KUTACANE | Gubernur Aceh Muzakir Manaf meninjau langsung penanganan pasca banjir yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara pada Sabtu, 20 Desember 2015. Kunjungan tersebut dilakukan untuk melihat kondisi terkini masyarakat terdampak dan mengevaluasi langkah-langkah penanganan yang telah dilakukan. Muzakir Manaf tiba di Bandara Alas Leuser pada pukul 12.00 WIB menggunakan helikopter. Kedatangannya disambut oleh Wakil Bupati Aceh Tenggara, Heri Al Hilal, beserta unsur pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Usai penyambutan, rombongan langsung bergerak menuju sejumlah titik lokasi yang terdampak parah akibat banjir.
Dalam kunjungannya, Gubernur Muzakir Manaf menegaskan bahwa penanganan dan pemulihan pascabencana akan terus dilakukan secara sinergis antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat. Ia menyampaikan bahwa kolaborasi lintas sektoral sangat penting guna mempercepat proses rehabilitasi, baik dari segi fasilitas maupun pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang terkena dampak. Menurutnya, langkah cepat dan koordinatif perlu diambil agar masyarakat terdampak dapat segera kembali menjalani aktivitas secara normal.
Gubernur juga menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan para pengungsi di posko-posko darurat. Saat ini, pemerintah daerah telah berupaya menyediakan kebutuhan pangan yang memadai, serta bantuan sandang seperti selimut, pakaian, dan tenda untuk menunjang kenyamanan para korban bencana. Ia menyebutkan bahwa perhatian khusus diberikan mengingat masyarakat akan segera menghadapi bulan Ramadan, sehingga kondisi para pengungsi harus disiapkan sebaik mungkin agar mereka dapat menjalani ibadah dengan tenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam pernyataannya, Muzakir Manaf juga membuka ruang seluas-luasnya bagi bantuan dari berbagai pihak untuk membantu korban banjir. Ia menegaskan bahwa selama bantuan tersebut diberikan dengan niat ikhlas untuk meringankan beban masyarakat, pihaknya sangat menyambut baik setiap inisiatif, baik dari pemerintah, swasta, maupun masyarakat umum. Menurutnya, prinsip kolaborasi dalam kondisi darurat adalah kunci untuk mempercepat proses pemulihan dan pembangunan kembali.
Gubernur turut meninjau langsung beberapa fasilitas infrastruktur yang mengalami kerusakan parah, seperti jalan dan jembatan penghubung antarwilayah. Dalam peninjauan itu, ia didampingi oleh Anggota DPRA Yahdi Hasan Ramud dan Wakil Bupati Aceh Tenggara. Beberapa titik infrastruktur yang diperiksa antara lain Jembatan Mbarung dan Jembatan Natam, yang dilaporkan mengalami kerusakan signifikan akibat derasnya arus banjir. Kunjungan juga dilakukan ke sejumlah posko pengungsian, termasuk di wilayah Kecamatan Ketambe, untuk menemui langsung para pengungsi serta mendengar keluhan dan kebutuhan mereka secara langsung.
Terkait kerusakan infrastruktur tersebut, Muzakir Manaf menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus mendorong pemerintah pusat agar percepatan perbaikan segera dilakukan. Ia menilai, keberadaan jalan dan jembatan sangat vital, terutama sebagai jalur distribusi logistik dan keperluan masyarakat lainnya. Perbaikan infrastruktur yang rusak tak hanya penting untuk memulihkan aktivitas ekonomi masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana ke depan.
Kunjungan ini menjadi bentuk komitmen pemerintah Aceh dalam merespons bencana secara tanggap dan berkelanjutan. Gubernur menegaskan bahwa pihaknya akan terus berada di tengah masyarakat, memastikan seluruh proses rehabilitasi berjalan dengan optimal, dan memberikan jaminan bahwa semua korban banjir akan dibantu hingga mampu bangkit kembali dari kondisi sulit yang dihadapi.
Laporan Salihan Beruh







































