PKH 70% Diduga Bocor, Warga Tuding Kadis Sosial ‘Tuli’ di Tengah Data Neraka

ALIASA

- Redaksi

Kamis, 4 Desember 2025 - 00:37 WIB

5027 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PKH 70% Diduga Bocor, Warga Tuding Kadis Sosial ‘Tuli’ di Tengah Data Neraka

​ACEH TENGGARA — Program Keluarga Harapan (PKH) yang seharusnya menjadi penyelamat bagi keluarga miskin di Aceh Tenggara, kini diterpa tudingan serius yang mengungkap dugaan

kebocoran data masif. Dalam sebuah pernyataan keras, Sulaiman (40), warga Desa Timang Rasa, Kecamatan Tanoh Alas, menuding Kepala Dinas Sosial (Kadis Sosial) Aceh Tenggara telah bersikap ‘tuli’ dan abai terhadap penderitaan rakyat yang berhak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

​Tudingan ini mencuat setelah hasil pengamatan warga menunjukkan bahwa sekitar 70% penerima PKH di desa tersebut disinyalir tidak tepat sasaran.

Kami sudah lapor berkali-kali. Ada yang punya kebun luas, ada yang anaknya tidak ada lagi sebagai tanggungan,tapi masih terima PKH. Sementara tetangga kami yang rumahnya mau roboh justru tidak terdaftar,” tegas Sulaiman

Baca Juga :  Inspektorat Agara Tindak Lanjuti Laporan Masyarakat Tanjung Lama

dengan nada kecewa, Rabu (3/12/2025). “Kadis Sosial seolah-olah tuli. Mereka tahu keluhan ini, tapi tidak ada satupun petugas yang diturunkan untuk verifikasi ulang. Ini data neraka!”

Kegagalan Verifikasi: Data Terlambat, Rakyat Terabaikan
​Isu ini bukan sekadar masalah administrasi desa, melainkan indikasi kegagalan sistemik dalam proses Verifikasi dan Validasi (Verval) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang menjadi tanggung jawab dinas setempat.
​Ketidaktepatan sasaran hingga 70% ini diduga terjadi akibat:

​Manipulasi Data: Dugaan adanya praktik titipan atau main mata antara oknum di tingkat bawah dengan calon penerima yang secara ekonomi mampu.

​Kelambatan Verval: Data yang digunakan adalah data lama, sehingga orang yang sudah mandiri secara ekonomi masih tercatat, sementara warga miskin baru terabaikan.

​Dampak dari ‘kebocoran’ 70% ini sangat fatal: Dana bantuan yang seharusnya meringankan beban ratusan keluarga miskin di Aceh Tenggara justru mengalir ke kantong-kantong yang tidak berhak, memperparah ketimpangan sosial di tingkat desa.

Permintaan Mendesak: Audit Data Total!
​Sulaiman dan puluhan warga lain menuntut agar Kadis Sosial Aceh Tenggara segera mengeluarkan perintah resmi kepada petugas pendamping dan aparat desa untuk:
​Audit Data Total: Melakukan pemeriksaan ulang door-to-door secara transparan terhadap semua penerima PKH yang terdaftar.

Baca Juga :  Oknum Kepala Sekolah SD Muara Situlen Diduga Mainkan Dana BOS dan PIP 2022-2024 untuk Kepentingan Pribadi

​Pencoretan Segera: Mencoret nama-nama penerima yang terbukti secara ekonomi tidak layak menerima bantuan.

​Hingga berita ini diturunkan (pukul 16.50 WIB), Kadis Sosial Aceh Tenggara belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait tudingan serius ini, dan belum ada perintah peneguran atau verifikasi ulang kepada petugas lapangan.

​Warga Timang Rasa menunggu bukan hanya klarifikasi, tetapi aksi nyata dari pimpinan dinas, sebelum kemarahan publik meluas menjadi mosi tidak percaya terhadap pemerintah daerah.(Aliasa).

Berita Terkait

Nyawa Menjadi Taruhan Demi Mendapatkan Bantuan Beras
Bupati Aceh Tenggara Pantau Bantuan Dari Kemensos RI Di Gudang Dinsos
Perintah dari kemensos Untuk Melakukan Pendataan, Namun Pembangkangan di Lapangan’: Mafia Data PKH Timang Rasa Kian Terkuak, Dinsos Dituding Lemah!
Presiden Prabowo kunjungi Korban Banjir Di Aceh Tenggara
Komitmen dan Bantuan Presiden Prabowo untuk Aceh Tenggara
Air Mata dan Asa di Timang Rasa: Sentuhan Hangat Dr. Ira Wati untuk Korban Banjir Bandang
Jeritan 6 Bulan Tanpa Gaji di Tengah Banjir: Ketua APDESI Aceh Tenggara Dituding “Melempem” di Masa Krisis!
Duka Banjir Sungai Alas vs. Kursi Emas: Saat Aceh Tenggara Sekarat

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 16:10 WIB

Demi NKRI Harga Mati, Eks Napiter Ini Siap ‘Amankan’ Natal dan Tahun Baru Bersama TNI-Polri

Sabtu, 29 November 2025 - 01:31 WIB

Yayasan Pengelola SPPG Sumurbandung Diduga Tak Kantongi Legalitas Wajib, Perbaikan Saluran Limbah Baru Dilakukan Setelah Sorotan Media dan Himbauan Desa

Senin, 17 November 2025 - 20:10 WIB

Dugaan Pencemaran Sungai Citarum, Limbah MBG SPPG Sumur Bandung Diduga Dibuang Tanpa Pengolahan

Kamis, 30 Oktober 2025 - 14:30 WIB

Adv. Sebir, MA., S.H., Asp., Brm., Cpm : Kritik ASPETRI Jabar, Minta Tindak Tegas Praktik ‘Bodong’.

Senin, 27 Oktober 2025 - 12:42 WIB

Dari Panas Bumi untuk Desa: Lampegan Gunakan Bonus Produksi Bangun Akses Penghubung Antarwilayah

Jumat, 24 Oktober 2025 - 22:12 WIB

Pembeli Kios ke Dinas, Bank, dan Koperasi Tak Temui Titik Terang — Dugaan Skema Lama Penahanan Sertifikat Mengapung Tanpa Kepastian Hukum

Rabu, 22 Oktober 2025 - 02:22 WIB

Korban Pengeroyokan di Cikarang Barat, Keluhkan Lambatnya Penanganan Kasus oleh Polres Bekasi Kota

Rabu, 1 Oktober 2025 - 15:45 WIB

. SBNI Desak Perusahaan Daftarkan Buruh ke BPJS Ketenagakerjaan

Berita Terbaru

ACEH TENGGARA

Nyawa Menjadi Taruhan Demi Mendapatkan Bantuan Beras

Rabu, 3 Des 2025 - 22:42 WIB