Bencana Kesehatan di Pringsewu: Enam Puskesmas Tanpa Kepala Definitif, Pemerintah Kota Bambu Seribu Seolah Tuli dan Bisu

hayat

- Redaksi

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 07:14 WIB

50135 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

​PRINGSEWU — WaspadaIndonesis. Com
Kabupaten Pringsewu, atau dikenal sebagai Kota Bambu Seribu, kini sedang menghadapi bencana struktural di sektor krusial: kesehatan. Bagaimana mungkin, enam dari belasan Puskesmas di wilayah ini secara sengaja dibiarkan tanpa pucuk kepemimpinan definitif selama berbulan-bulan? Kondisi ini bukan lagi sekadar tantangan, melainkan sebuah krisis akut yang menempatkan nasib program kesehatan masyarakat dan pelayanan dasar warga di ujung tanduk.

*​Fakta yang Menggugat Kelalaian Daerah*

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

​Data menunjukkan bahwa kekosongan jabatan kepala Puskesmas ini telah berlangsung dalam rentang waktu yang tidak masuk akal. Enam Puskesmas yang tersebar di berbagai kecamatan—meliputi wilayah dengan kebutuhan kesehatan yang beragam—dibiarkan berjalan tanpa komando.

​Ironisnya, Dinas Kesehatan, yang notabene adalah garda terdepan penanggulangan masalah ini, juga tengah dipimpin oleh seorang Plt. Situasi ini menandakan krisis struktural yang akut dan menyoroti ambang batas ketidakmampuan manajemen di tubuh birokrasi daerah.

*​Dampak Nyata Kelalaian: Nyawa Warga Terancam*

​Dengan posisi kepala Puskesmas yang kosong, koordinasi dan pengambilan keputusan menjadi lumpuh. Setiap kebijakan penting tertunda, dan pelayanan kesehatan tidak dapat berjalan optimal. Program-program vital seperti imunisasi anak, pemeriksaan kesehatan ibu dan anak, serta penanganan cepat terhadap penyakit menular terancam gagal total.

Baca Juga :  *Pejabat Bupati Pringsewu Sampaikan Rancangan Prubahan KUA-PPAS 2024*

​Selain itu, motivasi dan kinerja para tenaga kesehatan di lapangan pasti akan tergerus akibat tidak adanya arahan yang jelas—sebuah kegagalan yang sepenuhnya harus dipertanggungjawabkan oleh Pemerintah Daerah.

*​Tanggung Jawab Siapa? Mengapa Kekosongan Ini Dibiarkan Berlarut-larut?*

​Publik bukan hanya bertanya, tetapi menuntut jawaban: mengapa kekosongan jabatan krusial ini seolah-olah dibiarkan berlarut-larut? Apakah ini cerminan ketidakmampuan manajemen yang kronis? Atau, apakah kepentingan politik tertentu sengaja menahan proses pengisian jabatan demi keuntungan sepihak?

​Ketua Lembaga Asosiasi Wartawan Internasional (ASWIN) Pringsewu, Hayat, angkat bicara keras. Ia menilai kelambanan ini mencerminkan sikap tidak serius Pemerintah Daerah terhadap hak dasar warga.

​”Ini adalah bentuk kelalaian yang fatal. Kekosongan enam kepala Puskesmas selama berbulan-bulan adalah bukti nyata bahwa Pemerintah Daerah di Kota Bambu Seribu ini menganggap enteng nyawa dan kesehatan warganya. Jika urusan penempatan kepala unit pelayanan dasar saja berlarut-larut, bagaimana kami bisa percaya bahwa program kesehatan yang lebih besar dapat berjalan?” tegas Hayat.

Baca Juga :  Ribuan Umat Kristiani Merayakan Malam Paskah di Pringsewu

​Plt. Kepala Dinas Kesehatan wajib segera memberikan penjelasan yang transparan dan akuntabel kepada masyarakat. Ini bukan lagi sekadar urusan administrasi, melainkan cerminan kebijakan publik yang abai terhadap hak dasar warga negara atas kesehatan.

*​Tuntutan Konkret untuk Bupati dan Pemerintah Daerah*

​Masyarakat Pringsewu menuntutk agar Pemerintah Daerah segera dan tanpa alasan lagi mengambil tindakan konkret untuk mengisi kekosongan jabatan di enam Puskesmas tersebut.
​Kesehatan adalah hak dasar setiap warga negara, bukan komoditas politik atau negosiasi birokrasi.

Pelayanan kesehatan yang berkualitas hanya dapat terwujud jika ada kepemimpinan yang kuat dan efektif di setiap unit pelayanan.
​Pemerintah harus memastikan krisis ini teratasi SEGERA demi kesehatan dan kesejahteraan seluruh masyarakat Pringsewu.(RED)

Berita Terkait

Cengkraman Kuasa Para Pemburu Rente dalam Relasi Eksekutif dan Legislatif: Mengupas Fenomena Pokir sebagai Bancakan
JPU Kejari Pringsewu Tuntut Terdakwa Dalam Tipikor KUR–KUPEDES BRI Pringsewu
JPU Kejari Pringsewu Bacakan Dakwaan Perkara Tipikor Pengelolaan APBPekon Pekon Sukoharjo III Barat TA 2023
JPU Kejari Pringsewu bacakan dakwaan dalam Sidang Perdana Tipikor Kegiatan Bimtek Aparatur Desa Kabupaten Pringsewu Tahun 2024
Dinas Perpustakaan & Kearsipan Kabupaten Pringsewu Gelar Festival Literasi
Guru di Kabupaten Pringsewu Belajar Kecerdasan Artifisial
Adu Kebok Mobil VS Motor Mengakibatkan Satu Pengemudi Meninggal Di Lokasi Kejadian
Operasi Zebra Krakatau 2025, Wabup Pringsewu Ajak Masyarakat Patuhi Peraturan Lalulintas

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 16:04 WIB

Hebat! Pengusaha Muda Gempang Amat Tong dan TNI Buka Akses ke Pame, Warga Menangis Haru

Minggu, 30 November 2025 - 09:30 WIB

Teuku Cut Man Minta PLN dan Perusahaan di Aceh Salurkan Genset untuk Masjid dan Fasilitas Umum

Rabu, 26 November 2025 - 21:02 WIB

Menko Polkam Djamari Chaniago Kunjungi DPRA, Respon Revisi UU Pemerintahan Aceh

Senin, 24 November 2025 - 00:08 WIB

Aceh Menggema di Panggung Nasional: Dr. Juliana Agani dan Delapan Guru Madrasah Raih Rekor MURI Penulis Puisi Etnik Terbanyak

Rabu, 19 November 2025 - 12:05 WIB

Dua Kecamatan di Pidie Gelar Silaturahmi Kebangsaan, Perdamaian Jadi Fokus Utama

Minggu, 16 November 2025 - 12:31 WIB

Cut Man Desak PUPR Bertindak: “Jangan Biarkan Uang Rakyat 5,2 M Digarap Asal Jadi!”

Jumat, 14 November 2025 - 13:11 WIB

Kabid Sarpras Disdik Aceh Dahlawi Hadir di SMA 7, Dorong Guru Siap Hadapi Era Digital dan Pembelajaran Mendalam

Kamis, 13 November 2025 - 23:36 WIB

Camat Kembang Tanjong Semangat Damai Memberikan materi dalam Tapuga Pidie Merawat Damai, Menyatukan Langkah Menuju Aceh Meucuhu

Berita Terbaru