Satgas Yonif 113/JS Menyapa dan Dengarkan Keluhan Warga di Pedalaman Intan Jaya

Waspada Indonesia

- Redaksi

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 19:26 WIB

50117 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Homeyo, Kab. Intan Jaya Papua Tengah. WASPADA INDONESIA – Kehadiran TNI bukan hanya sebagai penjaga perbatasan dan keamanan wilayah, namun juga menjadi jembatan antara negara dan masyarakat dalam menjawab berbagai kebutuhan dasar di daerah terpencil. Seperti yang dilakukan oleh Satgas Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI–Papua Nugini Mobile Yonif 113/Jaya Sakti (JS) yang tengah menjalankan tugas di wilayah pedalaman Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah. Melalui kegiatan komunikasi sosial atau Komsos, para prajurit aktif membangun kedekatan dengan masyarakat untuk mendengar langsung aspirasi dan keluhan mereka.

Kegiatan Komsos dilaksanakan oleh personel Satgas 113/JS di Kampung Sanepa, Distrik Homeyo, pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Dalam proses bertatap muka dan berdialog langsung dengan warga, personel TNI menyerap berbagai permasalahan yang dialami masyarakat, mulai dari kebutuhan dasar seperti air bersih dan penerangan hingga tantangan akses pelayanan kesehatan. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk pembinaan teritorial yang efektif dalam memperkuat sinergi antara TNI dan masyarakat.

Dansatgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 113/JS yang diwakili oleh Danpos Sanepa Kapten Inf Sugeng Jamianto menjelaskan bahwa komunikasi sosial bukan hanya menjadi sarana menjalin hubungan baik, melainkan juga strategi untuk memahami situasi dan kebutuhan nyata warga di lapangan. Menurutnya, mendengarkan secara aktif merupakan kunci dalam memahami keluhan masyarakat, sekaligus menjadi langkah awal untuk mencarikan solusi konkrit terhadap permasalahan yang mereka hadapi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kapten Inf Sugeng mengungkapkan bahwa keluhan yang disampaikan masyarakat sangat beragam. Sebagian besar terkait dengan keamanan, infrastruktur dasar, layanan kesehatan, perekonomian keluarga, hingga persoalan sosial lain yang selama ini belum tertangani optimal. Setiap keluhan, menurutnya, ditanggapi serius oleh anggota Satgas. Bila memungkinkan, langsung dicarikan solusi oleh petugas di lapangan. Namun jika memerlukan dukungan lintas sektor, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait.

Baca Juga :  PJ. Bupati Jombang Sugiat Bersama Kades Agus Darminto Hadir Dan meriahkan Tumpengan Manggis Jarak Wonosalam

Kegiatan ini, lanjutnya, menjadi cerminan bahwa kehadiran TNI di tengah masyarakat bukan semata menjalankan tugas militer, tetapi juga menjadi fasilitator yang menghubungkan warga dengan layanan-layanan negara. Pendekatan humanis seperti ini diyakini efektif mempererat hubungan emosional antara aparat keamanan dan masyarakat sipil, sekaligus menjaga stabilitas sosial di kawasan yang tergolong sulit dijangkau.

Respons masyarakat Kampung Sanepa terhadap pendekatan ini pun cukup positif. Kepala Desa Sanepa, Donatus Wandagau, menyampaikan bahwa sejak kehadiran Satgas 113/JS, situasi sosial di kampung menjadi lebih kondusif dan kebutuhan dasar warga perlahan mendapat perhatian. Ia mengapresiasi peran aktif TNI dalam memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada warga desa yang mengalami sakit. Ia mengaku, sebelumnya masyarakat harus menempuh perjalanan dua hari dua malam untuk berobat ke Nabire, sebab tidak ada satu pun fasilitas kesehatan di wilayah tersebut.

Selain pelayanan kesehatan, Donatus juga berharap agar Pos TNI dapat membantu menyediakan solarcell untuk penerangan warga, pembangunan instalasi air bersih, serta dukungan kebutuhan dasar lainnya. Menurutnya, kebutuhan tersebut telah lama menjadi beban masyarakat karena keterbatasan biaya dan akses infrastruktur yang belum memadai.

Baca Juga :  Bupati Rohil Serahkan Bantuan Mesin Bot Sebanyak 80 Buah

Desa Sanepa sendiri berada di kawasan pegunungan terjal dan tergolong wilayah sangat terpencil. Sebagai salah satu kampung di Distrik Homeyo, desa ini memiliki keterbatasan sarana transportasi, infrastruktur minim, serta pelayanan publik yang tidak maksimal. Mayoritas penduduk menggantungkan penghidupan dari sektor pertanian subsisten yang berproduktivitas rendah, sehingga rentan terhadap berbagai persoalan sosial dan ekonomi.

Namun kehadiran Pos TNI dalam beberapa bulan terakhir memberikan harapan baru. Masyarakat mulai merasakan manfaat nyata seperti pelayanan kesehatan darurat, akses komunikasi melalui jaringan internet, serta perlahan mulai mendapat penerangan dari alat solarcell yang dibawa oleh Satgas Yonif 113/JS. Kehadiran personel TNI pun dinilai meningkatkan rasa aman warga dalam menjalani aktivitas sehari-hari, terutama di tengah kondisi geografis dan keamanan yang dinilai masih cukup rentan.

Satgas Pamtas RI–PNG Mobile Yonif 113/Jaya Sakti memperlihatkan bahwa peran militer di daerah perbatasan tak hanya sebatas menjaga kedaulatan wilayah, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan, sosial, dan pembangunan. Dengan menyentuh langsung kehidupan masyarakat melalui pendekatan humanis dan komunikasi dua arah, TNI membuka ruang solidaritas sekaligus menjadi penggerak perubahan di wilayah yang sebelumnya terisolasi. Transformasi ini bukan hal instan, namun berbekal kemitraan dan kepercayaan, pemerataan pembangunan diyakini bisa menyentuh seluruh pelosok negeri, termasuk di Tanah Papua yang masih terbungkus sunyi dan keterbatasan.

Laporan : Salihan Beruh

Berita Terkait

Honorarium Pengurus BAZNAS Ogan Ilir Melebihi Batas Perpres, BPK Temukan Kelebihan Bayar Ratusan Juta Rupiah
Baznas Dinilai Kian Menyulitkan Rakyat Miskin: Syarat Aneh, Birokrasi Berbelit, & Seruan Mendesak Kepada Pemerintah RI
Terkait Kasus ITE Kepada Seorang Ibu, Keluarga Korban Sesalkan Sikap Penyidik Polda Riau yang Diduga Meminta Sejumlah Uang dan Paksakan P21 Terhadap M
Birokrasi Kian Ruwet di Ogan Ilir: Rakyat Miskin Dipaksa “Ngadap Raja” Demi Sekedar Bantuan Mendesak
Dugaan Pencemaran Sungai Citarum, Limbah MBG SPPG Sumur Bandung Diduga Dibuang Tanpa Pengolahan
Lapas Narkoba Kelas IIA Muara Beliti Berkunjung, Gandeng DPC Akpersi Musi Rawas 
Dugaan Skandal Gaji PNS Terpidana di Ogan Ilir: Aktivis Sumsel Desak Inspektorat & APH Bongkar Mafia Administrasi di BKPSDM
Gubernur NTB Didesak Diperiksa, FPNM Nilai Dana BTT Tak Transparan

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 21:57 WIB

Ketum DPH LAMR Sebut Green Policing Laksana Setitik Cahaya pada Kegelapan yang Panjang

Rabu, 19 November 2025 - 09:53 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Apresiasi Kapolda Riau Tanam 21 Ribu Pohon

Sabtu, 15 November 2025 - 23:49 WIB

LAMR dan Dinas Perkim LH Kepulauan Meranti Sepakati Desain Tugu Selamat Datang

Jumat, 14 November 2025 - 10:26 WIB

LAMR Kepulauan Meranti Terima Bantuan Peralatan Kesenian dari PT Pelindo

Sabtu, 8 November 2025 - 23:59 WIB

Gebyar Bulan Bahasa di SD Negeri 16 Desa Banglas Barat: Meriah dan Inspiratif

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 23:46 WIB

Semarak Bulan Bahasa dan Sastra di SD N 9 Selatpanjang Timur, Meriah

Kamis, 9 Oktober 2025 - 22:15 WIB

Wakapolda Riau Bersama Polres Meranti, Gagalkan Peredaran Narkotika Internasional dalam Press Conference 

Kamis, 2 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Bupati Kepulauan Meranti Resmikan Pelabuhan dan Tinjau RS Pratama

Berita Terbaru

PRINGSEWU

Guru di Kabupaten Pringsewu Belajar Kecerdasan Artifisial

Kamis, 27 Nov 2025 - 19:38 WIB