JAKARTA | Penyidik Dittipideksus Bareskrim Polri memutuskan untuk melakukan penahanan terhadap tiga orang tersangka yang terlibat dalam kasus robot trading Net89.
Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Pol Whisnu Hermawan mengatakan proses pengusutan kasus Net89 belum berhenti setelah penahanan tiga tersangka.
“Jadi ini terus berlangsung, tidak berhenti di sini. Yang sudah ditahan baru tiga, kita akan terus menangkap lagi pelaku-pelaku lainnya,” ujar Whisnu dalam konferensi pers di Mabes Polri, Rabu (16/8/2023).
Lebih lanjut, Whisnu menyampaikan total aset untuk saat ini yang berhasil ditelusuri oleh penyidik senilai Rp1,4 triliun.
Tak sampai di situ, Whisnu juga menyebutkan adanya kemungkinan bertambahnya tersangka baru dalam pengembangan kasus Net89 tersebut.
“Kami masih melakukan pendalaman lagi, kemungkinan ada tersangka-tersangka baru,” ucapnya.
Sebanyak 13 orang ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Net89 di antaranya Andreas Andreyanto, Lauw Swan Hie Samuel, Erwin Saeful Ibrahim, Reza Shahrani alias Reza Paten, Alwin Aliwarga, Ferdi Iwan, Hanny Suteja, David, DI, IR, AR, YW, MA, dan ES.
Sementara itu satu tersangka yakni Hanny Suteja sudah meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal yang terjadi di Tol Solo-Semarang pada 30 Oktober 2022 lalu.
“Terkait tersangka yang meninggal dunia, tentunya sesuai dengan Undang-undang akan dihentikan proses penyidikannya karena kan demi hukum,” kata Whisnu.
“Jadi tersangkanya mungkin masih ada lagi, akan kita kembangkan terus,” tandasnya.
Penyidik dalam perkara tersebut mengenakan Pasal 378 KUHP dan/atau Pasal 372 KUHP dan/atau Pasal 45 ayat 1 juncto Pasal 28 dan/atau Pasal 34 ayat 1 juncto Pasal 50 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. (PMJ)