Aceh Tenggara — Komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara dalam memperkuat peran ulama dan memperdalam pemahaman agama di kalangan generasi muda kembali ditunjukkan melalui kegiatan Pelatihan Pendidikan Kader Ulama (PKU) yang resmi dibuka oleh Bupati Aceh Tenggara H.M. Salim Fakhry, SE, MM, pada Senin, 27 Oktober 2025, di Aula Hotel Sartika, Desa Mbarung, Kecamatan Babussalam.
Kegiatan yang digelar oleh Majelis Pendidikan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tenggara itu mengambil tema “Melalui Pendidikan Kader Ulama Mari Kita Tingkatkan Pemahaman Agama Secara Menyeluruh dengan Moralitas yang Tinggi.” Hadir dalam pembukaan tersebut jajaran Forkopimda, Ketua MPU Drs. H. Bukhari Husni, tokoh agama, perwakilan lembaga swadaya masyarakat, organisasi perangkat daerah, insan pers, serta para peserta dari 16 kecamatan.
Dalam sambutannya, Bupati Salim Fakhry mengapresiasi inisiatif MPU Aceh Tenggara yang telah menyusun dan menyelenggarakan kegiatan pembinaan ulama muda secara terstruktur. Ia menyampaikan pentingnya kehadiran kader-kader ulama yang tidak hanya memiliki pemahaman keislaman yang kuat, tetapi juga memiliki akhlak mulia yang mampu menjadi teladan di tengah masyarakat. Bupati juga menyampaikan harapannya agar Kabupaten Aceh Tenggara senantiasa dijauhkan dari segala bencana dan tetap berada dalam lindungan Allah SWT.
“Alhamdulillah, saya bersyukur MPU mampu menyelenggarakan bimbingan teknis ini dengan baik. Insya Allah akan memberikan manfaat besar bagi kader-kader ulama di Aceh Tenggara. Kita doakan juga agar bumi Sepakat Segenep ini dijauhkan dari musibah dan marabahaya,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua MPU Kabupaten Aceh Tenggara Drs. H. Bukhari Husni menekankan pentingnya peran kader ulama dalam menjaga nilai-nilai Islam dan menjadi agen moral di tengah masyarakat modern yang penuh tantangan. Ia berharap para peserta tidak hanya menjadi pendengar saat pelatihan, tetapi juga menjadi pelaku dakwah yang aktif menyampaikan nilai-nilai keislaman secara santun, bijak, dan sesuai dengan tuntunan syariat.
“Harapan kami, para peserta dapat mengamalkan seluruh ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama pelatihan, serta benar-benar mencerminkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan karakter seorang ulama,” tegasnya.
Ustaz Ilyas S, S.Pd.I, selaku panitia pelaksana, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang terdiri dari 20 laki-laki dan 20 perempuan, masing-masing merupakan utusan dari 16 kecamatan. Ia menambahkan bahwa kegiatan ini berlangsung selama 10 hari, mulai 27 Oktober hingga 6 November 2025, dan didanai melalui Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) Tahun Anggaran 2025.
“Setiap hari kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB hingga selesai. Materi yang diberikan mencakup pembekalan keilmuan agama, kepemimpinan, komunikasi dakwah, serta penguatan akhlak dan etika dalam bersosial,” ujar Ilyas.
Ia juga menyampaikan bahwa peserta terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan kader ulama tingkat provinsi yang akan difasilitasi oleh MPU Aceh. Program lanjutan ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan daya saing para kader dalam menjawab tantangan dakwah di era kontemporer.
Hingga hari kedua pelaksanaan, pelatihan tercatat berlangsung dalam suasana kondusif, tertib, dan penuh semangat. Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti setiap sesi yang diisi oleh para pemateri berkompeten dari kalangan ulama, akademisi, dan praktisi pendidikan Islam.
Pelatihan ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara bersama MPU dalam membekali generasi muda dengan ilmu agama, sekaligus membentuk karakter yang kokoh dan berbudi luhur. Diharapkan, hadirnya kader-kader ulama hasil binaan daerah ini dapat memperkuat sendi-sendi kehidupan masyarakat secara spiritual dan sosial, serta menjadi penjaga kemurnian ajaran Islam yang toleran, damai, dan rahmatan lil’alamin.
Dengan dukungan berbagai pihak dan sinergi yang terbangun antar-lembaga, pembangunan sumber daya ulama di Aceh Tenggara diharapkan berjalan secara berkelanjutan, terarah, dan membawa dampak positif jangka panjang bagi kemajuan umat dan daerah.
Laporan : Salihan Beruh







































