Papua Tengah — Membangun kedekatan dengan masyarakat tidak selalu harus melalui kegiatan formal. Itulah yang menjadi semangat Satgas RI-PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) Pos Pogapa dalam menjalankan tugasnya di wilayah perbatasan. Lewat pendekatan yang menyentuh sisi spiritual dan sosial, Satgas menunjukkan kehadirannya tidak hanya sebagai aparat keamanan, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan warga sehari-hari.
Pada Minggu (12/10/2025), personel Pos Pogapa mengikuti ibadah mingguan bersama masyarakat di salah satu gereja di Distrik Homeyo, Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah. Seusai ibadah, Satgas juga membagikan makanan ringan kepada jemaat yang hadir sebagai bentuk perhatian dan rasa kebersamaan.
Letnan Dua Infanteri Runggu Asido Nainggolan, Komandan Pos Pogapa, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pendekatan teritorial yang dilakukan Satgas untuk menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat di wilayah tugas.
“Kegiatan ini bukan semata-mata tentang bagi-bagi makanan, tetapi bagaimana kami hadir bersama masyarakat, merasakan kehidupan mereka, dan berbagi dalam keadaan suka maupun duka. Dengan ibadah bersama, kami bisa menyentuh sisi hati dan nilai-nilai yang sama-sama kami junjung,” ujarnya.
Ia menambahkan, pendekatan yang bersifat spiritual seperti ini memiliki dampak yang besar dalam menciptakan iklim saling percaya dan menghormati antara TNI dan masyarakat setempat. Selain memperkuat kehadiran negara di daerah yang jauh dari pusat pemerintahan, kegiatan ini juga mempererat persaudaraan, terutama di tengah berbagai tantangan sosial yang masih dihadapi masyarakat Papua.
Warga menyambut hangat kehadiran Satgas di tengah-tengah mereka. Bagi sejumlah jemaat, momen ibadah bersama dengan TNI menjadi hal yang tidak biasa namun sangat bermakna. “Kami merasa diberkati dan semakin yakin bahwa tentara hadir untuk menyayangi dan melindungi, bukan sekadar menjaga,” ujar Lukas Tabuni, salah satu tokoh jemaat.
Pembagian makanan ringan dilakukan secara sederhana, namun penuh makna. Anak-anak dan lansia tampak antusias menerima bingkisan setelah mengikuti ibadah. Kegiatan ini juga diselingi dengan sapaan hangat, canda tawa, serta obrolan ringan di halaman gereja, menciptakan suasana kekeluargaan yang hangat.
Dengan kegiatan seperti ini, Satgas Yonif 113/JS terus menunjukkan konsistensinya dalam pendekatan humanis di wilayah operasi. Pendekatan ini juga menjadi bagian dari strategi TNI dalam membangun stabilitas keamanan berbasis kedekatan dengan masyarakat, terutama di daerah-daerah rawan dan terluar.
“Satgas bukan hanya tentang pengamanan perbatasan. Kami ingin hadir sebagai sahabat masyarakat, melalui kegiatan-kegiatan kecil yang bisa membawa dampak besar dalam jangka panjang,” kata Letda Runggu.
Langkah-langkah sederhana namun menyentuh ini memberi pesan kuat: bahwa di tengah medan tugas yang berat, masih ada ruang untuk kepedulian dan kebersamaan. Dan itulah yang kini menjadi wajah TNI di Papua — menjaga, melayani, dan menyatu dengan masyarakat.
**
Laporan: Salihan Beruh
Redaksi: Waspada Indonesia