PIDIE — Dalam semangat kebersamaan dan menjaga perdamaian yang telah terjalin selama dua dekade, Muspika Kecamatan Kembang Tanjong kabupaten Pidie menggelar Silaturahmi Kebangsaan bersama seluruh unsur masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh para tokoh penting di tingkat kecamatan, mulai dari unsur Komite Peralihan Aceh (KPA), para kepala desa, imum mukim, tokoh agama, ketua pemuda, hingga masyarakat umum.
Tema kegiatan kali ini, Merawat Perdamaian dalam Bingkai NKRI Menuju Pidie Tapuga dan Aceh Meucuhu dalam Bingkai Syariat”, menjadi penegasan penting bahwa damai harus terus dijaga dan diwariskan lintas generasi.
Dalam suasana penuh keakraban, Camat Kembang Tanjong, Fauzi Harfa, M.M., menyampaikan refleksi tentang betapa berharganya kedamaian yang kini dinikmati masyarakat Aceh.
Kita masih ingat bagaimana pahitnya masa konflik dulu. Kini, ketika pemimpin kita telah sepakat berdamai, maka tugas kita adalah menjaganya dengan sebaik mungkin. Kami, bersama seluruh unsur Muspika, siap berada di garda terdepan untuk masyarakat Kembang Tanjong,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPA Kecamatan Kembang Tanjong, Yusuf Ismail, mengingatkan pentingnya menjaga harmoni lintas elemen masyarakat.
Merawat damai tidak bisa dilakukan satu pihak saja. Semua harus bergotong royong — ulama, akademisi, dan masyarakat. Jika silaturahmi kita jaga, saya optimis perdamaian akan terus utuh,” tegasnya.
Danramil dan Kapolsek Tekankan Pentingnya Kebersamaan
Dalam sesi wawasan kebangsaan, Danramil Kembang Tanjong, Kapten Andi S. Siregar, menegaskan komitmen TNI untuk selalu hadir bersama rakyat.
“Saya siap kapan pun bersama masyarakat. Saya wakafkan diri demi kemajuan rakyat Aceh. Banyak pahlawan hebat lahir dari Aceh Tgk. Syekh di Tiro, Tgk. Umar, Cut Nyak Dhien, Cut Meutia semangat mereka harus menjadi inspirasi menjaga keutuhan bangsa,” ucapnya penuh semangat.
Senada dengan itu, Kapolsek Kembang Tanjong, AKP Azwar Efendi, mengajak masyarakat untuk menjaga keamanan dari lingkup terkecil.
Mari kita jaga diri kita mulai dari rumah, lorong, kampung hingga ke tingkat kecamatan. Jika kita rawat dengan kasih sayang, maka hasilnya akan kita rasakan bersama dalam bentuk senyum dan kedamaian,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa kepolisian melalui Bhabinkamtibmas dan jajaran Polsek akan terus hadir mendampingi masyarakat agar kesadaran hukum tumbuh seiring terciptanya rasa aman.
Ketua Forum Keuchik Kembang Tanjong, Nasrullah, mengapresiasi kegiatan ini sebagai momentum penting mempererat silaturahmi lintas elemen
“Jangan hanya berhenti hari ini. Bila perlu, setiap bulan kita duduk bersama seperti ini untuk berbagi gagasan demi kemajuan Kembang Tanjong,” ujarnya.
Sementara Tokoh Agama, Tgk. Sofyan, M.Pd., turut memberikan pesan moral.
“Mari kita rawat silaturahmi ini dengan hati yang ikhlas. Jangan saling menyalahkan, tapi saling mengisi kekurangan. Jika niat kita tulus, silaturahmi ini akan menjadi role model dalam bingkai syariat menuju Indonesia yang maju dan bermartabat,” tuturnya.
Ketua Relawan Bupati dan Wakil Bupati Pidie, Hamdani Zakaria, menyampaikan pentingnya menjadikan silaturahmi sebagai tradisi Aceh.
Mari kita atur langkah merawat damai, mengawal semua program pemerintah, khususnya Pemerintah Pidie. Lewat silaturahmi ini, terus kita jahit menjadi tradisi keacehan supaya makna damai ini menjadi berkah persatuan dan kesatuan. Kekuatan akan hebat ketika kita saling bergotong royong,” kata Hamdani yang akrab disapa Geusyik Ham.
Petani dan Perdamaian
Ketua Pembina Petani Organik Indonesia, Suryadi Djamil, M.I.Kom., atau yang akrab disapa Om Sur, menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak, terutama KPA, atas kesabaran dan keteguhan mereka dalam menjaga perdamaian Aceh.
Menjaga damai tidaklah mudah. Biaya konflik jauh lebih besar dari harga sebuah perdamaian. Karena itu, saya bangga pada KPA yang sabar dan konsisten merawat kedamaian ini selama dua dekade,” ucapnya.
Suryadi juga mengajak seluruh elemen untuk melibatkan KPA dalam setiap diskusi pembangunan.
“Setiap gampong memiliki KPA, rangkul mereka. Ajak bergandengan tangan agar pembangunan berjalan cepat dan tepat sasaran. Silaturahmi seperti ini jangan berhenti di sini semoga menyebar hingga ke seluruh Aceh,” tambahnya.
Dalam pidato kebangsaannya, Suryadi menyerukan dukungan terhadap visi-misi nasional dan daerah.
Mari kita dukung visi Bapak Presiden Prabowo Subianto tentang ketahanan pangan. Hebatnya petani adalah cermin hebatnya bangsa. Kita juga kawal visi Gubernur Aceh serta Bupati dan Wakil Bupati Pidie untuk mewujudkan Aceh Meucuhu Aceh yang berdaulat, bermartabat, dan maju,” tegasnya.
Silaturahmi kebangsaan ini diakhiri dengan semangat persatuan. Turut hadir seluruh unsur Imum Mukim, KPA, Kepala Desa, Ketua Pemuda, Tuha Peut, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta perwakilan Polres Pidie.
Kegiatan ini menjadi simbol bahwa kedamaian dan pembangunan hanya dapat tumbuh ketika semua elemen berdiri sejajar, saling mendukung, dan bergandengan tangan.
Kewibawaan desa adalah cermin kewibawaan bangsa,” pungkas Suryadi Djamil menutup pertemuan yang penuh kehangatan dan semangat kebangsaan itu.[]







































