KUTACANE | Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa Aceh terbuka terhadap bantuan dari luar negeri atau pihak asing selama bantuan itu diberikan tanpa ada permintaan dari pihak Aceh. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Gubernur saat meninjau kerusakan infrastruktur akibat banjir bandang yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tenggara, Sabtu 19 Desember 2025.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Muzakir Manaf yang akrab disapa Mualim, tiba di Bandara Alas Leuser menggunakan helikopter. Setibanya di lokasi, ia disambut oleh Wakil Bupati Aceh Tenggara Heri Al-Hilal dan sejumlah pejabat Forkopimda setempat. Setelah menyapa warga dan berdialog singkat dengan pemerintah kabupaten, Gubernur langsung meninjau dua jembatan rangka baja yang ambruk diterjang banjir bandang di Desa Mbarung dan Desa Natam, Kecamatan Badar. Kedua jembatan tersebut merupakan jalur penghubung utama antara permukiman warga dan pusat aktivitas ekonomi masyarakat.
Dalam kunjungannya, Gubernur juga menyempatkan diri meninjau Pondok Pesantren Badrul Ulum yang terletak di Kecamatan Ketambe. Pesantren tersebut hancur diterjang banjir besar yang melanda kawasan hulu sungai. Di lokasi ini, Mualim turut menyerahkan bantuan berupa paket sembako dan santunan kepada keluarga korban. Banjir bandang yang terjadi tiga pekan lalu tersebut telah menelan 11 korban jiwa dan menyebabkan ratusan warga terpaksa mengungsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Terkait bantuan dari luar negeri, kita tidak menolak jika memang mereka memberi. Tapi kalau tidak ada, kita tidak juga meminta. Karena bantuan pada dasarnya adalah untuk kemanusiaan,” ujar Gubernur Muzakir Manaf saat menjawab pertanyaan awak media di sela-sela peninjauan lokasi terdampak.
Pemerintah Aceh, menurutnya, terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan penyaluran bantuan logistik dan rehabilitasi pascabencana berjalan maksimal. Ia juga mengakui bahwa distribusi bantuan di beberapa titik masih menghadapi kendala akses jalan yang rusak parah atau bahkan terputus total akibat banjir bandang. Jalan penghubung antar desa yang rusak menjadi salah satu fokus utama dalam perbaikan infrastruktur pasca bencana ini.
Selain penyaluran bantuan logistik, pemulihan tempat tinggal warga juga menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Gubernur menyatakan bahwa pemerintah daerah akan mendorong percepatan pembangunan rumah baru bagi warga yang kehilangan tempat tinggal melalui program relokasi yang melibatkan pemerintah pusat. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak.
Usai menuntaskan rangkaian kunjungan di Aceh Tenggara, Gubernur Muzakir Manaf bersama rombongan kemudian melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Gayo Lues yang juga terdampak musibah serupa. Di daerah tersebut, agenda peninjauan dan penyerahan bantuan kepada korban bencana menjadi lanjutan dari komitmen Pemerintah Aceh dalam merespons cepat kejadian-kejadian bencana berbasis kemanusiaan dan solidaritas sosial.
Pemerintah Provinsi Aceh menegaskan akan menjaga asas kemandirian dalam penanganan bencana namun tetap membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya, sepanjang sesuai dengan prinsip dan pendekatan kemanusiaan yang tulus dan tidak menimbulkan ketergantungan.
Laporan : Salihan Beruh







































