Perkuat Transformasi Daerah, Gubernur Lampung Jalin Kerja Sama Strategis dengan Provinsi Shandong, Tiongkok
Shandong, Tiongkok — Pemerintah Provinsi Lampung terus mengakselerasi pembangunan daerah melalui penguatan jejaring kerja sama internasional. Senin pagi, 26 Mei 2025, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menghadiri forum bisnis di Provinsi Shandong, Tiongkok, yang mempertemukan sekitar 30 perusahaan besar, termasuk Pauli Shandong Taiyuan Energy Co., Ltd.
Dalam forum tersebut, Gubernur Rahmat Mirza menyaksikan penandatanganan Letter of Intent (LoI) antara Ketua APINDO Lampung Ary Meizari dan CEO Pauli Group. Penandatanganan ini menjadi tonggak awal kerja sama investasi di sektor pertanian modern (smart farming), dengan kemungkinan perluasan ke sektor pariwisata dan kawasan industri.
“Kerja sama ini membuka peluang besar bagi transformasi sistem pertanian di Lampung. Teknologi dari Pauli Group diproyeksikan dapat meningkatkan produktivitas hingga 30%, khususnya pada padi, jagung, dan hortikultura,” ujar Elvira Umihanni, Kepala Bappeda Provinsi Lampung.
Elvira menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Konsul Jenderal Tiongkok untuk wilayah Sumatera, Zhang Min, ke Lampung pada 19 Mei lalu.
Proyek ini dirancang berbasis kemitraan langsung dengan petani lokal, sehingga diharapkan terjadi proses alih teknologi, peningkatan kapasitas produksi, dan kesejahteraan petani yang berkelanjutan.
Gubernur Mirza secara konsisten mendorong hilirisasi dan modernisasi sektor pertanian. Sejumlah langkah konkret telah dilakukan, seperti pembangunan silo penyimpanan, penyediaan alat pengering gabah (dryer), serta penguatan kemitraan dengan pelaku usaha nasional dan internasional.
Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan agar Lampung menjadi lumbung pangan nasional yang tak hanya produktif, tapi juga kompetitif secara global.
Shandong dikenal sebagai salah satu provinsi paling maju di Tiongkok, terutama dalam bidang pertanian dan industri. Provinsi ini merupakan produsen sayuran terbesar di Tiongkok dan memiliki infrastruktur kelas dunia, seperti pelabuhan, jalur kereta api, dan jalan raya yang sangat menunjang perdagangan internasional.
Kota Qingdao, misalnya, merupakan pusat manufaktur dan ekspor penting di Tiongkok.
“Shandong adalah mitra strategis karena kemajuan teknologinya di sektor pertanian dan industrinya yang progresif. Kerja sama ini membuka jalan bagi Lampung untuk belajar, bertransformasi, dan membangun pertanian berbasis teknologi tinggi,” lanjut Elvira.
Langkah ini juga menandai kunjungan resmi pertama dari provinsi di Pulau Sumatera ke Shandong, sekaligus membuka peluang investasi dan perdagangan lintas negara.
Melalui kerja sama strategis ini, Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan:
Transformasi pertanian berbasis teknologi tinggi
Peningkatan ekspor komoditas unggulan
Pembukaan lapangan kerja baru di wilayah pedesaan
Kolaborasi Lampung–Shandong diharapkan menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Ini adalah momentum besar bagi Lampung untuk menunjukkan kapasitasnya di mata dunia. Kami ingin Lampung menjadi contoh provinsi yang cerdas membangun masa depan,” tutup Gubernur Mirza.
*RED*