BATU BARA — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku yang telah berdiri lebih dari 30 tahun sudah sangat layak direlokasi.
Kalapas IIA Labuhan Ruku Soetopo Berutu mengungkapkan keinginan relokasi saat pengurus DPD Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batu Bara berkunjung ke Lapas. Rabu (03/12/2025).
Dijelaskan Berutu, ada beberapa faktor penyebab perlunya relokasi Lapas ke lokasi lain. Salah satunya dengan luas lahan tidak sampai 3 hektare, sudah sejak lama Lapas Labuhan Ruku over kapasitas.
Dengan jumlah penghuni sebanyak 1.655 orang terdiri dari 617 tahanan dan 1.041 warga binaan, kondisi Lapas sudah sangat padat. Padahal kapasitas ideal Lapas ini hanya sekitar 700 orang saja.
Untuk melakukan penambahan kamar juga tidak dimungkinkan karena luas lahan cukup sempit.
Selain itu, bila turun hujan seharian, praktis air akan merendam lapangan Lapas. Juga banyaknya keluhan warga yang keberatan atas limbah Lapas yang menyerang pemukiman menjadi sinyal perlunya relokasi Lapas.
Kemudian untuk lahan pertanian dan lokasi keterampilan juga tidak memungkinkan dikembangkan dengan luas lahan saat ini.
Jadi dengan alasan tersebut sudah sangat layak Lapas direlokasi ke tempat yang lebih tinggi dan jauh dari permukiman warga, terang Berutu.
Berutu berharap Bupati Batu Bara Baharuddin Siagian bersedia menyiapkan lahan setidaknya seluas 10 hektare untuk relokasi Lapas.
Dikatakan Berutu, saat ini Lapas yang dipimpinnya hanya 4 blok dengan 68 kamar. Ada juga ruang perpustakaan, ruang bengkel dan kerajinan tangan serta tempat ibadah.
Masih menurut Berutu, Lapas Kelas IIA Labuhan Ruku saat ini membuka kelas penyetaraan (jenjang Paket A, B dan C serta program perkuliahan.
Untuk kelas penyetaraan, pihaknya telah melakukan kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara.
Sementara itu untuk program perkuliahan, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Asahan di Kisaran.
Bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Asahan pada Desember ini kita menggelar perkuliahan untuk warga binaan. Direncakan kuliah perdana Jumat ini. Namun tahap awal ini hanya prodi hukum yang dibuka, jelasnya.
Sedangkan perkuliahan yang direncanakan 3 kali dalam seminggu, akan dilaksanakan di Lapas secara tatap muka dimana dosen datang menyampaikan materi perkuliahan.
Ini terobosan pertama kuliah bagi warga binaan di Sumut bahkan di Sumatera. Kita memberi kesempatan kepada warga binaan untuk menempuh pendidikan tinggi meski sedang menjalani hukuman, tambahnya.
Demikian pula program paket belajar penyetaraan dikatakan Berutu juga akan digelar di dalam Lapas. Untuk itu kita sudah siapkan ruang belajar di dalam Lapas dengan fasilitas cukup, ujarnya.
Dikatakan Berutu, sudah ada 13 warga binaan yang mendaftar kuliah ditambah 15 orang pegawai Lapas Labuhan Ruku akan menjadi mahasiswa angkatan pertama yang kuliah di dalam Lapas.
Sementara itu, peserta paket belajar A, B dan C dari warga binaan angkatan pertama sebanyak 70 orang.
Menanggapi harapan Kalapas IIA Labuhan Ruku untuk merelokasi Lapas, Ketua PD Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Batu Bara Darmansyah berharap Bupati Batu Bara bersedia mempersiapkan lahan untuk pembangunan Lapas baru.
Kami melihat lokasi Lapas sangat sempit dengan penghuni yang over kapasitas serta program program pemasyarakatan yang dilakukan Kalapas sudah sangat wajar ada lahan yang luas sebagai lokasi Lapas yang baru, ucap Darmansyah.






































