Gayo Lues – Sebelas Kecamatan di Kabupaten Gayo Lues mengikuti lomba cipta menu Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahshat) yang diadakan oleh Dina Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendali Penduduk dan Keluarga Berencana.
Pelaksanaan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahshat) berlangsung di Desa Sepang, Kecamatan Blangkejeren, Kamis 23 November 2023.
Pejabat Bupati Gayo Lues Drs. Haji Alhudri, M.M didampingi Ketua TP PKK Ny Malawani Hudri, mengatakan, program Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang baik bagi balita.
“Jika kegiatan ini seperti ini terus dilakukan dengan mengedukasi masyarakat kita, maka angka stunting di Kabupaten Gayo Lues ini dapat teratasi,”Ujar Pj Bupati Gayo Lues saat di wawancarai.
Ia mengatakan, dengan keterlibatan semua sektor dan upaya yang terus dilakukan oleh pemerintah daerah maka nantinya angka stunting di Kabupaten Gayo Lues dapat zero.
Kadis P3AP2KB Gayo Lues Sartika Mayasari, SSTP.,MA dalam sambutannya mengatakan, kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting merupakan salah satu upaya penanganan khusus dalam penurunan angka prevalensi stunting di Kabupaten Gayo Lues.
“Dashat ini merupakan sarana belajar, berinovasi dan berimprovisasi para ibu-ibu dengan bahan lokal yang mudah di dapat dan ada di halaman rumah masyarakat serta murah,”Ujar Kadis.
Tika menambahkan, penciptaan kreasi menu makanan melalui Dahshat tersebut, diharapkan mampu menarik balita untuk makan dengan menu sehat dan bergizi.
“Tampilan yang mengundang selera, bentuk variasi makanan yang beragam tentunya akan menambah nafsu makan para balita dengan kandungan gizi yang seimbang,” terangnya.
Ia menambahkan, menu Dahshat tersebut juga dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru bagi para ibu di desa-desa serta membuat kelompok usaha yang disebut Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA).
Sementara itu, Kepala perwakilan BKKBN Provinsi Aceh Safrina Salim, SKM., M.Kes mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu rangkaian program percepatan penurunan angka stunting.
“Ini merupakan salah satu strategi, kita mencari bagaimana caranya agar makanan para balita tersebut dibuat dari bahan-bahan yang ada di desa,” Kata Safrina.