Ggerak Cepat: Dinsos Agara Wujud Keprihatinan Mendalam Dios Terhadap Korban
ACEH TENGGARA – Kisah nasi bungkus di Desa Timang Rasa bukan hanya tentang penyaluran logistik; ini adalah cerminan dari keprihatinan mendalam yang dimiliki oleh Dinas Sosial (Dinsos) Aceh Tenggara terhadap warganya yang sedang berjuang.
Menangkap Jeritan Hati yang Tak Terdengar
Keputusan Dinsos untuk hadir membawa sebakul penuh nasi bungkus—bukan sekadar bahan mentah, melainkan makanan siap santap—menunjukkan pemahaman mereka yang tajam terhadap kondisi lapangan. Di tengah bencana, para pengungsi seringkali tidak memiliki tenaga, waktu, atau fasilitas untuk memasak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tindakan menyediakan makanan siap saji di saat yang kritis (lapar memuncak) adalah bukti bahwa Dinsos tidak hanya menjalankan tugas, tetapi betul-betul merasakan dan memproyeksikan diri pada kebutuhan mendesak para korban. Ini adalah tindakan yang menjurus pada empati murni:
Pengenalan Kebutuhan Dasar: Mereka tahu bahwa di atas segalanya, yang paling dibutuhkan saat itu adalah energi instan untuk bertahan hidup.
Kecepatan dan Efisiensi: Menghadirkan nasi bungkus adalah cara tercepat untuk mengatasi krisis lapar secara massal.
Hati yang ‘Tersentuh’: Keputusan ini datang dari kesadaran bahwa mereka tidak boleh membiarkan masyarakatnya menahan lapar lebih lama.
Kebaikan Dinsos hari itu adalah sebuah deklarasi diam bahwa, ‘Kami melihatmu, kami merasakan laparmu, dan kami akan segera membawakan makanan ini kepadamu.’ Ini adalah aksi yang lahir dari belas kasih sejati,”
Bantuan ini menjadi pengingat bahwa dalam layanan publik, efisiensi harus selalu dibalut dengan rasa kemanusiaan. Aksi Dinsos Aceh Tenggara telah menorehkan citra positif sebagai lembaga yang memiliki hati yang besar dan bergerak cepat atas dasar keprihatinan tulus.(Aliasa)






































