Pemimpin Tangguh, Pelindung Umat

Waspada Indonesia

- Redaksi

Kamis, 19 Desember 2024 - 21:31 WIB

50287 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: Tri Mulawanti, SH
(Pemerhati masalah Sosial, Ekonomi, Politik dan Hukum)

Kota Balikpapan akan mengikuti lomba program walikota sedunia yang digelar Bloomberg Amerika. Ini adalah sebuah forum internasional yang akan memperkenalkan Kota Balikpapan dengan segala potensinya di berbagai dunia. Sebelumnya walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud pernah mengikuti ajang serupa yang pernah berlangsung di London, Inggris.

Rahmad Mas’ud menjelaskan selain lomba, dia juga membawa misi yang akan bermanfaat bagi warga untuk memperkenalkan kota Balikpapan dan menarik investor dari luar negeri. “Kami akan promosikan Balikpapan termasuk pemindahan ibu kota Nusantara (IKN). Prinsipnya kami mempersiapkan semua metode yang dibawa ke Amerika. Ini akan bisa mengangkat tujuan utamanya” Kata Walikota Balikpapan Rahmad Mas’ud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami akan selaraskan kawasan publik atau ruang terbuka hijau akan terkoneksi dengan masyarakat agar bisa langsung memeriksa kesehatan dan promosi energi hijau dan ekonomi biru”, tutup beliau. (Kaltimmedia.co, 3/12/2024)

Ada Apa Di balik Kompetisi Bloomberg

Bloomberg Chalengge adalah ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Bloomberg Philanthropies didirikan oleh Michael R.Bloomberg utusan khusus sekretaris jenderal PBB untuk ambisi dan solusi iklim. Dengan tujuan untuk memacu pekerjaan berdampak yang dilakukan Walikota di seluruh negeri. Kota-kota akan meloloskan kebijakan terkait bangunan, energi dan transportasi dan program inisiatif iklim baru penerapan energi terbarukan.

Bloomberg Challenge telah meluncurkan Climate Challenge yang menyediakan keahlian teknis, pelatihan bagi para pemimpin kota senior, dan keterlibatan warga yang diharapkan kota-kota mengurangi emisi sesuai perjanjian Paris.(www.bloomberg.org)

Maka jelaslah disini kompetisi ini adalah ajang yang diselenggarakan oleh Barat dengan lembaga yang diprakarsai lembaga internasional yang saat ini menguasai dunia. Di mana lembaga internasional ini mempunyai program yang harus diikuti negara anggotanya diseluruh dunia. Mulai bidang militer, politik, ekonimi, sosial, parawisata hingga investasi-investasi oleh negara kapitalis sekuler. Negara-negara anggota tadi diikat dalam suatu perjanjian internasional, maka negara yang terikat perjanjian tersebut harus mengikuti program tersebut tanpa terkecuali dengan standar yang juga ditentukan oleh lembaga ini.

Secara otomatis maka kepemimpinan ini berdasarkan standar sistem kapitalis barat. Kepemimpinan yang tidak mempunyai standar, yakni memposisikan sebagai pengekor. Kemudian dari tujuan kompetisi ini adalah untuk menarik investor sehingga kota yang dipromosikan menjadi peluang “investasi” yang notabene adalah penjajahan modern ala barat.

Baca Juga :  DPSMAI Ajak Masyarakat Aceh dan Pelaku Usaha Meriahkan Selera Serumpun di TBG Kuala Lumpur

Sebenarnya pemimpin saat ini lebih pada membangun pencitraan dan kemanfaatan di masa kepemimpinannya saja, sehingga pelayanan kepada rakyat tidak akan dirasakan secara adil dan berkelanjutan dalam kondisi Negara yang stabil. Ini dinamakan pemimpin “populis otorutarianism yang akan berpihak pada koorporasi dan tidak berdiri sendiri dalam kedaulatan yang kuat. Misalnya, akan lahir kebijakan yang mengakomodasi kepentingan elite terutama pemilik modal. Ketidakadilan akan menciptakan dampak efek domino sosial, ekonomi dan politik.

Selain itu muncul problem yang timbul asset publik yaitu gap sosial yang akan memicu konflik antara pribumi dan pemilik asset seperti yang terjadi di beberapa daerah dengan sumber daya alamnya dikuasai asing. Keresahan masyarakat akan terjadi di mana-mana karena ketidak berpihakan penguasa kepada hak-hak pribumi yang menjadi efek jangka panjang.

Kepemimpinan ini lahir dari sistem sekuler kapitalis yang diterapkan barat selama- berabad-abad lamanya. Dengan menjadikan para pemilik modal sebagai sentra kepentingan lalu dengan kekuatan modalnya mereka menguasai politik demokrasi yang berbiayai mahal, karena dukungan rakyat dalam demokrasi bertumpu pada “iklan”.

Pemimpin Tangguh dan Kuat dalam Islam

Ibnu Taimiyah menjelaskan bahwa kekuasaan memiliki dua kriteria yaitu Al Quwwah dan Amanah, yang dimaksud Al Quwwah adalah kapabilitas dalam semua urusan (militer, politik, pemerintahan, hubungan luar negeri dsb) serta kemampuan menerapkan syariat. Sedangkan amanah adalah takut kepada Allah Swt dan tidak gentar kepada manusia.

Seorang pejabat negara harus memiliki kekuatan kepribadian (Quwwatu Syaksyiyah) dan kekuatan aqliyah (Quwwatu ‘aqliyah). Yaitu kekuatan mental ruhiyah dan kekuatan akal yang memadai. Memiliki pola kejiwaan yang baik tidak emosional, tidak tergesa-gesa, ambigu dan dalam kebimbangan, yang didukung akal dalam mempertimbangkan sesuatu sesuai syariat. Sehingga mampu mengambil kebijakan yang tepat dan benar, cerdas, bijaksana yang mampu melindungi rakyatnya.

Diriwayatkan dalam sebuah hadist dari Abu Dzar Ra, ia berkata “ Aku bertanya kepada Rasullulah Saw. Wahai Rasullulah mengapa engkau tidak memperkerjakan saya?” Mendengar pertanyaan itu, beliau menepuk-nepuk dua pundak Abu Dzar, kemudian bersabda “ Wahai Abu Dzar engkau adalah orang yang lemah, sementara tanggung jawab itu amanat, dan kelak di hari kiamat menjadi sebab kehinaan dan penyesalan kecuali bagi orang-orang yang mengambilnya dengan benar dan melaksanakannya dalam kebenaran.” (HR.Muslim).

Baca Juga :  Bapas Kelas II Nagan Raya Terima Penghargaan Satuan Kerja dengan Kinerja IKPA Terbaik I Kategori Pagu Kecil.

Kepemimpinan dalam Islam memiliki 2 dimensi yaitu dimensi dunia dan dimensi ukhrawi. Dimensi dunia ditunjukan dengan kewajiban mempertanggungjawabkan peran kepemimpinannya dihadapan masyarakat yaitu dengan pelayanan sepenuh hati. Sedangkan dimensi ukhrawi ditunjukan dengan mempertanggungjawabkan hasil kepemimpinanya dihadapan Allah Swt. Pelayanan kepada rakyatnya dilakukan tanpa pamrih dan sepenuh hati bukan membangun pencitraan diri akan tetapi menjadi terbaik karena memenuhi hak-hak rakyatnya tanpa terkecuali karena rasa takwanya kepada Allah Swt semata.

Rasullulah Saw bersabda “Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Seorang imam adalah pemimpin yang pasti akan diminta pertanggungjawabannya atas rakyatnya. (HR.Bukhari Muslim)

Seorang pemimpin akan selalu merasa takut kepada Allah Swt dan merasa diawasi sehingga dalam menjalankan segala kebijakannya tidak akan terlepas dari syariat/aturan Allah Swt,
yaitu apa yag diperintahkan dan segala yang dilarang. Ketakwaan ini pula tidak menghalanginya untuk bertindak tegas terhadap apa saja yang batil dan tidak boleh dilakukan dalam mengambil kebijakan-kebijakannya.

Begitu besarnya tanggung jawab pemimpin yang banyak membuat para sahabat menangis, merenung dan tidak bisa tidur. Fatimah istri Umar Bin Abdul aziz pernah menemui suaminya ditempat shalatnya dalam keadaan air matanya membasahi janggutnya. ia berkata ‘Wahai amirul mukminin bukankah segala sesuatu itu baru adanya?”Umar menjawab, “Fathimah aku memikul beban umat Muhammad Saw dari yang hitam hingga yang merah. Aku juga memikirkan persoalan orang-orang yang fakir dan kelaparan, orang yang sakit dan diacuhkan, orang yang tidak sanggup berpakaian, tersisihkan, teraniaya, tertindas, terasing dan tertawan, yang tua dan jompo,yang memiliki banyak kerabat tetapi hartanya sedikit, serta orang-orang seperti mereka diseluruh pelosok negeri.

Pemimpin negara ataupun pemimpin yang berada di bawahnya akan menjaga marwahnya dan selalu berpegang pada aturan Allah terutama dalam hal yang prinsip yaitu negara tidak akan bergantung pada investasi asing dalam membangun Negara ataupun daerahnya.

Pemimpin negara juga tidak lemah dengan pemilik modal akan tetapi justru sebagai pelindung rakyat dengan segala upayanya. Pemimpin tangguh dalam Islam juaga menyikapi segala tekanan-tekanan yang akan menjerat kebijakannya dalam memimpin. begitulah kepemimpinan Islam yang telah dicontohkan Rasullulah para sahabat hingga Khalifah.

Berita Terkait

Breaking News:  Beutong Ateuh Terkurung Dengan Banjir. Warga Kocar Kacir Naik Ke Gunung Untuk Mengungsi
Breaking News: Hujan Deras Warga  Beutong Ateuh Terkurung Dengan Banjir.
Danyon TP 856/SBS Terima Bantuan Alat Perkebunan Dari Ketua MKGR Nagan Raya
30 Dewan Guru MIN 3 Nagan Raya Menerima Penghargaan Dari Kepala Madrasah
Fatmi Riska Yeni, Keuchik Desa Meugatmeh Salurkan Bantuan Masa Panik Korban Kebakaran
Ketua TP-PKK Nagan Raya Ajak Lansia Hidup Sehat lewat Senam Bersama
42 Peserta Ikuti Seleksi, Enam Terbaik Sandang Gelar Duta Baca Nagan Raya 2025
Turnamen Geulayang HUT Brimob Ke 80 Sukses. Warga Minta Kepada Danyon Turnamen Geulayang Tunang Jadi Agenda Tahunan Brimob

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 16:15 WIB

Kapolsek Bilah Hilir Bersama JABIR Bagi Sembako Kepada Warga Tidak Mampu di Desa Sei Tarolat dan Sei Kasih.

Senin, 24 November 2025 - 14:16 WIB

Pemilik PT Natana Marine Corp Diduga Melakukan Penipuan Import Mangga

Senin, 24 November 2025 - 00:28 WIB

Pai dan 1,85 Gram Serbuk Putih Diamankan Tim Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir di Pangkatan.

Selasa, 18 November 2025 - 22:35 WIB

Polsek Bilah Hilir Kembali Gerebek Sarang Narkoba, 3 Orang Pria di Pangkatan Diduga Lakukan Tindak Pidana Narkotika.

Jumat, 14 November 2025 - 21:48 WIB

Masyarakat Merasa Puas Kinerja Polsek Bilah Hilir Ungkap Kasus di Desa Sei Tampang.

Kamis, 13 November 2025 - 20:38 WIB

Laporan Warga Berujung Penangkapan Rian Warga Sei Tampang Oleh Personil Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir, 2, 74 Gram Sabu Turut Diamankan.

Selasa, 11 November 2025 - 19:40 WIB

Kepala Desa Sei Kasih dan Warga Apresiasi Polsek Bilah Hilir Gerebek Sarang Narkoba di Dusun Kampung Nilon.

Rabu, 5 November 2025 - 14:36 WIB

Gerebek Sarang Narkoba, Kepala Dusun Sei Tampang Apresiasi Langkah Cepat Polsek Bilah Hilir Tindak Lanjuti Keresahan Masyarakat.

Berita Terbaru

PRINGSEWU

Guru di Kabupaten Pringsewu Belajar Kecerdasan Artifisial

Kamis, 27 Nov 2025 - 19:38 WIB