Takalar l Waspadaindonesia.com – Pemerintah Desa (Pemdes) Boddia menggelar musyawarah desa untuk membahas penempatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Perubahan (APBDes-P) tahun anggaran 2025 dan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun anggaran 2026. Acara ini berlangsung di aula kantor desa Boddia, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, pada hari Selasa, 2 Desember 2025.
Musyawarah ini dipimpin langsung oleh Kepala Desa Boddia, Muhammad Rusli, dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat. Turut hadir Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beserta anggota, seluruh perangkat dan staf desa, Babinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh-tokoh masyarakat desa Boddia.
Dalam sambutannya, Muhammad Rusli menekankan pentingnya musyawarah desa sebagai wadah untuk menampung aspirasi masyarakat dalam pembangunan desa. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah hadir dan berkontribusi dalam penyusunan anggaran desa.
“Musyawarah desa ini adalah forum penting bagi kita semua untuk bersama-sama merencanakan pembangunan desa yang lebih baik. Partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat kami harapkan,” ujar Muhammad Rusli.
Agenda utama dalam musyawarah ini adalah pembahasan mengenai prioritas penggunaan anggaran desa untuk tahun 2025 dan 2026. Beberapa sektor yang menjadi fokus utama adalah peningkatan infrastruktur desa, pengembangan sektor pertanian, peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, serta pemberdayaan masyarakat.
Ketua BPD Desa Boddia Herman Muntu dalam kesempatan yang sama, menyampaikan dukungan penuh terhadap program-program pembangunan yang telah direncanakan oleh pemerintah desa. Ia juga berharap agar seluruh program dapat dilaksanakan dengan transparan dan akuntabel.
Musyawarah desa ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat desa Boddia, serta menjadi landasan yang kuat dalam mewujudkan pembangunan desa yang berkelanjutan dan inklusif.






































