Dari Kantor Keuangan ke Ruang Politik: Gaya Tegas Purbaya Jadi Pusat Perhatian dan Kekhawatiran Pejabat Lain

Waspada Indonesia

- Redaksi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:28 WIB

5043 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Sosok Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kian mencuri perhatian publik seiring langkah-langkah tegas dan sikap bersahajanya dalam memimpin pengelolaan fiskal negara. Tak hanya sebagai teknokrat, Purbaya kini dinilai sebagai figur politik baru yang mulai diperhitungkan dalam dinamika politik nasional.

Pengamat politik Jerry Massie mengungkapkan bahwa kehadiran Purbaya di jajaran elit pemerintahan memberikan warna baru di tengah riuhnya panggung politik yang selama ini didominasi gaya pencitraan. Ia menyebut gaya “koboi” Purbaya memantik decak kagum masyarakat.

“Gaya koboinya bukan hanya soal penampilan. Tapi tentang keberanian bertindak, bersikap apa adanya, dan tidak bermain citra. Ini pemimpin asli, bukan tiruan,” ujar Jerry di Jakarta, Selasa (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jerry yang juga menjabat Direktur Politic and Public Policy Studies (P3S) itu menilai, dalam diam dan kesederhanaannya, Purbaya tetap menciptakan gebrakan yang membuat publik menaruh harapan besar padanya. Di tengah maraknya pejabat “viral” seperti Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang dikenal dengan gaya kontennya, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang sering mencitrakan diri melalui media sosial, nama Purbaya tetap melesat dengan pendekatan kerja nyata tanpa panggung retorik.

“Aksi dan kebijakan Purbaya bahkan dilakukan tanpa tim media yang mengikuti ke mana pun ia pergi. Tapi publik tetap menaruh perhatian. Beda dengan tokoh-tokoh lain yang kebijakannya kerap dikaitkan dengan drama atau settingan panggung digital,” tambah Jerry.

Baca Juga :  Alhudri, Lakukan Pengecekan Dan Uji Kelayakan Terhadap Dua Unit Mobil Damkar Yang Baru

Purbaya dikenal sebagai ekonom beraliran Keynesian. Ia mulai menonjol setelah membongkar sederet persoalan akut keuangan negara, termasuk praktik penyimpanan dana besar di perbankan yang dianggap tidak produktif. Di antaranya, terdapat dana mengendap dalam bentuk deposito pemerintah daerah yang mencapai Rp265,6 triliun. Selain itu, ia juga turut mengawal pengembalian dana sitaan kasus korupsi minyak sawit dari Kejaksaan Agung sebesar Rp13 triliun ke kas negara, dengan sisa Rp4 triliun yang masih dalam proses.

Tidak berhenti di situ, Purbaya bahkan mendorong kebijakan berani dengan menarik dana Rp200 triliun yang selama ini hanya tertahan di Bank Indonesia untuk dialihkan ke bank-bank BUMN. Menurutnya, dana tersebut lebih baik disalurkan melalui bank pemerintah untuk mendukung pembiayaan pembangunan riil, termasuk melalui bank pemerintah daerah seperti Danantara.

Di tengah upaya pembenahan sistem fiskal, relasi Purbaya dengan beberapa tokoh kunci pemerintahan dikabarkan merenggang. Jerry melihat bahwa ketegangan mulai terasa antara Purbaya dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan. Salah satu titik panas adalah penolakan Purbaya terhadap rencana penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menutup utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung, proyek andalan era Presiden Joko Widodo.

Menurut Jerry, Purbaya menunjukkan konsistensinya dalam menjaga disiplin anggaran dan tidak ingin membebani keuangan negara untuk proyek-proyek yang tidak memiliki urgensi fiskal dan manfaat jangka panjang yang terukur.

Baca Juga :  Pj.Bupati Pringsewu Jawab Pemandangan Umum Fraksi DPRD

Di sisi lain, Menteri Keuangan itu juga menyoroti praktik penempatan dana daerah di bank yang nilainya sangat signifikan. Provinsi DKI Jakarta tercatat menyimpan dana APBD sebesar Rp16,68 triliun di bank, disusul Jawa Timur Rp6,84 triliun, Kalimantan Timur Rp4,7 triliun, serta sejumlah kabupaten seperti Kutai Barat Rp5,2 triliun dan Bojonegoro Rp3,6 triliun.

“Pertanyaannya sekarang, ke mana bunga dari dana-dana itu mengalir selama mengendap di bank? Ini harus segera diusut tuntas, mungkin juga perlu keterlibatan PPATK,” tegas Jerry.

Lebih lanjut, Jerry menilai sejumlah menteri mulai terganggu dengan gaya blak-blakan dan keberanian Purbaya dalam membongkar praktik usang di sektor keuangan. Ia menyebut dalam beberapa kali rapat terbatas, keberadaan Purbaya diabaikan oleh rekan sesama pembantu presiden.

“Banyak yang geram terhadap kebijakan Purbaya karena terlalu berani dan pro-rakyat. Bahkan dalam rapat terbatas dengan Presiden, tak ada satu pun menteri yang menyapanya. Tapi Purbaya tetap tenang dan melanjutkan tugasnya,” tutup Jerry.

Di tengah situasi politik yang sering kali diwarnai pencitraan, gaya kepemimpinan Purbaya Yudhi Sadewa membawa alternatif segar bagi publik, menunjukkan bahwa kerja nyata, ketegasan sikap, dan integritas pribadi masih memiliki nilai tinggi di mata rakyat Indonesia. (RED)

Berita Terkait

Figur Purbaya yang Sederhana dan Kuat dalam Kebijakan Menggeser Gibran dan Dedi Mulyadi yang Sibuk dengan Citra
Demo 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran Berjalan Aman, Massa Aksi Tegaskan Tuntutannya
Penyalahgunaan Gas LPG 3 Kg Bersubsidi Ditemukan di Peternakan Ayam Kabupaten Bandung Barat
SEMPRO, LMND dan Elemen Mahasiswa Banten Gelar Diskusi Evaluasi 1 Tahun Kinerja Pemerintahan Prabowo–Gibran
SWI: Pengaduan Pers Harus Lewat Jalur Etik, Bukan Teror dan Kekerasan
BPN Kepri Gencarkan Transformasi Layanan, Perkuat SDM dan Jalin Sinergi Strategis dengan BRI
Tanpa Paksaan, Peserta Isbat Nikah di Sukamaju Dukung Penuh Kelanjutan Program Legalitas Pernikahan
SWI Ingatkan Pemerintah: Jangan Jadikan PWI Satu-satunya Mitra, Pers Harus Merdeka dan Berdaulat

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 16:02 WIB

Peringati HUT ke-74 Humas Polri, Polres Aceh Tenggara Gelar Donor Darah Serentak

Rabu, 22 Oktober 2025 - 10:46 WIB

Keberhasilan Petugas Lapas Kutacane Gagalkan Penyelundupan Narkoba Bukti Komitmen Pengamanan Ketat

Rabu, 22 Oktober 2025 - 04:03 WIB

Narkoba dan Ponsel Kembali Ditemukan di Lapas Kutacane, Dua Napi Ditangkap: Ada Apa dengan Pengawasan Lapas?

Selasa, 21 Oktober 2025 - 01:04 WIB

Program Rumah Layak Huni di Aceh Tenggara Jadi Perhatian, Warga Keluhkan Kualitas dan Dugaan Pungutan Liar

Minggu, 19 Oktober 2025 - 23:24 WIB

Petaka ‘Tangkap-Lepas’ Bandar Narkoba: LSM LIRA Desak Kapolda Aceh Bertindak Tegas

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:55 WIB

Proyek Jembatan Mbarung–Kedataran Diduga Abaikan Standar APD bagi Tenaga Kerja

Minggu, 19 Oktober 2025 - 08:13 WIB

Jembatan Darurat di Proyek Mbarung–Kedataran Dikhawatirkan Warga

Kamis, 16 Oktober 2025 - 23:01 WIB

Bupati Agara Dukung Pembukaan Layanan Cuci Darah di RS Nurul Hasanah

Berita Terbaru