GAYO LUES | Setelah mengabdi selama 35 tahun 5 bulan di dunia birokrat, akhirnya H. Thalib, S.Sos, MAP resmi dinyatakan pensiun sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) terhitung akhir bulan Juli 2023.
Tokoh kelahiran Kampung Penosan Blangjerango 02 September 1964 telah melewati dari titik karirnya dari Kabupaten Aceh Tenggara sebagai ASN biasa hingga mendapatkan mandat menjabat sebagai Sekda Gayo Lues.
Usai menerima SK pensiun dari Badan Kepegawaian Daerah, Thalib menyatakan telah memantapkan diri untuk kembali mengabdi lewat jalur politik ditingkat Provinsi sebagai Caleg DPRA mewakili Kabupaten Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
“Selain banyak yang mendorong untuk maju, saya sendiri memang sudah punya niat untuk maju mencalon diri sebagai DPRA,” Ujarnya saat dikonfirmasi di kediamannya, Kamis (24/08/2023).
Ia mengakui beberapa waktu lalu isu pencalonannya sebagai anggota DPRA Aceh masih simpang siur, karena belum ada pernyataan resmi dari dirinya, dan banyak tokoh menghubunginya baik dari Gayo Lues maupun dari Aceh Tenggara untuk memastikan kebenarannya.
“Kemarin SK pensiun saya sebagai ASN belum keluar, jadi menurut saya tidak pantas saya gembar-gemborkan pencalonan ini, makanya saya lebih memilih diam dan menutup diri dari kegiatan berbau politik,”, Ungkapnya.
Hari ini, sebutnya ia sudah resmi pensiun sebagai ASN dan tidak ada lagi aturan yang mengikat dan melarangnya untuk terjun ke dunia politik praktis.
“Semua aturan harus kita hormati, sekarang Insya Allah saya nyatakan saya ikut sebagai kandidat Calon DPRA, saya tidak terikat lagi dengan ASN,” Terangnya.
Ia berharap kehadirannya sebagai peserta Caleg bisa memberikan semangat dan warna baru dalam dunia perpolitikan, serta tetap mengedepankan azas mencerdaskan dan menghindari saling menjelekkan satu sama lain.
“Kita tetap memberikan kenyamanan bagi semua pemilih, kita rangkul semua, tidak menganggap musuh yang tidak memilih kita, semua orang berhak menentukan pilihan, kita wajib menghormati pilihan semua orang,” Ujarnya.
Thalib juga berharap kepada semua tim dan relawannya untuk tetap menjaga etika dan moral ketika berkampanye baik dilapangan maupun di media sosial.
“Kita calon bukan mencari musuh, kita hanya berusaha meyakinkan masyarakat untuk memilih dengan cara-cara yang sehat,,” pungkasnya. (TIM MEDIA)