Suka Makmue : Terkait maraknya kontroversi antara masyarakat dan Pemerintah Aceh tentang penertiban Pertambangan Emas Ilegal (PETI) Neldi Isnayanto dengan sapaan akrab Abu Nagan dan juga Tokoh Muda Barat Selatan Aceh (Barsela ) angkat bicara.
“Soal PETI dapat dilanjutkan saja selama atas kepentingan ekonomi Rakyat lemah, namun demikian nantinya kalau regulasi sudah dapat dengan mudah di urus kelompok penambang, tentunya juga harus di ikuti dan patuh” Kata Neldi.Kepada media ini lewat WhatsApp. Minggu, 5/10/2025.
“Kedaulatan Rakyat di atas segalanya, justru kegitan ini meringankan beban pemerintah dalam rangka penekanan angka pengangguran dan inflasi ekonomi”
“Banyak sektor ekonomi tumbuh berkembang dengan adanya aktivitas pertambangan ini” Ucapnya.
Lanjut Neldi dengan sapaan akrab Abu Nagan, mengajak sama sama kita hitung saja dalam 1 team terdapat 7 sampai dengan 10 Kepala Keluarga yang terlibat dalam kegiatan tersebut, mereka mendapatkan upah setiap hari mulai 200.000 s.d 500.000 per hari, bahkan saya dengar sampai 1.000.000/ KK setiap hari.
Penambangan emas di Aceh sudah dilakukan sejak lama, bahkan menjadi salah satu komoditas perdagangan yang maju. dan Ini pertumbuhan iklim ekonomi luar biasa menurut saya” tambah Neldi Isnayanto
“memang harus kita akui ada undang undang yang dilanggar, tapi ada kepentingan yang lebih besar untuk hajat hidup rakyat banyak”
“Inilah kebijakan dan kebijaksanaan Negara kita dan Pemimpin kita”
Sekali lagi harapan saya Pemerintah Aceh segera bentuk tim fasilitasi Perizinan termasuk didalam nya ada Bupati/Walikota agar supaya mempercepat proses Regulasi dan memudahkan Masyarakat untuk mengurus izin tambang, dengan demikian tidak perlu harus berhenti lebih dahulu” tutup Neldi Isnayanto, A. Ma., S. Sos.

Secara terpisah, media ini mencoba untuk minta tanggapan terkait hal pertambangan emas, dengan salah satu LSM yang ada di Kabupaten Nagan Raya yakni Lembaga Swadaya Masyarakat Rimung Kila Center Atjeh ( LSM – RKCA ) .
Pendiri Lembaga Swadaya Masyarakat Rimung Kila Center Aceh (LSM-RKCA), Agussalim atau yang akrab disapa Cek Guh Rimung Kila, Ia menyampaikan menyampaikan secara singkat dan menyoroti nasib ribuan ibu-ibu dan kaum pemuda yang bekerja mencari nafkah dari “meu indang emas” (mendulang emas) selama ini.
“Ribuan ibu-ibu dan pemuda tak kuasa menahan air mata. Karena tambang emas yang selama ini menjadi tumpuan ekonomi keluarga kini terancam berhenti total,” kata Cek Guh Rimung Kila yang juga seorang Mantan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Untuk itu, Cek Guh Rimung Kila menambahkan, agar Pemerintah Aceh dengan segera untuk mencari solusi demi Rakyat Aceh dan para Wakil Rakyat jangan duduk diam saja. Jangan takut bela rakyat,karna bapak / Ibu dipilih oleh Rakyat. Juga Bupati/Wali Kota ,bahkan Gubernur. Tegas Cek Guh Rimung Kila. ( Red )