Bencana Kesehatan di Pringsewu: Enam Puskesmas Tanpa Kepala Definitif, Pemerintah Kota Bambu Seribu Seolah Tuli dan Bisu

hayat

- Redaksi

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:14 WIB

5054 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

​PRINGSEWU — WaspadaIndonesis. Com
Kabupaten Pringsewu, atau dikenal sebagai Kota Bambu Seribu, kini sedang menghadapi bencana struktural di sektor krusial: kesehatan. Bagaimana mungkin, enam dari belasan Puskesmas di wilayah ini secara sengaja dibiarkan tanpa pucuk kepemimpinan definitif selama berbulan-bulan? Kondisi ini bukan lagi sekadar tantangan, melainkan sebuah krisis akut yang menempatkan nasib program kesehatan masyarakat dan pelayanan dasar warga di ujung tanduk.

*​Fakta yang Menggugat Kelalaian Daerah*

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

​Data menunjukkan bahwa kekosongan jabatan kepala Puskesmas ini telah berlangsung dalam rentang waktu yang tidak masuk akal. Enam Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan—meliputi wilayah dengan kebutuhan kesehatan yang beragam—dibiarkan berjalan tanpa komando.

​Ironisnya, Dinas Kesehatan, yang notabene adalah garda terdepan penanggulangan masalah ini, juga tengah dipimpin oleh seorang Plt. Situasi ini menandakan krisis struktural yang akut dan menyoroti ambang batas ketidakmampuan manajemen di tubuh birokrasi daerah.

*​Dampak Nyata Kelalaian: Nyawa Warga Terancam*

​Dengan posisi kepala Puskesmas yang kosong, koordinasi dan pengambilan keputusan menjadi lumpuh. Setiap kebijakan penting tertunda, dan pelayanan kesehatan tidak dapat berjalan optimal. Program-program vital seperti imunisasi anak, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, serta penanganan cepat terhadap penyakit menular terancam gagal total.

Baca Juga :  Terlibat Kasus Pencurian Motor dan Laporan Palsu, Aparat Pekon Di Pringsewu Ditangkap Polisi

​Selain itu, motivasi dan kinerja para tenaga kesehatan di lapangan pasti akan tergerus akibat tidak adanya arahan yang jelas—sebuah kegagalan yang sepenuhnya harus dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Daerah.

*​Tanggung Jawab Siapa? Mengapa Kekosongan Ini Dibiarkan Berlarut-larut?*

​Publik bukan hanya bertanya, tetapi menuntut jawaban: mengapa kekosongan jabatan krusial ini seolah-olah dibiarkan berlarut-larut? Apakah ini cerminan ketidakmampuan manajemen yang kronis? Atau, apakah kepentingan politik tertentu sengaja menahan proses pengisian jabatan demi keuntungan sepihak?

​Ketua Lembaga Asosiasi Wartawan Internasional (ASWIN) Pringsewu, Hayat, angkat bicara keras. Ia menilai kelambanan ini mencerminkan sikap tidak serius Pemerintah Daerah terhadap hak dasar warga.

​”Ini adalah bentuk kelalaian yang fatal. Kekosongan enam kepala Puskesmas selama berbulan-bulan adalah bukti nyata bahwa Pemerintah Daerah di Kota Bambu Seribu ini menganggap enteng nyawa dan kesehatan warganya. Jika urusan penempatan kepala unit pelayanan dasar saja berlarut-larut, bagaimana kami bisa percaya bahwa program kesehatan yang lebih besar dapat berjalan?” tegas Hayat.

Baca Juga :  Pj. Bupati Pringsewu DR. Marindo Kurniawan, ST., MM, Hadiri Audiensi dengan DPD RI Provinsi Lampung

​Plt. Kepala Dinas Kesehatan wajib segera memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel kepada masyarakat. Ini bukan lagi sekadar urusan administrasi, melainkan cerminan kebijakan publik yang abai terhadap hak dasar warga negara atas kesehatan.

*​Tuntutan Konkret untuk Bupati dan Pemerintah Daerah*

​Masyarakat Pringsewu menuntutk agar Pemerintah Daerah segera dan tanpa alasan lagi mengambil tindakan konkret untuk mengisi kekosongan jabatan di enam Puskesmas tersebut.
​Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, bukan komoditas politik atau negosiasi birokrasi.

Pelayanan kesehatan yang berkualitas hanya dapat terwujud jika ada kepemimpinan yang kuat dan efektif di setiap unit pelayanan.
​Pemerintah harus memastikan krisis ini teratasi SEGERA demi kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Pringsewu.(RED)

Berita Terkait

JURANG PRIORITAS BUPATI: SAAT ANGGARAN ‘DIHAMBURKAN’ UNTUK 4 STAF AHLI,DAN DESAS DESUS OLEH FEE PROYEK 20%
Rumah Sakit Mitra Husada Klarifikasi Pemberitaan Dugaan Malpraktik
Truk Membawa Solar Terbakar di Pringsewu, Jalan Macet dan Sopir Menghilang
Bupati & Wabup Pringsewu Hadiri Tabligh Akbar Harlah Ke-5 Pondok Pesantren Nurul Huda Al-Mu’alim
AJAK PEMILIH PEMULA JAGA DEMOKRASI LEWAT BAWASLU GOES TO SCHOOL DI SMA NEGERI 2 GADINGREJO
BAWASLU PRINGSEWU AWASI MELEKAT RAPAT PLENO TERBUKA REKAPITULASI PDPB TRIWULAN III TAHUN 2025
LSM TRINUSA DPD PROVINSI LAMPUNG LAYANGKAN SURAT DI KEMENAG PRINGSEWU
Sorotan Kritis: RS Mitra Husada Diduga Lalai, Pasien Merasa Terabaikan dan Kecewa Berat

Berita Terkait

Selasa, 14 Oktober 2025 - 22:56 WIB

Indonesia CX Week 2025: Mendorong Peningkatan Bisnis Lewat Layanan Berkelas Dunia

Selasa, 14 Oktober 2025 - 11:19 WIB

KRIMINALISASI LSM TRINUSA: SIDANG DI PENGADILAN NEGERI CIKARANG UNGKAP FAKTA TAK ADA KETERLIBATAN H. RAHMAT GUNASIN

Minggu, 12 Oktober 2025 - 05:13 WIB

Prof. Dr. Sutan Nasomal Yakin Presiden RI Belum Tahu Bigbos Mafia BBM Karena Belum Dievaluasi Total

Jumat, 10 Oktober 2025 - 20:04 WIB

PW GPA DKI : Kebijakan Kakorlantas Patut Di Acungi Jempol Berani dan Berhasil Menghapus “Tot Tot Wuk Wuk” di Jalanan

Kamis, 9 Oktober 2025 - 18:50 WIB

LAKSI Mengecam Ujaran Kebencian dan Fitnah Keji Terhadap Kepala BGN

Senin, 6 Oktober 2025 - 21:02 WIB

PW GPA DKI Spontanitas Kabaharkam Polri Komjen Pol. Karyoto dalam Mengatur Lalu Lintas Saat HUT ke-80 TNI di Monas

Senin, 6 Oktober 2025 - 10:01 WIB

SWI Ingatkan Pemerintah: Jangan Jadikan PWI Satu-satunya Mitra, Pers Harus Merdeka dan Berdaulat

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:54 WIB

Tuntutan Tegas terhadap Korupsi: Gladiator dan Purnawirawan TNI-Polri Desak KPK Periksa Jokowi : Trinusa Angkat Bicara

Berita Terbaru