Kutacane, Aceh Tenggara – Dalam sebuah forum demokratis yang berlangsung penuh semangat kebersamaan dan sportivitas, Fazriansyah resmi terpilih sebagai Ketua Umum Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Aceh Tenggara untuk masa bakti 2025–2029. Kemenangan Fazriansyah ditetapkan melalui Musyawarah Cabang (Muscab) yang digelar di Gedung Serbaguna Universitas Gajah Lues (UGL), pada Selasa, 17 Juni 2025.
Pada ajang pemilihan tersebut, Fazriansyah berhasil mengungguli rivalnya, Sabarudin, dengan perolehan suara yang signifikan. Dari total 43 suara sah yang masuk, Fazriansyah meraih dukungan mayoritas dengan 32 suara, sementara Sabarudin hanya memperoleh 11 suara. Pemilihan berlangsung secara terbuka, jujur, dan demokratis dengan dihadiri oleh unsur penting dalam dunia olahraga arus deras lokal, termasuk perwakilan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Aceh Tenggara, pengurus FAJI periode sebelumnya, serta para delegasi dari klub-klub arung jeram yang aktif di kabupaten tersebut.
Usai pemilihan, Fazriansyah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepadanya. Dalam pidato perdananya sebagai ketua terpilih, ia menyatakan komitmennya untuk membawa FAJI Aceh Tenggara ke arah yang lebih progresif dan kompetitif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terima kasih atas kepercayaan kawan-kawan semua dan apresiasi sebesar-besarnya kepada pengurus FAJI sebelumnya yang telah meletakkan dasar yang baik. Amanah ini bukan ringan, tapi saya siap menjalaninya demi kemajuan arung jeram di Aceh Tenggara,” ujar Fazriansyah.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa salah satu prioritas utama dalam masa kepemimpinannya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama melalui pembinaan atlet secara terstruktur dan berjenjang. Ia menargetkan agar FAJI Aceh Tenggara mampu mencetak atlet unggulan yang siap bersaing dalam ajang Pra Pekan Olahraga Aceh (Pra Pora) yang dijadwalkan digelar di Kabupaten Aceh Selatan tahun ini.
“Kita harus menyiapkan atlet terbaik sejak sekarang. Tidak boleh ada persiapan yang instan. Semua harus dirancang dengan pembinaan berkelanjutan agar saat Pora nanti, Aceh Tenggara bisa berbicara banyak,” katanya tegas.
Fazriansyah juga menekankan bahwa kesuksesan kepemimpinan dalam organisasi tidak mungkin diraih secara individu. Ia mengajak seluruh jajaran pengurus, klub, pelatih, dan komunitas arung jeram untuk bersatu dalam semangat kolaborasi dan solidaritas.
“Tidak mungkin saya bisa bekerja sendiri. Kebersamaan adalah kunci. Saya berharap seluruh elemen FAJI Aceh Tenggara bisa bersinergi dan bekerja satu visi untuk kemajuan bersama,” imbuhnya.
Selain fokus pada prestasi, Fazriansyah juga berkomitmen untuk memperluas minat generasi muda terhadap olahraga arung jeram, termasuk melalui pelatihan dasar, event lokal, serta kampanye keselamatan dan ekowisata sungai yang bertanggung jawab.
Muscab FAJI kali ini menjadi momentum strategis dalam regenerasi organisasi olahraga ekstrem berbasis alam ini. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa arung jeram bukan hanya sekadar olahraga, tapi juga bagian dari jati diri dan potensi pariwisata Aceh Tenggara yang patut terus dikembangkan.
Dengan kepemimpinan baru di bawah Fazriansyah, diharapkan FAJI Aceh Tenggara dapat menorehkan prestasi yang lebih gemilang di tingkat provinsi maupun nasional, serta terus menjadi wadah pembinaan atlet yang menjunjung tinggi semangat sportivitas dan cinta lingkungan. (RED)