Mahasiswa Sultra di Jakarta Kritik Gubernur: Jangan Hanya Fokus Jembatan, Rakyat Butuh Solusi Nyata

Waspada Indonesia

- Redaksi

Senin, 14 Juli 2025 - 22:28 WIB

50307 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta — Kelompok mahasiswa asal Sulawesi Tenggara (Sultra) yang saat ini sedang menempuh pendidikan di Jakarta menyampaikan kritik terhadap kepemimpinan Gubernur Sultra yang dinilai tidak cukup responsif terhadap persoalan mendesak masyarakat. Kritik ini disampaikan oleh salah satu perwakilan mahasiswa, Muh Hidayat, dalam pernyataan terbuka kepada media.

Menurut Hidayat, Gubernur Sulawesi Tenggara saat ini terlalu fokus pada proyek pembangunan Jembatan Muna-Buton, sementara berbagai persoalan krusial yang dihadapi masyarakat di daerah belum tertangani dengan baik. Ia mencontohkan jalan rusak, tingginya harga kebutuhan pokok, hingga angka kemiskinan yang masih mengkhawatirkan di sejumlah wilayah.

“Kami tidak menolak pembangunan Jembatan Muna-Buton. Tapi masyarakat Sulawesi Tenggara hari ini punya banyak persoalan yang lebih mendesak dan nyata. Gubernur jangan hanya sibuk mempromosikan proyek besar, tapi lupa pada rakyat di pelosok yang masih kesulitan akses jalan dan harga kebutuhan pokok yang terus naik,” ujar Muh Hidayat dalam keterangannya, Senin (14/7).

Baca Juga :  Kementerian PANRB Berikan Penghargaan SAKIP Untuk Pemkab Nagan Raya.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hidayat menegaskan bahwa kritik ini bukan bermaksud menolak pembangunan infrastruktur, melainkan mendorong pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam menetapkan skala prioritas. Ia menilai, proyek jembatan antarpulau seperti Muna-Buton memang penting dalam jangka panjang, namun saat ini masyarakat lebih membutuhkan solusi yang langsung menyentuh kehidupan sehari-hari.

“Jika Gubernur Sultra hanya fokus pada proyek-proyek besar yang belum tentu segera dirasakan manfaatnya, sementara rakyat masih kesulitan mendapatkan akses dasar, ini sangat ironis. Pemerintah harus kembali mendengar suara rakyat kecil yang hari-harinya penuh perjuangan,” tegasnya.

Lebih jauh, Hidayat menyinggung fakta bahwa di berbagai kabupaten dan kecamatan di Sultra, masih banyak jalan penghubung antardesa yang rusak parah. Kondisi ini, menurutnya, sangat menyulitkan mobilitas masyarakat, terlebih dalam distribusi hasil pertanian dan kebutuhan pokok. Ia juga mencatat bahwa sejumlah komoditas penting mengalami kenaikan harga dalam beberapa bulan terakhir, memperburuk beban ekonomi warga.

Baca Juga :  Raja Agung Nusantara Ketum GMPRI Desak Ketua KPU RI untuk Prioritaskan Calon Komisoner dari Putra Asli Lombok Barat untuk Duduki Komisioner KPUD Lombok Barat

“Kami ingin Gubernur hadir secara nyata di tengah rakyat, bukan sekadar muncul di baliho atau panggung seremonial. Ini saatnya pemerintah bekerja lebih konkret, bukan retoris,” katanya.

Muh Hidayat juga menekankan bahwa mahasiswa Sulawesi Tenggara yang berada di luar daerah, khususnya di Jakarta, tetap peduli terhadap dinamika yang terjadi di kampung halaman. Mereka, kata dia, berkomitmen untuk terus mengawal dan mengingatkan pemerintah daerah agar kebijakan yang diambil benar-benar berpihak pada rakyat, terutama kalangan yang paling rentan.

“Sebagai mahasiswa, kami punya tanggung jawab moral untuk bersuara. Kami akan terus mengawal jalannya kebijakan di Sultra agar tidak terjebak dalam proyek-proyek mercusuar semata, tetapi benar-benar berpijak pada kebutuhan riil masyarakat,” pungkasnya. (*)

Berita Terkait

Inalum Dorong Kemandirian Energi Lewat Optimalisasi Gas di Forum Pipes 2025
Munas ASWAKADA Ke I Raja Sayang Wabup Nagan Raya Ikut Hadir
Implementasi Robotik dan Kecerdasan Buatan dalam Modernisasi Penegakan Hukum
Polri Menuju 79 Tahun: Menjaga Kepercayaan Masyarakat, Memperkuat Transformasi yang Menyatukan, Bukan Memisahkan
HANI 2025: Kolaborasi IPJI, GPIB, dan MIO Indonesia Luncurkan Buku Gerakan Nasional Berantas Narkoba Digelar LCW Di Jakarta
Kombes Edy Sumardi Tutup Acara Workshop Risk Threat Assessment Sistem Manajemen Pengamanan di PT. MRT Jakarta
Kombes Edy Sumardi, Pimpin Workshop Sistem Manajemen Pengamanan Obvitnas di PT. MRT Jakarta
Keadilan untuk Hendru! Tuntutan Rp 826 Juta Diajukan Terhadap Pengembang Apartemen West Senayan

Berita Terkait

Senin, 14 Juli 2025 - 23:00 WIB

Kapolres Gayo Lues AKBP Hyrowo Pimpin Langsung Apel Operasi Patuh Seulawah 2025 di Mapolres

Senin, 14 Juli 2025 - 14:46 WIB

Kapolres Gayo Lues Pimpin Apel Gelar Pasukan, Tanda Dimulainya Operasi Patuh Seulawah 2025 Serentak di Aceh

Kamis, 10 Juli 2025 - 20:59 WIB

Polres Gayo Lues dan Forkopimda Tanam Jagung Serentak Dukung Swasembada Pangan 2025

Selasa, 8 Juli 2025 - 04:15 WIB

Masyarakat Tak Perlu Ragu, Call Center Polres Gayo Lues Hadir dengan Komitmen Lindungi Pelapor

Kamis, 3 Juli 2025 - 00:48 WIB

Pengungkapan Ganja 640 Kg di Gayo Lues Diapresiasi, Polda Aceh Serahkan Penghargaan Kepada Satresnarkoba Setempat

Kamis, 3 Juli 2025 - 00:10 WIB

Dedikasi dalam Penegakan Hukum Narkotika, Kasat Gayo Lues IPTU Bambang Pelis Diganjar Penghargaan Tinggi

Selasa, 1 Juli 2025 - 17:02 WIB

Kapolres Gayo Lues Serahkan Piagam Kehormatan kepada Bara News sebagai Simbol Kemitraan dan Komitmen Bersama untuk Daerah

Selasa, 1 Juli 2025 - 15:54 WIB

Hari Bhayangkara di Gayo Lues, Kapolres AKBP Hyrowo Serukan Peran Aktif Masyarakat dalam Menjaga Kamtibmas

Berita Terbaru