OLIGARI Bertentangan dengan Cita-cita Bung Karno

Waspada Indonesia

- Redaksi

Selasa, 11 Juni 2024 - 08:00 WIB

50177 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

YOGYA || Bertempat di Limasan Kopi_1733 Patangpuluhan, Yogyakarta digelar Peringatan 123 Tahun Bung Karno, kemarin.

Acara dihadiri perwakilan alumni GSNI, Eksponen GPM 78, KBM (Keluarga Besar Marhaenis), GMNI, GPM (Gerakan Pemuda Marhaenis) CLS, Relawan Garda Merah Putih For Ganjar, Koncone Ganjar, ARJB dan lainnya.

Melalui keterangannya, Senin (10/6), selaku narasumber, Prof Tadjoedin Noer Effendi mengungkapkan kesedihannya dengan kondisi Indonesia yang saat ini mengarah ke oligarki politik, diarahkan untuk kembali ke semangat Marhaenisme yang diusung dari faunding fathers bangsa Indonesia Soekarno (Bung Karno).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Marhaenisme adalah bentuk nasionalisme yang berfokus pada pembelaan hak-hak dan kepentingan rakyat kecil (kaum marhaen), agar merdeka dan bebas dari sistem yang menindas.

Baca Juga :  Kapolri: Lagu Polisi Jagoanku Jadi Penyemangat Mengabdi Lebih Baik Lagi

“Dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini berjalan pemerintahan bersifat oligarki, di mana kekuasaan terpusat pada sekelompok kecil individu atau keluarga yang kaya sistem pemerintahan. Oligarki menimbulkan kerugian bagi rakyat,” tegas Prof Tadjoedin Noer Effendi.

Oigarki lanjutnya, membawa beberapa implikasi dalam kehidupan bernegara yaitu kekuasaan terpusat: kekuasaan, kontrol ekonomi berada di tangan segelintir orang atau keluarga.

“Kebijakan sering dibuat untuk kepentingan kelompok penguasa dengan keterbatasan partisipasi politik,” jelasnya.

Tampil juga dosen muda Diasma Swandaru dengan moderator Pedro Indarto, pembacaan puisi yang mengkritik kondisi bernegara saat ini.

Baca Juga :  The Joy of Solo Travel: Tips and Inspiration for Adventuring Alone

Selanjutnya, Ketua Panitia yang juga perwakilan alumni GMNI, Bambang Praswanto, perwakilan alumni GSNI Ariadjie Sanjoto, perwakilan GPM eksponen 82 Heryos Soekamto/Budi, perwakilan Keluarga Besar Marhaenis Yogyakarta Sulistyo mengeluarkan pernyataan sikap meleburkan diri dalam setiap pergerakan yang memperjuangkan tegak berdirinya nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan di Indonesia.

“Mendorong dan terlibat secara aktif, tumbuh dan kuatnya gerakan perlawanan terhadap aksi pembodohan dan pemiskinan, baik itu yang dilakukan secara individu, kelompok, maupun yang bersifat sistemik. Menentang dan melakukan perlawanan aktif pada praktik kekuasaan yang hanya diperuntukkan kepada kepentingan kelompok/golongan (Oligarki),” tandasnya. (Red).

Berita Terkait

FJI Siap Bersinergi dengan Aparat Keamanan Menjaga Kamtibmas yang Kondusif HUT Kemerdekaan RI ke-80
Kapolri: Lagu Polisi Jagoanku Jadi Penyemangat Mengabdi Lebih Baik Lagi
The Joy of Solo Travel: Tips and Inspiration for Adventuring Alone

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 22:28 WIB

Kapolres Batu Bara Terima Audiensi (NU) Kabupaten Batu Bara, Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:33 WIB

Resmikan Pamapta, Kapolres Batu Bara. Polisi Harus Berikan Pelayanan Humanis

Rabu, 15 Oktober 2025 - 18:45 WIB

Inalum Dukung Semangat dan Potensi Generasi Muda Lewat Wondr Futsal Series 2025 Regional Medan

Senin, 13 Oktober 2025 - 21:30 WIB

Kapolres Batu Bara Berikan Bantuan Sembako Bagi Warga Terdampak Banjir

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Kapolsek Medang Deras AKP A.H. Sagala Kunjungi Warga Terdampak Banjir di Dua Desa Binaannya

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:16 WIB

Tanamkan Disiplin Sejak Dini, Kapolres Batu Bara Edukasi Puluhan Anak TK di Halaman Mapolres

Minggu, 12 Oktober 2025 - 22:02 WIB

Waka Polsek Indrapura Iptu Manahan Siregar Berbagi Sembako Lewat Minggu Kasih

Kamis, 9 Oktober 2025 - 15:42 WIB

Diduga Edarkan Sabu, Warga Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjung Balai Ditangkap Satres Narkoba Polres Batu Bara

Berita Terbaru