Tragedi Mengerikan di Aceh Tenggara: Anak 13 Tahun Jadi Korban Nafsu Kakek Sendiri, Warga Kesulitan Melaporkan ke Polisi

Waspada Indonesia

- Redaksi

Jumat, 20 Juni 2025 - 15:58 WIB

50211 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ACEH TENGGARA – Sebuah kasus dugaan kekerasan seksual yang memilukan mengguncang sebuah desa di Kecamatan Badar, Kabupaten Aceh Tenggara. Seorang kakek berinisial S, yang telah berusia 65 tahun, diduga tega melakukan perbuatan cabul terhadap cucu kandungnya sendiri, seorang anak perempuan yang masih berusia 13 tahun. Ironisnya, upaya untuk membawa kasus ini ke ranah hukum terhalang oleh keengganan pihak keluarga yang berdalih pelaku dan korban masih memiliki ikatan darah.

Peristiwa bejat ini pertama kali terungkap berkat kepedulian seorang warga sekitar berinisial M. Pada hari Minggu sore, 15 Juni 2025, sekitar pukul 14.13 WIB, M mengaku menyaksikan sebuah kejadian mencurigakan yang melibatkan S dan cucunya di sebuah gubuk sederhana di belakang rumah pelaku. Didorong oleh firasat buruk, M memberanikan diri untuk mendekati dan bertanya langsung kepada korban mengenai apa yang terjadi. Dengan perasaan takut, sang cucu akhirnya mengakui bahwa kakeknya telah melakukan perbuatan tidak senonoh terhadapnya. Pengakuan tersebut lebih mengejutkan lagi, karena menurut korban, tindakan asusila itu telah dilakukan oleh sang kakek secara berulang kali. “Pelaku S adalah kakek kandung dari korban dan sudah melakukan aksi bejatnya itu berulang kali,” ungkap M dengan nada prihatin saat diwawancarai wartawan pada Kamis, 19 Juni 2025.

Ketika ditanya mengapa peristiwa tragis ini tidak segera dilaporkan kepada pihak berwenang oleh orang tua korban, M menjelaskan situasi keluarga yang kompleks. Ibu kandung korban diketahui mengalami keterbelakangan mental dan tidak tinggal satu atap dengan mereka. Sehari-hari, korban tinggal dan dirawat oleh kakek (pelaku) dan neneknya. Kondisi inilah yang membuat korban berada dalam posisi yang sangat rentan. M bersama warga lainnya yang merasa geram dan resah telah mencoba mendorong agar kasus ini dilaporkan ke polisi. Namun, niat baik mereka membentur tembok penolakan dari keluarga besar korban. “Kami sudah mencoba untuk melaporkan kepada pihak kepolisian, namun pihak keluarga korban tidak setuju untuk melaporkan kejadian tersebut dengan alasan masih keluarga,” ucap M dengan nada sedih dan kecewa.

Baca Juga :  Gubernur Aceh Muzakir Manaf Ingatkan, Atasi Banjir di Agara jangan ada suara Chainsaw di Hutan

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Informasi ini dikonfirmasi oleh Kepala Desa setempat yang berinisial W. Saat disambangi wartawan, W membenarkan bahwa S dan cucunya memang tinggal di wilayahnya, namun status mereka adalah sebagai pendatang dari desa lain, meskipun masih dalam lingkup Kecamatan Badar. W juga menyayangkan sikap keluarga yang cenderung ingin menutupi kasus ini. Jika terbukti bersalah, tindakan S dapat dijerat dengan pasal berlapis. Pelaku kekerasan seksual terhadap anak diancam dengan Pasal 82 Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukumannya tidak main-main, yakni pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun serta denda paling banyak Rp5 miliar. Terlebih lagi, karena pelaku memiliki hubungan keluarga sedarah sebagai kakek kandung, maka menurut ayat (2) dalam pasal yang sama, pidananya dapat ditambah 1/3 (sepertiga) dari ancaman pokok.

Baca Juga :  Laga Persahabatan PWI VS Kajari Agara Berimbang Skor 20-20

Menyadari beratnya ancaman hukum dan demi melindungi korban, W menegaskan bahwa pihak pemerintah desa tidak akan tinggal diam. Menurutnya, kejahatan seksual terhadap anak adalah pelanggaran serius yang tidak bisa diselesaikan hanya dengan alasan kekeluargaan. “Namun demikian, demi tegaknya hukum dan perlindungan terhadap anak, kami pihak desa berkomitmen akan melaporkan kejadian ini ke Polres Aceh Tenggara untuk diproses secara hukum,” tegasnya. Pihak desa berharap langkah ini tidak hanya akan memberikan keadilan bagi korban, tetapi juga menciptakan efek jera yang kuat. “Kami berharap Polres Aceh Tenggara menindaklanjuti kasus ini jika ada masyarakat melapor, agar ada efek jera bagi pelaku pelecehan seksual terhadap anak, supaya kejadian ini tidak terulang kembali,” pungkasnya penuh harap.

Kini, mata masyarakat dan aparat desa tertuju pada Polres Aceh Tenggara, menantikan tindakan tegas aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang merusak masa depan seorang anak dan mencoreng nilai sakral sebuah keluarga.

(Laporan Salihan Beruh)

Berita Terkait

Kucuran Dana Rp1,5 Miliar dari Baitul Mal Guncang Agara! Ribuan Santri hingga Guru Honorer Terima Rezeki ZIS Tahap II
Bupati Aceh Tenggara Beri Apresiasi Guru: “Pengabdianmu Luar Biasa”
Proyek Jembatan Mbarung-Lamban, Warga Aceh Tenggara Desak Rekanan dan PUPR Tanggap Selesaikan Pekerjaan
Pemusnahan Barang Bukti Narkoba Diduga Tertutup, GMNI Aceh Tenggara Pertanyakan Transparansi Kejaksaan
dr Irawati Heri Al Hilal Ajak Masyarakat Aceh Tenggara Jaga Kesehatan Lewat Senam Jantung Sehat
Penyaluran Dana ZIS Aceh Tenggara Dimulai, Bupati Imbau Penerima Manfaatkan Bantuan dengan Bijak
Skandal Bantuan Disabilitas Guncang Agara: Kursi Roda Diduga Jadi Alat Korupsi, Dana Rp 1,3 Miliar untuk Kaum Rentan Menguap!
Biaya Pengambilan Ijazah di STIKES Nurul Hasanah Timbulkan Pertanyaan, Pihak Kampus Belum Beri Penjelasan Resmi

Berita Terkait

Selasa, 25 November 2025 - 16:15 WIB

Kapolsek Bilah Hilir Bersama JABIR Bagi Sembako Kepada Warga Tidak Mampu di Desa Sei Tarolat dan Sei Kasih.

Senin, 24 November 2025 - 14:16 WIB

Pemilik PT Natana Marine Corp Diduga Melakukan Penipuan Import Mangga

Senin, 24 November 2025 - 00:28 WIB

Pai dan 1,85 Gram Serbuk Putih Diamankan Tim Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir di Pangkatan.

Selasa, 18 November 2025 - 22:35 WIB

Polsek Bilah Hilir Kembali Gerebek Sarang Narkoba, 3 Orang Pria di Pangkatan Diduga Lakukan Tindak Pidana Narkotika.

Jumat, 14 November 2025 - 21:48 WIB

Masyarakat Merasa Puas Kinerja Polsek Bilah Hilir Ungkap Kasus di Desa Sei Tampang.

Kamis, 13 November 2025 - 20:38 WIB

Laporan Warga Berujung Penangkapan Rian Warga Sei Tampang Oleh Personil Unit Reskrim Polsek Bilah Hilir, 2, 74 Gram Sabu Turut Diamankan.

Selasa, 11 November 2025 - 19:40 WIB

Kepala Desa Sei Kasih dan Warga Apresiasi Polsek Bilah Hilir Gerebek Sarang Narkoba di Dusun Kampung Nilon.

Rabu, 5 November 2025 - 14:36 WIB

Gerebek Sarang Narkoba, Kepala Dusun Sei Tampang Apresiasi Langkah Cepat Polsek Bilah Hilir Tindak Lanjuti Keresahan Masyarakat.

Berita Terbaru

PRINGSEWU

Guru di Kabupaten Pringsewu Belajar Kecerdasan Artifisial

Kamis, 27 Nov 2025 - 19:38 WIB