika lingkungan, tetapi juga pada kelangsungan hidup mangrove di kawasan tersebut.

“Keberhasilan penanaman mangrove sangat bergantung pada pembersihan sampah. Jika sampah tidak dibersihkan, mangrove tidak akan bisa tumbuh dengan baik karena runti lebih tertarik pada bambu daripada mangrove,” ujarnya. 

Ia juga mengungkap bahwa di Ekowisata Mangrove Wonorejo, mangrove mati akibat dari sampah yang menuju pesisir kawasan tersebut.

“Sebagian besar mangrove yang ditanam di laut di Indonesia mati karena gangguan runti. Di sini, mangrove mati karena sampah.”

Baca Juga :  Masa Depan Staking Bitcoin dalam ETF Kripto: Dapatkah Diharapkan?

Kegiatan penanaman mangrove untuk mencegah abrasi di Wonorejo, Surabaya.

Di Ekowisata Mangrove Wonorejo terdapat tiga jenis mangrove utama yaitu Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, dan Rhizophora apiculata

“Ketiga jenis mangrove ini berperan penting sebagai green belt yang kuat untuk menahan gelombang pasang surut air laut,” jelasnya.

Selain menghadapi tantangan sampah, kawasan ini juga harus berhadapan dengan masalah abrasi. 

“Kami selalu melakukan kegiatan restorasi atau reboisasi untuk mencegah degradasi tanah yang lebih jauh. Selain itu, kami juga memasang peralatan tradisional seperti terucuk bambu untuk melindungi mangrove dari ombak besar. Bambu yang kami pasang bisa bertahan hingga dua tahun, memberi waktu bagi mangrove untuk beradaptasi dan tumbuh dengan baik,” katanya.

Dengan segala tantangan yang ada, Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo terus berupaya untuk menjaga kelestarian lingkungan pesisir dan keberlangsungan hidup mangrove di kawasan tersebut. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan institusi pendidikan, sangat dibutuhkan untuk memastikan keberhasilan program restorasi lingkungan ini.

Berita Terkait

Di Aceh Tenggara Panen Buah Mangga Kweni.Satu Pohon Mencapai Satu Ton.
Perkuat Sinergi Pembangunan Bupati Karo Melakukan Kunjungan ke Pabrik AQUA Berastagi
Warung Wajik Taat Pajak dan Bijak Kelola Usaha Mendapat Apresiasi Bupati Karo
Dukung Asta Cita Presiden, Menpora Dito dan Mendes Yandri Teken Nota Kesepahaman Sinergitas Program
Dukungan Penuh ! YAHMAN Efendi Siap Bersinergi dengan Bupati Pesisir Barat Demi Perlindungan Konsumen
Komunitas Ngopi Broo Bergotong Royong Bantu Warga Bersihkan Sisa Lumpur Banjir Kampung Lebak Teluk Pucung Bekasi

Berita Terkait

Minggu, 12 Oktober 2025 - 15:58 WIB

Jaya Sakti Sehat, Satgas Yonif 113/JS Bangun Kedekatan Lewat Layanan Kesehatan di Kampung Bilai

Minggu, 12 Oktober 2025 - 05:35 WIB

Kegiatan Dibiayai Dana Desa, Tapi Laporan Dibuat Puskesmas: Desa Bingung, Masyarakat Curiga

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:29 WIB

TNI Jaya Sakti Bantu Warga, Pos Engganengga Bagikan Bahan Makanan Door-to-Door ke Rumah Penduduk

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:26 WIB

Satgas Yonif 113/JS Menyapa dan Dengarkan Keluhan Warga di Pedalaman Intan Jaya

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:35 WIB

Jaya Sakti Menyapa, Satgas Yonif 113/JS Bangun Silaturahmi Melalui Komunikasi dari Rumah ke Rumah

Jumat, 10 Oktober 2025 - 07:29 WIB

Jaya Sakti Berbagi, Satgas Yonif 113/JS Eratkan Hubungan dengan Anak-anak Kampung Bilai

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:33 WIB

Tanpa Paksaan, Peserta Isbat Nikah di Sukamaju Dukung Penuh Kelanjutan Program Legalitas Pernikahan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:35 WIB

Satgas Yonif 113/JS Berikan Layanan Kesehatan dari Rumah ke Rumah di Intan Jaya

Berita Terbaru